Mekanisme Reaksi Antioksidan HASIL DAN PEMBAHASAN

65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap minyak biji honje, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Minyak biji honje E. elatior hasil ekstraksi menggunakan metode sokletasi dengan pelarut n-heksan diperoleh rendemen sebesar 2,75 lebih besar daripada ekstraksi menggunakan metode yang sama dengan pelarut dietil eter sebesar 1,94. 2. Nilai aktivitas antioksidan IC 50 yang ditunjukkan oleh minyak biji honje hasil ekstraksi pelarut n-heksan adalah 92,11 ppm, lebih baik dari aktivitas minyak biji honje hasil ekstraksi dengan dietil eter adalah 122,45 ppm. Namun aktivitas keduanya lebih rendah jika dibandingkan dengan vitamin C 37,96 ppm dan vitamin E 41,52 ppm. 4. Hasil analisis GCMS minyak biji honje hasil ekstraksi pelarut n-heksan menunjukkan komponen dengan luas area tinggi yangdi duga memiliki aktivitas antioksidan yaitu eukaliptol 4,46, oktadek-9-asam enoat 31,25 dan asam askorbat-2,6-diheksadekanoat 12,55. 5. Karakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan adanya gugus kromofor C=O pada 272,73 nm. Sedangkan analisis FTIR menunjukkan adanya gugus –CH 2 – alifatik 2924,22 dan 2856,23 cm -1 , gugus fungsi C=O 1746,67 dan 1715,89 cm -1 , –CH 3 alifatik 1459,64 dan 66 1377,53 cm -1 , C–O alkohol 1239,96; 1163,46; dan 1119,39 cm -1 , dan –CH 2 – 722,62 cm -1 .

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan proses pemurnian komponen kimia dalam minyak biji honje dan karakterisasi lebih lanjut dengan NMR. 2. Perlu dilakukan analisis GCMS terhadap minyak biji honje hasil ekstraksi pelarut dietil eter untuk mengetahui senyawa yang terkandung di dalamnya. 3. Perlu dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode yang lain seperti DPPH, ABTS, dan reducing power. 4. Perlu dilakukan pengkajian mengenaipotensi minyak biji honje sebagai emulsifier atau emollien. 67 DAFTAR PUSTAKA Aazza, S., Badia Lyoussi, dan Maria G. Miguel. 2011. Antioxidant and Antiacetylcholinesterase Activities of Some Commercial Essential Oils and Their Major Compounds. Molecules, 16, 7672-7690. Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan. Yogyakarta: Andi. Antoro, E. D. 1995. Skrining Fitokimia Rimpang Nicolaia speciosa Horan Secara Mikrokimiawi Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotmetri UV. FF- UGM. Arief, S. 2006. Radikal Bebas. Surabaya: SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kesehatan UNAIR. Arora, D. S. dan Chandra, P. 2011. Antioxidant Activity of Aspergillus fumigates. ISRN Pharmacology . Bakr, Riham O., El-Sayed A.Omer, Khaled A. Abd El-Razik, Azza S. M. Abu Elnaga, Enas N. Danial, Abd El-Naser G. Elgindy. 2013. Antioxidant and anti-listerial activities of selected Egyptian medicinal plants. African Journal of Microbiology Research , 7 37, 4590-4595. B łaszczyk, Alina, Aleksandra Augustyniak, and Janusz Skolimowski. 2013. Ethoxyquin: An Antioxidant Used in Animal Feed. International Journal of Food Science . Volume 2013. Buck, D. F. 1991. Antioxidants in Food Additive User’s Handbook. Glasgow-UK: Blakie Academic dan Profesional. Cho, K. H., 2012. 1,8-cineole Protected Human Lipoproteins from Modification by Oxidation and Glycation and Exhibited Serum Lipid-lowering and Anti-inflammatory Activity in Zebrafish. Biochemistry and Molecular Biology Reports, 565-570. Dandlen, S. Anahi,A. Sofia Lima, Marta D. Mendes, M. GracaMiguel, M. Leonor Faleiro, M. Joao Sousa, Luis G. Pedro, Jose G. Barosso,A. Cristina Figueiredo. 2010. Antioxidant Activity of Six Portuguese Thyme Species Essential Oils. Flavour And Fragrance Journal, 25 3, 150-155. Deman, J. M. 1997. Kimia Makanan. Bandung: ITB. Ditjen POM. 1997. Teknologi Ekstrak. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.