KESIMPULAN DAN SARAN Analisis semiotik fil biola tak berdawai

atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, danatau lainnya. 6 Secara material film terdiri atau dibangun oleh gambar-gambar dan bukan oleh seluloid. Gambar-gambar ini menimbulkan ilusi yang kuat sekali pada kita bahwa apa yang diproyeksilkan pada layar sungguh-sungguh kenyataan. Ini disebabkan karena gambar-gambar itu berbeda dengan gambar-gambar seni lukis misalnya, tapi merupakan gambar-gambar mekanis dibuat oleh dan dengan suatu mekanik: fototustel, kamera film . 7 Film lahir di kurun waktu seni, terutama seni lukis meninggalkan naturalisme dan realisme. Impresionalisme di bidang seni rupa telah memulai perjalanan pasti ke arah pemberian bentuk abstrak pada seni rakyat. 8 Fotografi dan film mengambil jurus yang bertentangan. Kenyataan malah direproduksi dengan mirip sekali,termasuk gerak yang oleh seni rupa tidak dapat ditiru.film mengambil tontonan massa, tempatnya bukan di galeri atau museum, tetapi di lapangan, di sebuah tenda sekarang bioskop. 9 Media film memiliki keampuhan yang besar untuk mempengaruhi publik. Medium ini dapat menyajikan gambar-gambar atau peragaan gerak, termasuk suara. Teknologi baru yang hampir sejenis dengan film adalah kaset video dengan piringan laser laser disc. Teknologi baru 6 David Summerton , “Definisi Film” artikel ini diakses pada 11 Mei 2011 dari Ayanona. Tumblr.com. 7 D.A. Peransi, FilmMediaSeni, Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2005, cet. 1, h.146. 8 Ibid, h.28. 9 Ibid, h.29. mempunyai sifat praktis karena dengan menghubungkan melalui monitor televisi dirumah-rumah, kemudian muncul gambar dan sekaligus suaranya. Film dapat dikategorikan menjadi beberapa macam sebagai berikut: 10 a. Film Berita news reel b. Film Dokumenter c. Film Cerita story film d. Film Kartun e. Film Iklan orientasi bisnis

2. Sejarah dan Perkembangan Film

Pada penghujung abad XIX, teknologi pembuatan film, gambar yang bisa bergerak, ditemukan di Perancis, Inggris dan Amerika. Pada waktu itu, negeri Nusantara ini masih merupakan jajahan Belanda dengan nama Nederlands Indie atau dalam bahasa Pribumi disebut Hindia Belanda. Sejak 1900, tontonan film mulai bisa disaksikan oleh masyarakat di kota-kota besar Hindia Belanda. 11 Teknologi film atau motion picture bekerja berdasarkan proses kimiawi seperti fotografi. Medium ini dikembangkan pada 1880-an dan 1890-an. Pada 1930-an bioskop sudah ada di mana-mana menayangkan talkies. 12 Pada dasarnya tontonan bergerak sudah ada sejak lama. Tanggal 24 April 1894, The New York Times memberitakan dahsyatnya sambutan publik terhadap film layar lebar pertama yang ditayangkan 10 YS. Gunadi dan Djony Heffan, Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT Grasindo, 1998, h. 11-12. 11 Misbach Yusran Biran, Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa, Jakarta: Komunitas Bambu, 2009, h. 1. 12 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana, 2008, ed. 8, h.161.