Pembatasan dan Perumusan Masalah

didalam dunia yang penuh dengan tanda-tanda dan menggunakannya dalam berkomunikasi, bahkan telah membentuk kehidupan sosial. Maka mempelajari tentang tanda-tanda merupakan kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda itu bekerja. 3. Objek Penelitian Objek penelitian adalah film Biola Tak Berdawai besutan sutradara Sekar Ayu Asmara yang dirilis pada tahun 2003. 4. Teknik Pengumpulan data Dokumentasi Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal dan juga video serta artikel yang didapat dengan mengunduh dari internet serta catatan lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Observasi Mengadakan pengamatan langsung melalui media yang bersangkutan. Dalam hal ini, akan dilakukan pengamatan langsung dengan menonton film Biola Tak Berdawai . 5. Unit Analisis Unit analisis penelitiannya adalah potongan gambar atau teks yang terdapat dalam film Biola Tak Berdawai yang berkaitan dengan rumusan masalah dan penelitian. 6. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari Januari hingga Mei 2011. 7. Teknik analisis data Setelah data primer dan sekunder terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah ditentukan. Setelah data terklasifikasi, dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Barthes mengembangkan semiotik menjadi dua tingkatan pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi yang menghasilkan makna eksplisit untuk memahami makna yang terkandung dalam film Biola Tak Berdawai yang menjadi objek penelitian.

E. Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan kepustakaan yang menjadi rujukan penulis, yaitu: 1. “Analisis Semiotika Film Turtle Can Fly” oleh Istianah tahun 2009, jurusan Jurnalistik, UIN Jakarta. 2. “Makna Foto Berita Perjalanan Ibadah haji Analisis Semiotika karya Zarqoni Maksum pada G aleri Foto antara.co.id” oleh Fatimah tahun 2008, KPI D, UIN Jakarta. Kedua skripsi diatas memiliki objek penelitian yang berbeda. Ada yang membedah tentang Film dan Foto. Di sini penulis bermaksud, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan diantara kedua skripsi tersebut. Masing-masing menggunakan teknik analisis semiotika model Roland Barthes.