Pemeriksaan Simplisia Penyiapan Simplisia Ekstraksi dan Partisi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fase gerak yang telah dijenuhkan menggunakan kertas saring. Plat KLT diangkat ketika fase gerak telah mencapai batas atas pada plat KLT, kemudian plat dikeringanginkan dan dilihat pola pemisahannya. Profil KLT eluat ditunjukkan pada gambar 4.1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.1. Profil KLT eluat 84 vial hasil fraksinasi dari ekstrak etil asetat dengan kromatografi kolom. Eluat yang memberikan bercak dengan nilai Rf yang sama digabungkan dalam satu vial sehingga diperoleh 25 fraksi F1 – F25. 25 fraksi di KLT kembali untuk melihat pola pemisahan dari gabungan eluat. Fraksi-fraksi tersebut kemudian dikeringanginkan untuk menguapkan pelarut yang terdapat dalam fraksi. Bobot masing-masing fraksi ditimbang ketika pelarut telah menguap. Bobot fraksi dan penggabungan nomor eluat dapat dilihat pada lampiran 5. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap 25 fraksi menggunakan metode bioautografi. Profil KLT fraksi ditunjukkan pada gambar 4.2. F.1 F.2 F.3 F.4 F.5 F.6 F.7 NH : E 4:6 F.8 F.9 F.10 F.11 F.12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.2. Profil KLT Fraksi Gabungan

4.7. Uji Aktivitas Antibakteri Menggunakan Metode Bioautografi

Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode bioautografi langsung. Teknik bioautografi digunakan untuk mengidentifikasi komponen aktif antibakteri yang terkandung dalam fraksi ekstrak etil asetat. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengujian bioautografi ialah :

a. Identifikasi Bakteri Uji dengan Pewarnaan Gram

Pewarnaan Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri ke dalam dua kelompok besar yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif Pratiwi, 2008. Pewarnaan bakteri dilakukan sebelum dilakukannya uji aktivitas antibakteri dengan tujuan untuk memastikan bahwa bakteri yang digunakan benar adalah bakteri kultur yang dibiakkan dan tidak ada kontaminasi bakteri lain pada kultur yang dibiakkan. Bakteri yang dibiakkan adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang mewakili kelompok Gram positif dan Gram negatif. Hasil pewarnaan Gram ditunjukkan pada gambar 4.3. F.13 F.14 F.15 F.16 F.17 F.18 F.19 F.20 F.21 F.22 F.23 F.24 F.25

Dokumen yang terkait

Studi in vitro ; Efek Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total

15 119 83

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

8 42 54

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Uji Aktivitas Antioksidan Serta Penentuan Kandungan Fenolat dan Flavonoid Total dari Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)

8 50 85

Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram

0 17 54

Uji efek antihiperlipidemia ekstrak etanol buah parijoto : medinilla speciosa blume terhadap kolesterol total, trigliserida, dan vldl pada tikus putih jantan

9 65 124

UjiEfek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume)Terhadap Jaringan Hati Tikus Putih Jantan

3 28 88

Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) secara In Vitro dengan Metode Stabilisasi Membran HRBC (Human Red Blood Cell)

15 100 94

:Uji Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total, Trigliserida, Dan VLDL Pada Tikus Putih Jantan

4 30 124

Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit dari Ranting Tanaman Parijoto (Medinilla Speciosa Reinw. ex Blume) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri

8 45 93