Perbandingan Metode Pengendalian Persediaan
                                                                                79
Tabel 17. Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Biji Kopi dengan MRP Teknik LFL, EOQ, POQ dan PPB pada tahun 2013
Metode Frek
kali Kuant
Gram Biaya
Pemesanan Rp
Biaya Penyimpanan
Rp Biaya
Pembelian Rp
Biaya Persediaan
Rp Piaza Doro
63 250.000,00
212.940 110.607,17
66.618.750 66.942.297
LFL 45
222.376,00 152.100
79.388,23 59.257.645
59.489.133 EOQ
23 228.395,98
77.740 81.537,36
60.861.819 61.021.096
POQ 12
224.334,00 40.560
80.087,24 59.779.403
59.900.050 PPB
15 223.256,00
50.700 79.702,39
59.492.143 59.622.545
Sumber: Data primer diolah 2014 Berdasarkan  Tabel  16,  dapat  diketahui  bahwa  perusahaan  melakukan
frekuensi  pemesanan  tertinggi  yaitu  sebanyak  63  kali  dengan  total  biaya persediaan  sebesar  Rp.  66.942.297.  sedangkan  metode  MRP  teknik  LFL
menghasilkan  frekuensi  sebanyak  45  kali,  pemesanan  dilakukan  apabila  stok persediaan telah  habis. Metode MRP teknik LFL  menghasilkan  biaya persediaan
paling  rendah  jika  dibandingkan  dengan  metode  MRP  teknik  EOQ,  POQ  dan PPB.
Metode  MRP  teknik  EOQ  menghasilkan  23  kali  frekuensi  pemesanan dengan  menghasilkan  biaya  persediaan  paling  tinggi  jika  dibandingkan  dengan
metode MRP lainnya yaitu sebesar Rp. 61.021.096. Metode  MRP  teknik  POQ  menghasilkan  frekuensi  pemesanan  paling
rendah  jika  dibandingkan  dengan  metode  MRP  lainnya  yaitu  12  kali  frekuensi pemesanan  dengan  biaya  persediaan  Rp.  59.900.050.  metode  MRP  teknik  POQ
memiliki  biaya  persediaan  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan  metode  teknik LFL dan PPB.
80
Sedangkan  metode  MRP  teknik  PPB  menghasilkan  frekuensi  pemesanan sebanyak  15  kali  pemesanan  dengan    total  biaya  persediaan  sebesar  Rp.
59.622.545. Penghematan  yang  dihasilkan  dengan  metode  MRP  teknik  LFL
merupakan  penghematan  terbesar  dibandingkan  dengan  metode  MRP  lainnya terhadap  metode  perusahaan.  Penghematan  biaya  persediaan  bahan  baku  metode
MRP teknik LFL, EOQ, POQ dan PPB disajikan pada lampiran 12. Pada lampiran 12, dapat dilihat bahwa penghematan biaya persediaan untuk bahan baku dengan
metode  LFL  mampu  menghemat  sebesar  11,13  persen  dibanding  dengan  yang dilakukan oleh perusahaan. Penghematan terhadap biaya penyimpanan, dan biaya
pembelian,  teknik  LFL  juga  menghasilkan  penghematan  masing-masing  sebesar 28,23  persen  dan  11,05  persen.  Sedangkan  untuk  penghematan  terhadap  biaya
pemesanan metode POQ menghasilkan penghematan terbesar yaitu 80,95 persen.
                