Definisi kepribadian personality Kepribadian Personality

Tipe kepribadian model HEXACO mirip dengan tipe kepribadian big five sehubungan dengan tiga dimensi extraversion, agreeableness, dan openness to experience. Perubahan yang penting adalah pada penambahan dimensi kepribadian baru yaitu honesty-humility, yang mewakili perbedaan individu dalam kecenderungan untuk menjadi tulus, adil, dan sederhana dibandingkan manipulatif, serakah, dan megah. Kedua perubahan yang paling penting adalah rotasi big five pada dimensi honesty-humility dan emotionality De Vries, 2011. HEXACO-PI-R menilai enam faktor kepribadian dari HEXACO, masing- masing dari faktor memuat empat aspek, atau karakteristik kepribadian yang sempit. Tambahan 25 aspek yang sempit, disebut altruism, yang juga termasuk dan menampilkan perpaduan dari faktor honesty-humility, emotionality, dan agreeableness. Empat aspek dalam setiap faktor yang mengikuti adalah sebagai berikut : Tabel 2.2.2 Dimensi Aspek The HEXACO Model of Personality DIMENSI ASPEK Honesty-Humility Tulus dalam bertindak, keadilan dalam hukum, tidak serakah, dan hidup sederhana. Emotionality Rasa takut, kecemasan, ketergantungan, dan sentimental. Extraversion Harga diri sosial, keberanian sosial, suka bergaul, dan keaktifan. Agreeableness Memaafkan, bersikap lemah lembut, fleksibilitas, dan kesabaran. Conscientiousness Keteraturan, ketekunan, kesempurnaan, dan kebijaksanaan. Openness to Experience Apresiasi estetika karya seni, rasa ingin tahu, kreativitas, dan hal yang tidak biasa. 2.2.3 Pengukuran the HEXACO model of personality Pengukuran the HEXACO model of personality pada penelitian ini menggunakan alat ukur HEXACO Personality Inventory-Revised HEXACO-PI-R, yaitu operasionalisasi kuesioner dari model kepribadian enam dimensi HEXACO Lee dan Ashton. Skala ini menggunakan 60 item berdasarkan enam dimensi yaitu Honesty-Humility H, Emotionality E, eXtraversion X, Agreeableness A, Conscientiousness C, dan Openness to Experience O.

2.2.4 Penelitian terdahulu

Berikut ringkasan penelitian terdahulu mengenai sense of humor terhadap psychological well-being. Penelitian Naser Aghababaei dan Akram Arji 2013, menyimpulkan bahwa dari HEXACO, extraversion berkorelasi paling kuat terhadap psychological well-being. Faktor honesty-humility terkait dengan tingkat yang lebih tinggi psychological well-being, dengan subfaktor honesty aspek sincerity dan fairness beroperasi sebagai pendorong utama untuk hubungan ini. Dalam penelitian tersebut Naser Aghababaei dan Akram Arji 2013 membandingkan dua model kepribadian, yaitu Big Five dan HEXACO dengan hierarchical regressions. Pada model pertama Big Five dimasukkan, dan kemudian dimensi HEXACO ditambahkan untuk menguji validitas tambahan. Dengan efek dari Big Five dikendalikan, dimensi HEXACO masih signifikan memprediksi seluruh aspek psychological well-being. Namun, dengan faktor- faktor HEXACO dikendalikan, Big Five gagal untuk secara signifikan memprediksi autonomy, positive relations with others, dan purpose in life, tapi berhasil memprediksi environmental mastery, personal growth, dan self- acceptance.

2.3 Sense of Humor

2.3.1 Definisi humor

Seligman dan Peterson 2004 mendefinisikan humor sebagai berikut : “Humor is as an umbrella for all funny phenomena, including the capacities to perceive, interpret, enjoy, create, and relay incongruous communications .” Humor ialah istilah yang mencakup semua fenomena yang lucu, termasuk kemampuan untuk melihat, menginterpretasi, menikmati, menciptakan, serta menyampaikan hal yang tidak lazim. Definisi di atas sejalan dengan definisi dari Sarwono dalam Rumondor, 2007 yang mendefinisikan humor sebagai segala sesuatu baik keadaan, perbuatan, maupun perkataan yang bisa menimbulkan kesan lucu sehingga memancing reaksi tertawa. Agar menimbulkan kesan lucu maka perlu persyaratan tertentu, yaitu adanya kepekaan terhadap humor sense of humor pada pihak yang melihat kejadian humor tersebut. Menurut Setiawan dalam Rahmanadji, 2007, humor itu kualitas untuk menghimbau rasa geli atau lucu, karena keganjilannya atau ketidakpantasannya yang menggelikan; paduan antara rasa kelucuan yang halus di dalam diri manusia dan kesadaran hidup yang iba dengan sikap simpatik. Chaplin 2005 mengartikan humor dalam dua arti, pertama, sikap menyenangkan, ramah-tamah, baik hati, dan sopan santun. Kedua, seberang sekresi atau pengeluaran zat kelenjar atau sekresi organisasi.