2. Uji F Untuk membuktikan signifikansi regresi Y pada X maka digunakan uji F.
Berdasarkan hasil uji F, maka dapat dilihat pengaruh IV terhadap DV. Untuk membuktikan hal tersebut dilakukan uji F dengan sistem
komputerisasi menggunakan SPSS 19.0. 3. Uji T
Uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh yang diberikan independent variable X terhadap dependent variable Y secara sendiri-
sendiri atau parsial. Uji t ini digunakan untuk menguji kontribusi yang diberikan sebuah independent variable terhadap dependent variable.
Penghitungan skor faktor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti pada umumnya, tetapi dihitung dengan menggunakan maximum
likelihood, skor ini disebut true score. Item-item yang dianalisis oleh maximum likelihood adalah item yang bermuatan positif dan signifikan.
Adapun true score yang dihasilkan oleh maximum likelihood satuannya berbentuk Z
score
. Untuk menghilangkan bilangan negatif dari Z
score
, semua skor ditransformasi ke skala T yang semuanya positif dengan menetapkan
harga mean = 50 dan standar deviasi = 10. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses komputerisasi melalui formula T
score
= 50 + 10.z. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh penulis
dengan menggunakan SPSS 19.0.
3.6 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data. Berikut penjelasannya :
1. Tahap Persiapan a. Merumuskan masalah yang akan diteliti.
b. Menentukan variabel yang akan diteliti dan melakukan studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan variabel dalam
penelitian. c. Menentukan subjek penelitian.
d. Mempersiapkan alat pengumpulan data dengan menenetukan dan menyusun alat ukur atau instrument penelitian yang akan digunakan.
Dalam penelitian ini terdapat tiga alat ukur yang digunakan yaitu skala psychological well-being, skala the HEXACO model of personality,
dan skala sense of humor. 2. Tahap Pelaksanaan
a. Memperbanyak instrumentkuisioner penelitian untuk dibagikan kepada 150 jurnalis yang bekerja di wilayah DKI Jakarta.
b. Mengambil data dengan datang ke beberapa tempat liputan dimana para jurnalis sedang mencari suatu berita untuk menemui langsung
responden dan memberikan secara langsung kuisioner. c. Mengambil data secara online menggunakan aplikasi goggle docs yang
disebar melalui email dan facebook untuk para jurnalis yang tidak dapat ditemui secara langsung.
3. Tahap Pengolahan Data a. Melakukan skoring dengan membuat tabulasi terhadap hasil jawaban
responden. b. Menganalisa jawaban responden dengan uji validitas terlebih dahulu,
lalu dilanjutkan dengan analisis statistik multiple regression untuk menguji hipotesis.
4. Tahap Penulisan Laporan a. Membuat kesimpulan, diskusi dan saran penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, akan penulis uraikan mengenai gambaran subjek penelitian, deskripsi data, analisis data dan hasilnya.
4.1 Karakteristik Responden Penelitian
Dalam sub bab ini dibahas mengenai usia, jenis kelamin, penghasilan, dan intensitas pekerjaan responden. Responden dalam penelitian ini adalah para
jurnalis yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Kemudian pada tabel 4.1 penulis memaparkan karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,
penghasilan, dan intensitas pekerjaan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik Responden
N = 150 n
Usia
20 - 39 Tahun 139 92.67
40 - 59 Tahun 11 7.33
Jenis Kelamin
Laki-Laki 101 67.33
Perempuan 49 32.67
Penghasilan
2 - 4 juta 75 50
5 - 7 juta 53 35.33
7 juta 22 14.67
Intensitas Pekerjaan
5 - 11 jamhari 71 47.33
12 - 18 jamhari 62 41.33
19 - 24 jamhari 17 11.33
Dari tabel 4.1, penulis membagi karakteristik usia responden berdasarkan
teori dari Hurlock 1980 untuk melihat perbedaan antara usia dewasa awal dengan usia dewasa madya. Terlihat bahwa responden yang memiliki jumlah
terbanyak adalah responden dengan rentang usia antara 20 - 39 tahun dewasa
77
awal dengan jumlah sebanyak 139 orang 92.67. Sedangkan, responden dengan rentang usia antara 40 - 59 tahun dewasa madya memiliki jumlah paling
sedikit, yaitu sebanyak 11 orang 7.33. Dari hasil pengisian kuisioner, terlihat bahwa responden dalam penelitian ini umumnya berada pada rentang usia 20 - 39
tahun. Pekerjaan jurnalis lebih banyak digeluti oleh individu dengan usia dewasa
awal karena menurut Hurlock 1980 secara biologis merupakan masa puncak pertumbuhan fisik yang prima dan usia tersehat dari populasi manusia secara
keseluruhan healthiest people in population. Sedangkan, pada masa dewasa madyasetengah baya midle age, aspek fisik sudah mulai agak melemah,
termasuk fungsi-fungsi alat indera, dan mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang belum pernah dialami reumatik, asam urat, dll..
Selanjutnya, berdasarkan jenis kelamin terlihat bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 101 orang
67.33, sedangkan wanita sebanyak 49 orang 32.67. Pekerjaan yang menyangkut dunia jurnalistik mayoritas dipegang oleh laki-laki karena profesi
sebagai jurnalis dianggap penuh resiko, sebab menyangkut keselamatan diri yang menjadi taruhannya Pratiwi, 2013. Selain itu, intensitas kerja yang tinggi
membuat jurnalis bisa bekerja hampir 24 jam sehari, siang dan malam. Dunia jurnalistik adalah dunia yang penuh tantangan, sehingga diperlukan tekad dan
mental yang kuat untuk menggelutinya. Selanjutnya, berdasarkan penghasilan responden terlihat bahwa responden
penelitian memiliki beragam tingkat penghasilan. Penghasilan responden