Spektroskopi NMR Nuclear Magnetic Resonance

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saring, kapas, aluminium foil. Bahan biologi yang digunakan adalah : kultur bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 35218, medium NA Nutrient Agar, medium BHI Brain Heart Infussion. 3.3. Cara Kerja 3.3.1. Penyiapan Simplisia Buah Medinilla speciosa Blume yang telah diperoleh dari Kecamatan Dawe, Kudus dicuci bersih, kemudian dilakukan sortasi basah untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya. Buah yang telah bersih dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Buah segar tersebut kemudian dihaluskan dengan blender. Setelah diblender, ditimbang sampel yang didapat kemudian dilakukan ekstraksi.

3.3.2. Pembuatan dan Partisi Ekstrak

Buah segar yang telah diblender dan ditimbang kemudian diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Sampel direndam dengan pelarut metanol di dalam botol gelap hingga sampel terendam 3 cm dibawah pelarut. Pergantian pelarut dilakukan setiap 1 hari sambil sesekali botol dikocok. Setelah 1 hari, hasil maserasi disaring menggunakan kapas untuk memisahkan ampasnya, kemudian larutan maserat disaring kembali menggunakan kertas saring. Ampas yang diperoleh dimaserasi kembali oleh metanol selama dua hari dan disaring kembali. Proses ini diulang hingga diperoleh larutan maserat yang bening. Larutan maserat dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator pada suhu 40 o C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental yang diperoleh, dihitung untuk diketahui hasil rendemennya Depkes, 2000. = 100 Ekstrak metanol yang telah diperoleh dipartisi menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat. Ekstrak metanol dilarutkan dengan sedikit metanol hingga ekstrak dapat dituang ke dalam corong pisah. Dimasukkan n-heksan ke dalam corong pisah kemudian dikocok selama beberapa menit sambil sesekali UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuka kran pada corong untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. Dibiarkan beberapa menit sampai terlihat bidang batas antara lapisan metanol dan lapisan n-heksan. Lapisan yang berada di atas adalah lapisan n-heksan dan yang berada di bawah adalah lapisan metanol. Lapisan dipisahkan dengan cara membuka kran corong pisah untuk mengambil lapisan metanol, lapisan atas yang tertinggal dikumpulkan. Lapisan metanol dimasukkan kembali ke dalam corong pisah dan ditambahkan pelarut n-heksan yang baru. Partisi dilakukan dengan cara yang sama hingga pelarut n-heksan bening. Partisi dilakukan kembali menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak metanol dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian dimasukkan pelarut etil asetat. Corong pisah dikocok dan dibiarkan beberapa menit hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas merupakan lapisan etil asetat dan lapisan bawah merupakan lapisan metanol. Partisi diulang hingga pelarut etil asetat bening. Lapisan n- heksan, lapisan etil asetat, dan lapisan metanol dipekatkan menggunakan vaccum rotary evaporator pada suhu 40 o C hingga diperoleh ekstrak kental. Masing- masing ekstrak kemudian ditimbang Dai, 2012.

3.3.3. Skrining Fitokimia Ekstrak

Analisis fitokimia merupakan analisis kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui komponen bioaktif yang terkandung dalam ekstrak buah Medinilla speciosa Blume. Analisis fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid, saponin, terpenoid dan steroid, flavonoid, tannin dan polifenol. a. Pengujian Golongan Alkaloid Sebanyak 0,5 gram ekstrak dilarutkan dalam asam klorida 1 dan disaring. Filtrat dibagi menjadi dua bagian, salah satu bagian ditetesi dengan pereaksi Mayer dan bagian yang lain ditetesi dengan pereaksi Dragendorf. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan putih dengan perekasi Mayer dan endapan merah dengan pereaksi Dragendorf Ahmad et al, 2013. b. Pengujian Golongan Saponin Sebanyak 0,5 gram ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan dan kemudian dikocok vertikal selama

Dokumen yang terkait

Studi in vitro ; Efek Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total

15 119 83

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Uji Aktivitas Antioksidan Serta Penentuan Kandungan Fenolat dan Flavonoid Total dari Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

8 50 85

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

0 17 54

Uji efek antihiperlipidemia ekstrak etanol buah parijoto : medinilla speciosa blume terhadap kolesterol total, trigliserida, dan vldl pada tikus putih jantan

9 65 124

UjiEfek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume)Terhadap Jaringan Hati Tikus Putih Jantan

3 28 88

Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) secara In Vitro dengan Metode Stabilisasi Membran HRBC (Human Red Blood Cell)

15 100 94

:Uji Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total, Trigliserida, Dan VLDL Pada Tikus Putih Jantan

4 30 124

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93