Pengertian Strategi Pembelajaran Hakikat Strategi Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Hakikat Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran yang memuat alternatif yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pembelajaran. Menurut Gagne strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. 1 Artinya, bahwa proses pembelajaran yang dilakukan seseorang peserta didik akan menyebabkan mereka berpikir secara unik untuk dapat menganalisis dan memecahkan masalah di dalam mengambil sebuah keputusan. J.R David dalam Teaching Strategis for College Class Room mengemukakan “a plan method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal“. Menurut pengertian ini strategi pembelajaran meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. 2 Hal-hal yang akan dilaksanakan dirancang terlebih dahulu dengan menentukan sebuah kegiatan dan menyiapkan metode atau perangkat lain guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk melaksanakan startegi tertentu diperlukan metode pengajaran misalnya metode ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan lain-lain. Hal ini sependapat dengan Gerlach dan Elly yang menyatakan bahwa strategi adalah suatu cara yang terpilih untuk menyampaikan tujuan 1 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. III, h. 3. 2 Isjoni, Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Cet. I, h. 2. pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. 3 Singkat kata, bahwa strategi adalah cara-cara terpilih yang digunakan oleh seorang guru dalam rangka menyampaikan pelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Joni yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 4 Memberikan suasana kondusif di sini adalah suasana yang aman, nyaman, dan aktif guna tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Jika suasana belajar kondusif atau mendukung maka tujuan pembelajaran pun akan mudah tercapai. Romiszowski mengatakan bahwa strategi adalah sebagai titik pandang dan arah berbuat yang diambil dalam rangka memilih metode pembelajaran yang tepat, yang selanjutnya mengarah pada yang lebih khusus, yaitu rencana, taktik, dan latihan. 5 Di dalam strategi, rencana, taktik, dan latihan sangat diperlukan untuk menjalankan metode pembelajaran yang telah ditentukan sehingga strategi dapat dijalankan guna mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Zain strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 6 Dalam proses pembelajaran, strategi dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara singkat, dijelaskan bahwa strategi merupakan pola umum kegiatan siswa dan guru yang diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. 3 Asep Herry Hernawan, Asra, dan Laksmi Dewi, Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung: UPI PRESS, 2007, Cet. I, h. 88. 4 Ibid. 5 Darmasyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor, Jakarta: Bumi aksara, 2010, Cet. I, h. 18. 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h. 5. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa strategi adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pembelajaran merupakan terjemahan dari “intruction”. Hal ini diungkapkan oleh Gagne yang menyatakan bahwa “intruction is a set of event that effect learners in such a way that learning is facilitated”. 7 Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi pembelajar dalam mempermudah mempelajari sesuatu. Di dalam proses pembelajaran terdapat peristiwa saling mempengaruhi antara pengetahuan guru terhadap pengetahuan siswa. Proses saling mempengaruhi saat belajar tersebut membuat siswa menjadi lebih mudah mempelajari sesuatu dengan berbagai macam media pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran menurut Hernawan pada hakikatnya adalah proses komunikasi transaksional antara guru dan siswa dimana dalam proses tersebut bersifat timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan siswa. 8 Bentuk komunikasi transaksional tersebut dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Artinya, bahwa sebuah proses pembelajaran itu terjadi jika ada pemahaman dan timbal balik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Apabila dalam proses pembelajaran siswa telah mampu memahami apa yang mereka pelajari berarti komunikasi transaksional tersebut dapat dikatakan berhasil. Menurut Sanjaya, pembelajaran diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa 7 Wina, Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, Cet. I, h. 27. 8 Hernawan, Op. Cit., h. 3. seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. 9 Sebagai proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan kegiatan guru atau kegiatan siswa saja. Lingkungan dan potensi yang dimiliki siswa seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sangat mendukung tercapaiannya tujuan yang dikehendaki. Peran aktif siswa dan guru dalam proses pembelajaran sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Mohammad Surya menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 10 Interaksi seseorang dalam lingkungan di sekitar dapat memberikan pengalaman yang nantinya akan mampu memberikan perubahan perilaku kepada dirinya ke arah yang lebih positif. Pengalaman tersebut dapat berupa penambahan pengetahuan dan perubahan tingkah laku yang dimiliki oleh orang tersebut. Di sini lingkungan sangat memberikan pengaruh besar dalam pembelajaran. Pendapat lain dikemukakan oleh Oemar Hamalik bahwa pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 11 Peserta didik diberikan cara-cara mudah oleh guru supaya mereka mampu memahami pelajaran yang telah disampaikan serta mampu belajar secara aktif dan mudah. Cara atau metode yang akan digunakan guru dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 9 Sanjaya, Op. Cit., h. 26. 10 Hernawan, Loc. Cit. 11 Ibid. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang disengaja atau upaya yang dirancang oleh pendidik dengan tujuan untuk menciptakan susana lingkungan kelas yang aman, nyaman, aktif, inovatif, kreatif, dan efektif dalam melakukan kegiatan belajar serta terjadinya interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Terciptanya suasana lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif akan membuat siswa lebih fokus untuk belajar dan hal ini sangat membantu guru dalam mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 12 Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif seorang guru dan siswa harus mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik, aktif dan optimal. Tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efisien apabila dalam melakukan pembelajaran, waktu, dan faktor pendukung lain telah diperhitungkan dengan baik agar tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya. Kozna menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. 13 Seorang pendidik atau guru harus mampu memilih kegiatan yang sesuai dengan tujuan dan dapat memberikan fasilitas pendukung serta bantuan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Senada dengan pendapat di atas, Uno mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. 14 Pemilihan kegiatan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi, situasi, sumber belajar, kebutuhan, dan 12 Sanjaya, Op.Cit., h. 187. 13 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet. I, h. 1. 14 Ibid., h. 3. karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut Dick dan Carey, strategi pembelajaran adalah seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yangatau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. 15 Prosedur atau cara-cara yang digunakan guru dirancang untuk menciptakan pembelajaran yang pada akhirnya akan menimbulkan hasil belajar bagi siswa itu sendiri. Strategi pembelajaran di sini tidak hanya sebatas prosedur atau tahapan saja, melainkan termasuk pengaturan materi atau paket program pembelajaran. Menurut Wiranaputra, strategi pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. 16 Artinya, bahwa strategi pembelajaran berisi gambaran awal atau cara- cara yang disusun secara berurutan oleh pendidik dan berfungsi sebagai pendoman perencanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang ditentukan. Darmansyah menjelaskan lebih terperinci bahwa strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelola kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. 17 Isi dan cara penyampaian dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal penting yang harus diorganisasikan secara sistematis, efektif, dan efisien. Hal tersebut senada dengan Gerlach dan Ely yang menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran 15 Ibid., h. 1. 16 Iskandarwassid, Op. Cit., h. 6. 17 Darmasyah, Op.Cit., h. 17. tertentu. 18 Seorang guru di sekolah hendaknya mampu memilih cara-cara yang akan digunakan dirinya untuk menyampaikan materi pembelajaran di kelas supaya materi dapat disampaikan dengan baik dan siswa mampu menerima serta memahaminya. Abizar mengartikan strategi pembelajaran sebagai pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar pemerolehan pengetahuan oleh siswa lebih optimal. 19 Artinya, bahwa strategi pembelajaran merupakan prosedur yang masih bersifat umum dan luas yang digunakan untuk menambah pengetahuan siswa secara optimal. Dalam melaksanakan strategi pembelajaran, seorang guru membutuhkan metode yang sesuai dengan strategi pembelajaran yang dipilih. Perancangan metode tersebut dilakukan agar peserta didik mampu mengerjakan hal-hal yang harus mereka kerjakan dengan baik dan optimal. Jika seorang guru telah mampu merancang strategi pembelajaran, maka ia akan mudah memilih dan menentukan metode yang tepat untuk menjalankan strategi pembelajaran tersebut. Ketepatan pemilihan metode mampu membantu siswa menangkap informasi pengetahuan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik simpulan bahwa strategi pembelajaran adalah rencana kegiatan belajar yang dirancang oleh guru dan dilakukan oleh siswa dengan memilih metode yang memungkinkan pembelajaran yang efektif dalam upaya penambahan informasi dan pengetahuan baru demi tercapainya tujuan pembelajaran yang ditentukan. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan, sedangkan upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan 18 Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ITC, Yogyakarta: Skripta Media Creative, 2012, Cet. I, h. 57. 19 Darmasyah, Op .Cit ., h. 18. nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal, maka dibutuhkan metode. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Selain strategi dan metode, ada istilah teknik dan taktik. Teknik dan taktik merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.

b. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

2 9 100

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Teknik The Power Of Two Terhadap Kemampuan Memberikan Tanggapan Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al-Syukro Ciputat Tahun Ajaran 2012/2013

0 20 140

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

0 3 100

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII Smp Muhamadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013

1 7 128

Perbandingan Kemampuan Pemahaman Matematis Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 2 Jalaksana

0 0 8