Pembuatan Medium serta Sterilisasi Alat dan Bahan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berwarna untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang maksimal. Hasil maserasi disaring dan dipekatkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator
sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak metanol yang diperoleh sebanyak 126,077 gram dengan persen rendemen 3,94 .
Sebanyak 99,82 gram ekstrak metanol dipartisi dengan pelarut n-heksan dan etil asetat menggunakan corong pisah. Partisi ekstrak dilakukan untuk
memisahkan senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya. Pelarut pertama yang digunakan dalam partisi adalah n-heksan yang bersifat non polar. Senyawa-
senyawa yang bersifat non polar akan tertarik pada pelarut n-heksan. Setelah pelarut n-heksan tidak berwarna yang menunjukkan bahwa tidak adanya senyawa
nonpolar yang tertarik lagi, maka diganti dengan pelarut kedua yaitu etil asetat yang bersifat semi polar. Senyawa-senyawa yang bersifat semipolar akan tertarik
pada pelarut etil asetat. Senyawa-senyawa yang tidak tertarik di kedua pelarut sebelumnya dan tertinggal dalam ekstrak metanol merupakan senyawa-senyawa
polar. Hasil partisi yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator dan didapatkan ekstrak kental n-heksan sebanyak 6,73
g, ekstrak kental etil asetat sebanyak 25,59 g, dan ekstrak kental metanol sebanyak 48,32 g.
Tabel 4.1. Hasil rendemen ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol
No. Fraksi
Berat Ekstrak gram Rendemen
1. n-heksan
6,73 gram 6,74
2. Etil asetat
25,59 gram 25, 64
3. Metanol
48,32 gram 48,41
dihitung terhadap berat ekstrak kasar metanol awal yaitu 99,82 gram.
Ekstrak yang digunakan untuk pengujian selanjutnya adalah ekstrak etil asetat. Berdasarkan penelitian Mukarromah 2015, didapatkan data bahwa
ekstrak n-heksan, ekstrak etil asetat, dan ekstrak metanol buah parijoto memiliki zona hambat masing-masing sebesar 5,67 mm; 11,7 mm; dan 8,17 mm terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan masing-masing sebesar 7 mm; 11,33 mm; dan 9 mm terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta