Sinopsis Film Biola Tak Berdawai

belum bisa merespon karena distorsi fungsi otak dan tuna wicara yang dialaminya. Suatu hari, Renjani menemukan Dewa membongkar perlengkapan baletnya. Renjani menggunakannya dan menari sambil menyetel musik klasik, saat itulah Dewa merespon dengan mengangkat kepalanya. Renjani berpikir Dewa bisa disembuhkan dengan terapi musik atau tarian, Renjanipun mencarikan sebuah resital musik atau tari untuk disinggahi. Mereka menonton resital musik biola. Setelah selesai, Dewa tidak mau pulang. Saat itulah seorang pemuda yang memainkan biola di resital tadi, Bhisma memperkenalkan diri sambil membawa biola dan tongkat geseknya. Dewa menggenggam tongkat itu terus. Bhisma akhirnya mengantarkan Renjani dan Dewa hingga ke Ibu Sejati, Dewa diperbolehkan memegang tongkat itu hingga esok. Esoknya, Bhisma dan Renjani berbicara banyak, dari situlah Renjani tahu bahwa Bhisma juga turut perhatian dengan anak-anak yang cacat. Bhisma menjadi dekat dengan Mbak Wid dan Renjani juga. Pada malam hari, Bhisma mengajak Renjani untuk berkolaborasi dihadapan Dewa, Renjani akan menari sementara Bhisma memainkan biola. Hal itu terbukti, Dewa mengangkat kepalanya lagi. Renjani dan Bhisma berpelukan dan nyaris berciuman sebelum Renjani menghentikannya. Bhisma mengurung diri di kamarnya membuat sebuah sonata yang berjudul Biola Tak Berdawai, diciptakan untuk Dewa. Bhisma memperdengarkan lagu yang belum selesai ia buat kepada Dewa dan Renjani lewat telepon. Pertemuan Renjani dengan Bhisma keesokan harinya membuat satu janji, Bhisma harus menyelesaikan Biola Tak Berdawai itu. Lalu, Bhisma mengurung diri lagi dan berkata lewat telepon bahwa ia akan memperdengarkannya di tempat resital dimana Bisma dan Renjani bertemu. Resitalpun berlangsung, hingga selesai, Bhisma tidak melihat Renjani maupun Dewa. Iapun membuang sonata yang telah terselesaikan. Bhisma menjadi murung, lalu memutuskan untuk ke Ibu Sejati. Disana ada Mbak Wid yang menceritakan bahwa Renjani ternyata mengidap kanker rahim yang ia dapati setelah melakukan aborsi yang sembarangan. Renjani sendiri mengira bahwa itu adalah maag biasa, pada malam resital Bhisma, Dewa dan Renjani sudah rapih, tetapi Renjani tiba- tiba ambruk dan dibawa ke rumah sakit. Ia meninggal setelah seminggu dalam keadaan koma. Bhisma menangisi Renjani sambil memeluk Dewa yang terduduk disamping tempat tidur. Beberapa hari kemudian, Bhisma bersama Dewa mengunjungi makam Renjani. Bhisma kemudian mendudukkan Dewa disamping nisan, lalu Bhisma mengambil biola dan memainkan Biola Tak Berdawai, menuntaskan janjinya kepada Renjani.

BAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN

Film yang menjadi penelitian penulis berjudul Biola Tak Berdawai BTB. Film yang berdurasi 97 menit ini, berkisah tentang ketegaran hidup wanita yang bernama Renjani yang dihamili oleh seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab, yang memaksanya untuk menggugurkan kandungan tersebut. Kemudian untuk mengubur kisahnya, ia pergi ke Yogyakarta, disana ia bertemu dengan Mbak Wid. Mbak Wid adalah anak satu-satunya yang berhasil dilahirkan hasil hubungan gelap, karena ibunya bekerja sebagai Wanita Tuna Susila WTS. Tekadnya untuk menjadi seorang dokter anak pun tercapai, kemudian ia bersama dengan Renjani mendirikan sebuah rumah asuh khusus anak-anak penyandang cacat. Salah satu anak yang diasuhnya adalah Dewa, anak yang lahir dengan jaringan otak yang rusak berat, selain itu ia juga menderita autisme. Renjani selalu memperlakukan Dewa seperti anak yang normal dan mencurahkan kasih sayangnya, walaupun Dewa tetap bergeming. Klimaksnya, Dewa yang selama hidupnya selalu menundukkan kepalanya, dan tidak pernah merespon apa yang terjadi disekitarnya, tiba-tiba setelah ia mendengarkan alunan biola yang dimainkan oleh Bhisma, Dewa kemudian bisa mengangkat kepala dan mulai memberikan respon.

A. Analisis Makna Judul Film Biola Tak Berdawai

Judul film yang menjadi objek penelitian ini adalah Biola Tak Berdawai. Biola Tak Berdawai memiliki makna lesikal, yang terdiri dari makna denotasi dan makna konotasi, yaitu: 1. Makna Denotasi Biola Tak Berdawai Biola memiliki arti alat musik gesek, kecil, berlekuk di bagian tengahnya, bertali empat,, bersuara melengking jika digesek, cara memainkannya dengan menempatkan pangkalnya di antara dagu dan pundak. 64 Dawai memiliki arti kawat yang halus. Berdawai mempunyai arti mempunyai dawai, mempunyai kawat yang halus. 65 Biola adalah salah satu jenis alat musik. Alat musik ini merupakan alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki sebuah busur yang berfungsi untuk menggesek senar atau dawai, sehingga mengeluarkan nada-nada yang indah. Biola memiliki empat senar G-D-A-E yang disetel berbeda satu dengan yang lainnya dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah nada G. 2. Makna Konotasi Biola Tak Berdawai Biola merupakan alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Sebuah pagelaran seni atau musik terlihat dan terdengar indah jika disempurnakan dengan suara lembut biola. Namun, jika sebuah biola tak memiliki dawai, hal ini sangat bertolak belakang dengan fungsi dan manfaat dari biola tersebut. Tidak bisa dimainkan dan tentunya tidak dapat menghasilkan nada-nada yang indah. Judul film ini menggambarkan tentang kisah hidup seorang anak yang terlahir dengan jaringan otak yang rusak berat, autisme dan tuna daksa. Setiap harinya ia tidak pernah merespon pembicaraan dan 64 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2008, ed. 4, h. 197. 65 Ibid, h. 299. tidak pernah mengeluarkan kata-kata apapun. Ia hanya bergeming dan terus menundukkan kepalanya . Sehingga ia diibaratkan seperti biola tak berdawai, tidak bisa dimainkan dan tidak bisa menghasilkan atau mengeluarkan nada-nada atau bunyi yang indah. 3. Mitos Film ini menegaskan mitos, bahwa manusia memerlukan komunikasi dalam kehidupan. Karena manusia adalah makhluk sosial, baik itu komunikasi verbal maupun non verbal sangat dibutuhkan. Sama halnya dengan Biola Tak Berdawai, jika tidak bisa dimainkan dan menghasilkan bunyi yang indah, biola tersebut tidak dapat dikatakan sebagai alat musik. Karena fungsi dari alat musik itu salah satunya harus dapat menghasilkan nada-nada atau bunyi yang indah. Biola merupakan salah satu jenis alat musik berdawai. Dawainya jika digesek akan menghasilkan nada-nada yang sangat indah. Namun, bagaimana dengan biola yang tidak memiliki dawai?, tentunya biola tersebut tidak bisa dimainkan dan tidak bisa menghasilkan nada-nada yang indah, bahkan bisa menjadi sampah. Biola tak berdawai ini hanya sebuah gambaran tentang peran yang dimainkan oleh Dewa, seorang anak yang terlahir dengan kondisi tubuh yang tidak normal, jaringan otak yang rusak berat dan juga autisme. Jika kita bayangkan seorang anak yang seperti ini, mungkin dibenak kita akan terpikir, buat apa anak ini diciptakan oleh Tuhan. Bukankah Tuhan menciptakan