E. Analisis Data Angket
Untuk melihat adanya pengaruh atau tidaknya dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya sekadar menganalisis dari hasil kemampuan siswa dalam
memberikan tanggapan saja. Namun, peneliti juga menyebar angket untuk mengetahui tanggapan atau respons siswa terhadap penggunaan teknik the
power of two ketika pembelajaran menanggapi kemenarikan novel. Angket
tersebut dihitung dengan rumus di bawah ini:
Keterangan:
P = Prosentase jawaban f = Frekuensi jawaban responden
N = Number of Cases Jumlah frekuensibanyaknya individu.
Tabel 4.12
Analisis Data Hasil Angket
Soal Siswa
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
A 3
4 3
3 4
4 3
3 4
3 AA
2 2
3 3
4 3
3 2
3 3
BB 3
4 4
3 4
3 4
3 3
4 CC
2 3
4 3
3 4
3 3
3 4
B 4
3 4
4 3
4 3
3 3
4 DD
3 4
3 3
4 4
3 3
3 4
EE 4
4 3
3 4
3 3
2 4
4 FF
4 3
3 4
3 2
3 4
4 3
GG 4
3 3
4 3
3 3
4 4
3 HH
3 3
3 3
4 3
4 2
2 4
C 3
4 4
3 3
3 3
4 3
3 II
3 4
3 3
4 4
4 4
3 3
D 4
3 3
4 4
4 3
4 3
4 E
3 3
3 4
4 4
3 3
3 3
JJ 3
4 4
3 3
3 4
3 3
3 F
4 4
3 4
3 2
4 3
3 4
KK 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kemampuan memberikan tanggapan novel remaja menggunakan teknik the power of two, siswa diberi
10 pertanyaan yang terkait dengan hal tersebut. Berikut merupakan paparan respons siswa terhadap kemampuan memberikan tanggapan siswa dengan
menggunakan teknik the power of two berdasarkan penghitungan angket yang diberikan kepada siswa.
Tabel 4.13
Hasil Analisis Pengolahan Angket Penggunaan Teknik The Power of Two
No. Pernyataan
Alternatif Jawaban SL
SR KD
TP 1.
Penggunaan teknik the power of two menambah daya ingat saya terhadap
materi yang diajarkan 35,3 52,9
11,8 -
2. Teknik the power of two menarik
perhatian saya terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia
47,1 47,1 5,8
-
3. Teknik the power of two
meningkatkan keaktifan berbicara saya dalam proses pembelajaran di
kelas 29,4 70,6
- -
4. Teknik the power of two memberi
saya kesempatan untuk bertanya kepada guru
35,3 64,7 -
-
5. Penggunaan teknik the power of two
meningkatkan saya dalam memberikan tanggapan
52,9 47,1 -
-
6. Saya lebih percaya diri dalam
memberikan tanggapan ketika menggunakan teknik the power of two
41,1 47,1 11,8
-
7. Jika teknik the power of two sedang
berlangsung, saya terangsang untuk berbicara
29,4 70,6 -
-
8. Saya merasa lebih lancar
menyampaikan tanggapan ketika menggunakan teknik the power of two
29,4 52,9 17,7
-
9. Teknik the power of two
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu saya
70,7 23,5 5,8
-
10. Saya suka jika guru mengajar menggunakan teknik the power of two
52,9 47,1 -
-
Dengan tafsiran penilaian sebagai berikut:
: Tidak ada 1 - 5 : Hampir tidak ada
6 - 25 : Sebagian kecil 26 - 49: Hampir setengahnya
50 : Setengahnya
51 - 75: Lebih dari setengahnya 76 - 95: Sebagian besar
96 - 99: Hampir seluruhnya 100
: Seluruhnya
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa penggunaan teknik the power of two menambah daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari. Hal ini
terbuki sebanyak 52,9 siswa menyatakan sering, 35,3 siswa menyatakan selalu, 11,8 siswa menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada siswa yang
menyatakan tidak pernah. Sekitar 47,1 siswa menyatakan selalu dan sering tertarik pelajaran bahasa Indonesia saat menggunakan teknik the power of two
dan 11,8 menyatakan kadang-kadang. Pernyataan selanjutnya adalah teknik the power of two meningkatkan keaktifan dalam berbicara, 70,6 siswa
menyatakan sering, 29,4 menyatakan selalu, dan tidak ada siswa yang menyatakan kadang-kadang atau tidak pernah.
Teknik the power of two memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, sebanyak 64,7 menyatakan sering, 35,3 menyatakan selalu, dan tidak ada
siswa yang menyatakan kadang-kadang atau tidak pernah. Berikutnya, pernyataan siswa tentang peningkatan kemampuan memberikan tanggapan
dengan menggunakan teknik the power of two, 52,9 menyatakan selalu, 47,1 menyatakan sering, dan tidak ada siswa yang menyatakan kadang-
kadang atau tidak pernah. Pernyataan selanjutnya, siswa lebih percaya diri dalam menanggapi ketika menggunakan teknik the power of two, 47,1
menyatakan sering, 41,1 menyatakan selalu, 11,8 menyatakan kadang- kadang, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak pernah.
Penggunaan teknik the power of two pada materi memberikan tanggapan merangsang siswa untuk berbicara, 70,6 siswa menyatakan sering, 29,4
menyatakan sering, dan tidak ada siswa yang menyatakan kadang-kadang atau tidak pernah. Selanjutnya siswa menyatakan lebih lancar menyampaikan
tanggapan ketika menggunakan teknik the power of two, sebanyak 52,9 siswa menyatakan sering, 29,4 menyatakan selalu, 17,7 menyatakan
kadang-kadang, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak pernah. Pernyataan selanjutnya, penggunaan teknik the power of two
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa, sebanyak 70,7 menyatakan selalu, 23,5 menyatakan sering, 5,8 menyatakan kadang-
kadang, dan tidak ada siswa yang menyatakan tidak pernah. Terakhir, siswa
menyukai guru yang mengajar menggunakan teknik the power of two, sebanyak 52,9 siswa menyatakan selalu, 47,1 menyatakan sering, dan
tidak ada siswa yang menyatakan kadang-kadang atau tidak pernah. Berdasarkan analisis tersebut, menunjukkan bahwa penggunaan teknik
the power of two mendapat respons yang positif dari siswa. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik the power of two dapat memberikan
siswa kemudahan dalam mengungkapkan tanggapannya karena teknik ini membantu siswa membangun rasa percaya diri atas jawaban atau tanggapan
yang hendak disampaikan dan siswa terangsang untuk berbicara dengan lebih lancar karena siswa mendapatkan ilmu dari diri sendiri dan teman
pasangannya.
F. Intepretasi Data