25
tercapai  biaya  optimum  dikenal  dengan  pengendalian  persediaan  Buffa  dan Sarin,1996.
Menurut  Assauri  1998  pengendalian  persediaan  bertujuan  untuk mempertahankan  suatu  jumlah  sediaan  yang  optimum  yang  dapat  menjamin
kebutuhan  bagi  kelancaran  kegiatan  perusahaan  dalam  jumlah  dan  mutu  yang tepat  serta  dengan  biaya  seminimal  mungkin.  Tujuan  perusahaan  dalam
menjalankan sistem pengendalian persediaan adalah untuk Assauri, 1998: 1. Menjaga agar jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. 2.  Menjaga  supaya  pembentukan  persediaan  oleh  perusahaan  tidak  terlalu  besar
atau berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.
3.  Menjaga  agar  pembelian  secara  kecil-kecilan  dapat  dihindari  karena  akan mengakibatkan biaya pemesanan menjadi besar.
2.6 Metode Pengendalian Persediaan
Model persediaan akan sangat tergantung kepada sifat bahan atau barang, apakah  barang  tersebut  bersifat  permintaan  bebas  independent  atau  sebagai
permintaan  terikat  dependent.  Permintaan  independen  atas  produk  atau  barang merupakan permintaan yang bebas, dengan pengertian tidak ada keharusan untuk
membelinya  sebagai  kepentingan  proses  konversi.  Permintaan  dependen  adalah permintaan  terikat,  disebabkan  jika  bahan  atau  barang  tersebut  tidak  ada,  maka
proses konversi suatu perusahaan tidak akan dapat berjalan.
26
Metode pengendalian persediaan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut Handoko, T.Hani 1984 :
1. Metode pengendalian secara statistik Statistical Inventory Control. 2. Metode Persedian Just In Time JIT.
3. Metode perencanaan kebutuhan material MRP.
2.6.1   Metode Pengendalian Secara Statistik
Metode ini menggunakan ilmu matematika dan statistik sebagai alat bantu utama  dalam  memecahkan  masalah  kuantitatif  dalam  sistem  persediaan.  Pada
dasarnya, metode ini berusaha mencari jawaban optimal dalam menentukan : a. Jumlah ukuran pemesanan dinamis EOQ.
b. Titik pemesanan kembali Reorder Point. c. Jumlah cadangan pengaman safety stock yang diperlukan.
Metode  ini  sering  juga  disebut  metode  pengendalian  tradisional,  karena memberi dasar lahirnya metode baru yang lebih modern, seperti MRP di Amerika
dan  Kanban  di  Jepang.  Metode  pengendalian  persediaan  secara  statistik  ini biasanya  digunakan  untuk  mengendalikan  barang  yang  permintaannya  bersifat
bebas dependent dan dikelola saling tidak bergantung. Permintaan bebas adalah permintaan yang hanya dipengaruhi mekanisme pasar sehingga bebas dari fungsi
operasi  produk.  Sebagai  contoh  adalah  permintaan  untuk  barang  jadi  dan  suku cadang pengganti spare part.
2.6.2   Metode Persediaan Just In Time JIT
Filosofi  JIT  Just  In  Time  memusatkan  pada  memelihara  tingkat persediaan yang minimum. Bahan baku dibeli dan diterima hanya bila dibutuhkan.