Wilayah Intim rahasia, yakni kedekatan yang berjarak
antara 3-18 inchi.
Wilayah pribadi, ialah kedekatan yang berjarak antara 18 inchi-4 kaki.
Wilayah social, ialah kedekatan yang berjarak antara 4-12
kaki.
Wilayah Umum publik, ialah kedekatan yang berjarak antara 4-12 kaki atau sampai suara kita terdengar dalam
jarak 25 kaki. Selain kedekatan dari segi territory, ada juga beberapa ahli
melihat dari sudut pandang ruang dan posisi, misalnya posisi meja dan tempat duduk. Here dan Bales menemukan bahwa orang yang
banyak bicara dalam rapat umumnya duduk pada posisi kursi yang lebih tinggi.
8 Artifak dan Visualisasi
Artifak adalah hasil kerajinan manusia seni, baik yang melekat pada diri manusia maupun yang ditujukan untuk kepentingan
umum. Artifak ini selain dimaksudkan untuk kepentingan estetika, juga untuk menunjukkan status atau identitas diri
seseorang atau suatu bangsa. Misalnya baju, topi, cincin, gelang, alat transportasi, monument, patung dan sebagainya.
9 Warna
Warna juga memberi arti terhadap suatu objek. Hampir semua bangsa di dunia memiliki arti tersendiri pada warna. Hal ini bisa
dilihat pada bendera nasional masing-masing, serta upacara- upacara ritual lainnya yang sering dilambangkan dengan warna-
warni. 10
Waktu Waktu mempunyai arti tersendiri dalam kehidupan manusia. Bagi
masyarakat tertentu, melakukan suatu pekerjaan sering kali dikaitkan dengan waktu. Misalnya membangun rumah, menanam
padi, melaksanakan perkawinan, membeli sesuatu dan sebaginya. 11
Bunyi Apabila paralanguage dimaksudkan sebagi tekanan suara yang
keluar dari mulut untuk mejelaskan ucapan verbal, banyak bunyi- bunyian yang dilakukan sebagai tanda isyarat yang tidak dapat
digolongkan sebagai paralanguage. Misalnya bersiul, bertepuk tangan, bunyi terompet, letusan senjata, beduk, sirine dan
sebagainya. 12
Bau Bau juga digunakan sebagi kode non verbal. Selain digunakan
untuk melambangkan sesuatu seperti kosmetik, bau juga dapat dijadikansebagi petunjuk arah. Misalnya posisi bangkai, bau karet
terbakar dan sebagainya.
BAB III Gambaran Umum Film Biola Tak Berdawai
A. Profil Sekar Ayu Asmara sebagai Sutradara Film Biola Tak
Berdawai
Sekar Ayu Asmara lahir di Jakarta, Indonesia. Menghabiskan masa kecil berpindah-pindah di beberapa negara mengikuti karier Diplomat
ayahnya. Pernah menetap di Afghanistan, Turki, dan Negeri Belanda. Semua bidang seni yang ditekuni, dipelajari Sekar secara otodidak.
Baik itu sebagai sutradara film, pelukis, produser musik, penulis skenario, maupun penulis novel.
Film pertamanya, Biola Tak Berdawai, mendapatkan anugerah The Naguib Mahfouz Prize di Cairo International Film Festival 2003.
Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada sutradara film pertama. Film ini juga dianugerahi penghargaan Best Actress untuk Ria Irawan di Asia
Pacific Film Festival, Shiraz, Iran 2003. Sementara Bali International Film Festival, Indonesia 2003, menganugerahkan penghargaan Best
Actor bagi Nicholas Saputra dan Best Music untuk Addie MS. Film keduanya, Belahan Jiwa, juga memenangkan penghargaan
The Best International Feature Film di ajang New York International Independent Video and Film Festival 2007.
Sekar telah menerbitkan tiga novel: Pintu Terlarang, Kembar Keempat, dan Doa Ibu. Film Biola Tak Berdawai dinovelisasikan oleh
Seno Gumira Ajidarma. Sementara novel Pintu Terlarang telah diangkat
menjadi film
layar lebar
oleh Joko
Anwar. email: xekarayugmail.com.
B. Profil Pemain Film Biola Tak Berdawai
a. Renjani
Tokoh Renjani yang diperankan Ria Irawan merupakan pemeran utama dalam film BTB. Tipologi Renjani tergolong sederhana,
berkarakter lembut, dan penyanyang. Seorang wanita yang berprofesi sebagai penari balet ini mengalami pemerkosaan oleh lelaki yang
dicintainya namun sayangnya tidak bertanggung jawab. Anak yang dikandungnya sengaja ia aborsikan. Kemudian, karena malu di hina
oleh masyarakat sekitar, ia pun berniat berhijrah ke Yogyakarta. Renjani tidak memiliki orang tua bahkan saudara kandung dan
kerabat dekat. Dalam perjalanan menuju Yogya, ia bertemu dengan seorang wanita yang membawa seorang anak dalam dekapannya.
Wanita tersebut kemudian menitipkan anaknya kepada Renjani, karena ia tak mampu untuk merawatnya. Renjani pun tak bias
mengelak, ia luluh dengan keadaan mereka. Diterimanya anak tersebut, Renjani tahu bahwa anak tersebut terlahir dalam keadaan
yang tidak normal. Renjanipun berniat untuk membesarkannya.
b. Bhisma
Nicholas Saputra begitu apik memerankan tokoh Bhisma. Lelaki muda seorang pemain biola yang memiliki karakter baik, ramah dan
mudah bergaul.
Bhisma tertarik kepada Renjani saat Renjani membawa Dewa dalam pertunjukan musiknya. Yang menarik perhatiannya adalah
Renjani selalu membawa Dewa saat melihat pertunjukannya. Suatu ketika saat pertunjukan musiknya selesai, Dewa tak mau beranjak dari
tempat duduknya, kemudian Bhisma mendekati Renjani yang sedang mengajak Dewa pulang, ternyata Dewa suka dengan biola yang di
pegang Bhisma, Bhisma pun rela meminjamkannya untuk Dewa.
c. Mbak Wid
Tokoh mbak wid yang diperankan oleh Jajang C.Noer ini adalah seorang dokter anak yang bertempat tinggal di Kota gede,
Yogyakarta. Wanita yang lahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai Wanita Tuna Susila WTS ini, selalu bertekad dan bercita-cita untuk
bisa menyelamatkan anak-anak yang lahir sama seperti dirinya. Akhirnya cita-citanya pun tercapai hingga ia bisa menjadi seorang
dokter anak. Mbak Wid bekerjasama dengan Renjani mandirikan rumah
asuh untuk anak-anak yang kurang beruntung. Anak-anak yang terlahir cacat fisik dan mental. Mereka sudah terbiasa menghadapi
kematian demi kematian yang selalu mengejar hidup anak-anak cacat yang mereka asuh .
Yang terasa sedikit mengganggu adalah karakter Mbak Wid yang semakin kebelakang menjadi semakin terasa konyol dengan
selalu mempertanyakan banyak hal menjadi sebuah teka-teki aneh,