35
Kudus  yang  menganalisis  persediaan  bahan  baku  kapas  dengan  metode  MRP menunjukkan  bahwa  dengan  menggunakan  metode  MRP  akan  diperoleh
penghematan  biaya  persediaan  dengan  urutan  dari  tertinggi  ke  terendah  adalah metode  PPB,  metode  Lot  For  Lot,  dan  metode  EOQ.  Metode  PPB  mampu
memberikan  penghematan  biaya  persediaan  bagi  perusahaan  antara  23,8  persen sampai 48,5 persen dibandingkan dengan metode perusahaan.
Menurut  Dwi  Hartini  2001  dalam  penelitiannya  yang  berjudul  Analisis Pengendalian  Persediaan  Bahan  Baku  Produk  Mie  Instan,  Semarang  Jawa
Tengah.  menyimpulkan  bahwa  model  pengendalian  persediaan  yang  dapat menghasilkan  biaya persediaan  lebih rendah  yaitu teknik Lot For Lot dan teknik
EOQ. Penghematan terbesar didapat dari teknik Lot For Lot, namun karena tidak mengizinkan  adanya  persediaan  pengaman,  maka  perusahaan  akan  menghadapi
resiko  kekurangan  bahan  apabila  terjadi  peningkatan  permintaan  yang  tidak terduga.  Sedangkan  dengan  teknik  EOQ  perusahaan  dapat  meminimalkan  biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan sehingga menghasilkan biaya persediaan yang rendah dengan tetap memperhitungkan persediaan pengaman.
2.8 Kerangka Pemikiran Konseptual
Semakin  banyak  bahan  baku  yang  dibutuhkan  untuk  perusahan  semakin
sulit  melakukan  pengendalian  persediaan  bahan  baku  tersebut.  Masalah  utama dari  persediaan  adalah  banyaknya  bahan  baku  yang  harus  dipesan  atau  waktu
pemesanan  kembali  dilakukan.  Apabila  perusahaan  menanamkan  terlalu  banyak dananya dalam persediaan, akan  menyebabkan naiknya  biaya penyimpanan  yang
tentunya  mempunyai  opportunity  cost.  Demikian  pula  apabila  perusahaan  tidak
36
mempunyai  persediaan  yang  mencukupi,  dapat  mengakibatkan  terganggunya kontunitas  proses  produksi  yang  pada  akhirnya  menyebabkan  menurunnya
pendapatan  perusahaan.  Dalam  penelitian  ini,  hal  yang  pertama  kali  dilakukan adalah  mengidentifikasi  sistem  dan  kebijakan  pengendalian  persediaan  bahan
baku yang selama ini dilakukan oleh PerusahaanRestoran “Sweet Corner – Coffee Corner”. Hal-hal yang perlu diketahui meliputi klasifikasi bahan baku, prosedur-
prosedur  yang  berkaitan  dengan  pengadaan,  pembelian,  dan  penanganan  bahan baku, kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam mengendalikan dan mengatur
tingkat persediaan bahan bakunya, serta sistem pencatatan persediaan bahan baku yang selama ini digunakan perusahaan.
Penentuan bahan baku pokok perusahaan merupakan hal yang perlu untuk diprioritaskan  sebab  dengan  melakukan  pengendalian  atas  bahan  baku  pokok
berarti melakukan pengendalian atas biaya yang cukup besar. Bahan baku pokok perusahaan  adalah  bahan  baku  kritis  yang  keberadaannya  akan  sangat
mempengaruhi  aktivitas  perusahaan.  Bahan  baku  utama  yang  dianalisis  dalam penelitian  ini  adalah  biji  kopi  Coffe  Bean,  bahan  baku  pendukung  Fresh  Milk
dan Kind Of Syrup. Langkah  selanjutnya  yang  dilakukan  adalah  menganalisis  volume
pemakaian  bahan  baku,  waktu  tunggu  pengadaan  bahan  baku,  serta  biaya persediaan  yang  dihasilkan.  Volume  pemakaian  dari  bahan  baku  perlu  diketahui
karena  volume  pemakaian  bahan  baku  dapat  menunjukkan  besar  permintaan bahan baku dan termasuk salah satu variabel penting untuk mendapatkan kuantitas
pesanan  yang optimal. Selain  itu, data time series dari  volume pemakaian  bahan