UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Perkolasi Perkolasi adalah proses ekstraksi menggunakan alat perkolator yang
dilakukan dengan cara mengalirkan cairan pelarut organik pada sampel yang sebelumnya telah dibasahi. Prinsip dari metode perkolasi adalah pelarut yang
telah jenuh yang berada di dalam perkolator akan digantikan oleh pelarut yang lebih baru dan segar. Ekstraksi ini membutuhkan pelarut yang lebih banyak
Depkes, 2000.
B. Ekstraksi dengan Cara Panas
1. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu
pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna Depkes, 2000.
2. Sokhlet Soklet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi terus menerus dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Dalam metode ini,
simplisia diletakkan di dalam kantong yang terbuat dari kertas saring dan ditempatkan dalam alat Sokhlet. Pelarut dipanaskan sampai menguap dan uap
yang dihasilkan akan mengalami kondensasi dan mengekstraksi simplisia Depkes, 2000 dan Handa, 2008.
3. Digesti Digesti merupakan metode maserasi kinetik dengan pengadukan terus
menerus yang menggunakan temperatur hangat yaitu 30-40 C selama proses
ekstraksinya. Metode ini digunakan untuk sampel yang pada suhu kamar tidak tersari dengan baik Depkes, 2000 dan Handa, 2008.
4. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air
bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 C
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selama waktu tertentu 15-20 menit. Infus dapat dikatakan sebagai metode modifikasi dari maserasi Singh, 2008.
5. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih dan pada temperatur sampai
titik didih air Depkes, 2000. Metode ini digunakan untuk mengekstraksi zat yang larut air dan stabil terhadap pemanasan.
2.4. Tinjauan Bakteri 2.4.1. Karakteristik Bakteri
Bakteri adalah sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil, berkembang biak dengan pembelahan diri, dan sangat kecil hingga
hanya terlihat dengan bantuan mikroskop Dwidjoseputro, 1994. Ada beberapa bentuk dasar bakteri yaitu Pratiwi, 2008 :
1. Bulat cocus atau cocci 2. Batang atau silinder bacillus atau bacilli
3. Spiral Umumnya bakteri adalah monomorfik memiliki hanya satu bentuk
namun ada bakteri tertentu yang memiliki banyak bentuk pleomorfik misal bentuk iregular pada termoplasma. Sebagian besar bakteri memiliki diameter
dengan ukuran 0,2-2,0 mm dan panjang berkisar 2-8 mm. Biasanya sel-sel bakteri muda berukuran jauh lebih besar daripada sel-sel yang tua. Bentuk dan ukuran
suatu bakteri dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti temperatur inkubasi, umur kultur, dan komposisi media pertumbuhan Pratiwi, 2008.
2.4.2. Bakteri Gram Positif dan Negatif
Berdasarkan pewarnaan Gram, bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Contoh bakteri
Gram positif diantaranya adalah Staphyloccocus aureus dan Bacillus subtilis. Sedangkan bakteri Gram negatif diantaranya adalah E.coli dan Pseudomonas.