8
2.1.3. Manfaat Honje
Honje merupakan salah satu tanaman rempah yang sejak lama telah dikenal dan dimanfaatkan manusia sebagai obat-obatan. Menurut Hidayat dan
Hutapea 1991, honje dapat dimanfaatkan sebagai pemberi citarasa pada masakan, seperti urap, pecel, dan masakan lain. Honje juga dimanfaatkan sebagai
obat-obatan berkaitan dengan khasiatnya, yaitu sebagai penghilang bau badan dan bau mulut. Penelitian pada rimpang honje telah mengungkapkan khasiat tanaman
ini sebagai antitumor dan antioksidan Habsah, et al., 2005. Menurut Sukandar et, al., 2010, ekstrak air bunga kecombrang memiliki
aktivitas antioksidan dengan nilai IC
50
sebesar 61,65 gmL dan memiliki kemampuansebagai antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli. Selain itu, hasil
analisis GCMS pada penelitian yang sama mengungkapkan senyawa yang bersifat antioksidan dari ekstrak air bunga kecombrang adalah senyawa golongan fenolik.
Hasil studi lain menunjukkan fakta yang lebih mengejutkan karena ternyata tanaman ini dapat dipakai untuk mengobati penyakit-penyakit yang
tergolong berat yaitu kanker dan tumor. Senyawa kimia stigmast-4-en-3-on 1
dan stigmast-4-en-6
β-ol-3-on 2 Gambar 3 dari rimpang tanaman ini terbukti
mempunyai sifat menghambat pertumbuhan tumor berdasarkan EBV-EA Epstein Barr Virus Early Antigens
assay. Senyawa-senyawa tersebut juga bersifat sitotoksik terhadap kultur sel kanker CEM-SS LC
50
4 gmL dan MCF-7 LC
50
6,25 gmL berdasarkan MTT Methyl Thiazole Tetrazolium assay sehingga direkomendasikan untuk dapat dipakai sebagai obat atau campuran obat anti
kanker Habsah, et al., 2005.
9
O H
H H
1 2
Gambar 3. Struktur stigmast-4-en-3-on 1 dan stigmast-4-en-6 β-ol-3-on 2
2.1.4. Kandungan Kimia
Honje atau kecombrang merupakan tanaman suku Zingeberaceae dengan kandungan kimia daun, batang, bunga, dan rimpang mengandung saponin dan
flavonoida, selain itu rimpangnya juga mengandung polifenol dan minyak atsiri Hidayat dan Hutapea, 1991. Berdasarkan screening fitokimia yang dilakukan
Naufalin, et al. 2005 ditemukan bahwa bunga honje mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, steroid, dan saponin.
Hasil penelitian oleh Jaafar, et al. 2007 pada daun, batang, bunga, dan rimpang tanaman ini menunjukkan adanya beberapa jenis minyak essensial yang
bersifat bioaktif. Ekstraksi minyak essensial dilakukan dengan metode hidrodistilasi sedangkan analisisnya menggunakan alat GC-MS Gas
Chromatography Mass Spectrometer . Berdasarkan penelitian ini terungkap
bahwa terdapat kandungan minyak essensial pada daun sebesar 0,0735, pada bunga sebesar 0,0334, pada batang sebesar 0,0029, dan pada rimpang sebesar
0,0021. Komponen utama minyak essensial pada daun adalah
β-farnesen 3
27,9,
β-pinen 4 19,7, dan kariofilen 5 15,36, pada batang adalah 1,1-dodekanadiol diasetat 6 34.26 dan E-5-dodekana 7 26.99,
OH O
H H
H
10
sedangkan pada bunga dan akar adalah 1,1-dodekanadiol diasetat 6 24.38 dan 40.37 serta siklododekana 8 47.28 dan 34.45 Gambar 4.
Sementara itu penelitian Sukandar, et al., 2010 menunjukkan ekstrak air bunga honje yang dianalisis dengan GC-MS memiliki tiga senyawa utama yaitu
1-dodekanol 9, 1-tetradekena 10, dan 5-3-Metil-but-1-eniloksi-benzena- 1,2,4-triol 11 Gambar 4.
3 4 5
O O
O O
6 7
OH
8 9
OH
HO OH
O
10 11
Gambar 4. StrukturE-ß-Farnesen 3, ß-Pinen 4, Kariofilen 5, 1,1- dodekanadiol diasetat 6, E-5-Dodekana 7, Siklododekana
8, Struktur 1-dodekanol 9, 1-tetradekena 10, dan 5-3- Metil-but-1-eniloksi-benzena-1,2,4-triol 11