36 Tabel 2. Beberapa Frekuensi Gugus Fungsi pada Inframerah Underwood dan Day,
2002
Gugus Fungsi Nama Gugus Fungsi
Daerah Serapan cm
-1
OH Alkohol
3580-3650 Ikatan-H
3210-3550 Asam
2500-2700 NH
Amina 3300-3700
CH Alkana
2850-2960 Alkena
3010-3095 Alkuna
3300 Aromatik
~3030 C
≡C
Alkuna 2140-2260
C=C Alkena
1620-1680 Aromatik
~1600 C=O
Aldehida 1720-1740
Keton 1675-1725
Asam 1700-1725
Ester 1720-1750
C ≡N
Nitril 2000-2300
NO
2
Nitro 1500-1650
2.8.3. Instrumentasi FTIR
Menurut Supratman 2010, spektrometer inframerah umumnya merupakan spektrometer double-beam berkas ganda dan terdiri dari lima bagian
utama: sumber radiasi, daerah cuplikan, fotometer, kisi difraksi monokromator, dan detektor.
1. Sumber radiasi
Biasanya dihasilkan oleh pemijar Nerst dan Globar. Pemijar Nerst merupakan batang cekungan dari Zirkonium dan Ytrium oksida yang dipanasi
hingga 1500
o
C dengan arus listrik. Pemijar Globar merupakan batang silikon karbida yang dipanasi hingga 1200
o
C, sehingga memancarkan radiasi kontinu pada daerah 1-40 µm.
37 2.
Monokromator Terdiri dari celah masuk dan celah keluar, alat pendespresi yang berupa
kisi difraksi atau prisma, dan cermin untuk memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium bromida dan litium
fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan, karena dispersinya tinggi untuk daerah 5,0-16 µm, tetapi kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.
3. Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak dapat digunakan untuk mendeteksi sinar inframerah, karena
energi foton inframerah tidak cukup besar untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda.
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pada bulan Maret 2013
sampai bulan Februari 2014.
3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan tumbuhan dan bahan kimia.
a. Bahan tumbuhan Bahan tumbuhan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini
adalah biji honje E. elatior yang diperoleh dari Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Biji honje diambil pada musim hujan
bulan Oktober 2012. Sampel telah dilakukan determinasi tumbuhan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong, Bogor.
b. Bahan kimia Bahan kimia yang digunakan adalah n-heksan, dietil eter, etanol teknis
dan p.a, kloroform, Vitamin E Alpha-Tocopherol CLR Fostpach, Vitamin C Ascorbic Acid Merck, DMSO, Asam Linoleat 75 CLR Fostpach, TBA
Thiobarbituric Acid Merck, larutan buffer pH 7, dan pereaksi fitokimia.