Analisis Spektrofotometri UV Analisis FTIR

46 Hal ini kemungkinan besar terkait dengan sifat minyak biji honjeyang bersifat nonpolar, sehingga minyak cenderung lebih larut ke pelarut n-heksan yang kepolarannya lebih rendah dibandingkan dietil eter Susanti, et al., 2012.

4.3. Hasil Uji Fitokimia

Uji fitokimia digunakan untuk mendeteksi senyawa tumbuhan berdasarkan golongannya dan sebagai informasi awal dalam mengetahui senyawa kimia yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu tanaman Tyler, et al., 1988. Sampel biji honje diperkirakan mengandung metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan. Menurut Nurain, et al., 2012 dan Sivasothy 2008, honje mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, tannin dan betalain. Identifikasi pada sampel perlu dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder tersebut. Uji fitokimia yang dilakukan terdiri dari uji terpenoid, flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Adapun hasil identifikasi golongan senyawa yang terdapat dalam ekstak biji honje ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia Uji Minyak Hasil Sokletasi N-heksan Dietil eter Terpenoid Flavonoid Saponin Tanin Alkaloid + ‒ ‒ ‒ + + ‒ ‒ ‒ + Keterangan: + Menunjukkan hasil positif pada uji fitokimia ‒ Menunjukkan hasil negatif pada uji fitokimia Berdasarkan hasil uji yang ditunjukkan tabel 3, minyak biji honje hasil ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dan dietil eter, keduanya mengandung 47 terpenoid dan alkaloid. Adanya terpenoid pada kedua sampel tersebut ditandai dengan terbentuknya warna merah kecoklatan. Reaksi yang terjadi antara senyawa terpenoid dengan H 2 SO 4 menghasilkan endapan berwarna merah kecoklatan. Hasil ini diperkuat oleh hasil penelitian Jaafar, et al., 2007, yang menyatakan bahwa terdapat kandungan terpenoid baik dalam daun, batang, bunga, dan akar tumbuhan honje. Reaksi yang terjadi pada uji Mayer ditunjukkan pada Gambar 13 . HO Ac 2 O [H + ] -HOAc - [H + ] O O H [H + ] -HOAc + + H + H - [H + ] + Endapan merah kecoklatan Gambar 13. Reaksi Uji Terpenoid Siadi, 2012 Alkaloid diidentifikasi dengan menggunakan tiga pereaksi, yaitu pereaksi Mayer, Bourchardat, dan Dragendorff. Berdasarkan hasil uji dengan ketiga pereaksi tersebut, uji dengan pereaksi Mayer dan Dragendorff menunjukkan hasil positif, sedangkan dengan menggunakan pereaksi Bourchardat menunjukkan hasil negatif. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa sampel mengandung senyawa