45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Determinasi
Determinasi sampel dilakukan Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi ini menunjukkan bahwa
sampel merupakan spesies Etlingera elatior. Sertifikat hasil determinasi dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.2. Hasil Ekstraksi Sampel
Proses ekstraksi biji honje Etlingera elatior dilakukan menggunakan metode sokletasi dengan pelarut n-heksan dan dietil eter. Penggunaan pelarut
nonpolar yaitu, n-heksan dan dietil eter pada proses ekstraksi bertujuan untuk mendapatkan minyak biji honje. Menurut Munawaroh dan Handayani 2010
untuk mendapatkan minyak dari bahan alam dapat dilakukan dengan menggunakan metode sokletasi dengan pelarut nonpolar. Penggunaan metode
sokletasi mempunyai beberapa kelebihan, yakni sampel dapat terekstraksi dengan sempurna, karena dalam metode ini penyarian dilakukan beberapa kali atau secara
kontinu dan dalam keadaan panas, proses ekstraksi dapat diteruskan sesuai keperluan tanpa perlu menambah volume pelarut, sehingga pelarut yang
digunakan lebih sedikit Heinrich, et al., 2012. Minyak biji honje yang dihasilkan melalui proses sokletasi menggunakan
pelarut n-heksan menghasilkan rendemen yang lebih tinggi yaitu sebesar 2,75 dibandingkan menggunakan pelarut dietil eter yaitu sebesar 1,94 lampiran 3.
46 Hal ini kemungkinan besar terkait dengan sifat minyak biji honjeyang bersifat
nonpolar, sehingga minyak cenderung lebih larut ke pelarut n-heksan yang kepolarannya lebih rendah dibandingkan dietil eter Susanti, et al., 2012.
4.3. Hasil Uji Fitokimia
Uji fitokimia digunakan untuk mendeteksi senyawa tumbuhan berdasarkan golongannya dan sebagai informasi awal dalam mengetahui senyawa kimia yang
mempunyai aktivitas biologi dari suatu tanaman Tyler, et al., 1988. Sampel biji honje diperkirakan mengandung metabolit sekunder yang memiliki aktivitas
antioksidan. Menurut Nurain, et al., 2012 dan Sivasothy 2008, honje mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, tannin dan betalain. Identifikasi pada
sampel perlu dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder tersebut. Uji fitokimia yang dilakukan terdiri dari uji terpenoid, flavonoid,
saponin, tanin dan alkaloid. Adapun hasil identifikasi golongan senyawa yang terdapat dalam ekstak
biji honje ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia
Uji Minyak Hasil Sokletasi
N-heksan Dietil eter
Terpenoid Flavonoid
Saponin Tanin
Alkaloid +
‒ ‒
‒ +
+ ‒
‒ ‒
+ Keterangan: + Menunjukkan hasil positif pada uji fitokimia
‒ Menunjukkan hasil negatif pada uji fitokimia Berdasarkan hasil uji yang ditunjukkan tabel 3, minyak biji honje hasil
ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dan dietil eter, keduanya mengandung