Biografi Amroeh Adiwijaya TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mau tidak mau harus bersikap demikian meski batinku tetap merintih agar aku diterima. 2 Kutipan di atas menggambarkan bagaimana sikap Amroeh yang ikhlas dalam menerima keputusan hasil seleksi, segala upaya telah ia lakukan, usaha, doa, dan selalu optimis akan hasil yang diterima nanti. penantian pun tidak sia-sia, sekian lama menunggu akhirnya Amroeh berhasil lulus seleksi. Bahwasanya segala sesuatu jika kita ikhlas dalam menjalankannya maka akan memperoleh hasil yang optimal. Kami semua sangat bersyukur pada Allah Swt. Air mata kegembiraan sempat mengalir sejenak di pipi, aku termenung, tertegun s ambil bermunajat pada Tuhan, ―Ya, Tuhan Engkau sendiri telah menolongku keluar dari masalah-masalahku. Siapa yang sanggup membandingkan keadaan kami kemarin ketika kami masih meraba-raba di dalam kegelapan, dengan kami sekarang yang penuh harapan dan keyakinan, tanpa mengajui keadilan dan belas kasih-Mu dengan sepenuh hati... untuk pertama kali dalam kehidupan aku merasa puas dan bahagia. Aku mengalami dilema kehidupan dalam beberapa hari terakhir, sekarang muncul lingkaran kebanggaan yang membahagiakan, seolah-olah ini bukan lagi sekadar kernyitan di dahi takdir kemurahan hati yang dipaksakan.‖ 3 Sedangkan penggambaran kesungguhan Amroeh dalam menggapai cita-citanya, dapat dilihat ketika ia sedang melamun dan terbesit kampung halaman serta sanak keluarganya. Aku berharap dan berdoa, ―Semoga Ibu, Bapak, dan saudara-saudaraku terkasih selalu dalam keadaan selamat, sehat, dan sejahtera semua...‖ Pipiku tiba-tiba dibasahi tetesan air mata. Segera aku menetralkan emosi dengan mengatakan pada diri sendiri, ―Kepergianku ke Gontor ini untuk berjuang mencari ilmu, memenuhi tuntutan agama, berjuang di jalan suci Allah, jadi aku harus tegar tidak boleh cengeng‖ 4 Kutipan di atas menggambarkan bagaimana tekad Amroeh dalam menjalani masa-masa di Gontor, meskipun ia harus berpisah dengan 2 Amroeh Adiwijaya, Opera Van Gontor, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010, h. 29. 3 Ibid., h. 30-31. 4 Ibid., h. 38 keluarga, ia harus menjalani hidupnya agar kelak menjadi manusia yang berguna sesuai yang ia citakan. Pada intinya tema yang ingin disampaikan dalam novel ini adalah segala niat yang baik dalam menggapai sesuatu apabila dijalankan dengan penuh keihlasan dan kesungguhan pasti akan memperoleh hasil yang maksimal, meskipun hambatan itu pasti ada, niscaya semua itu hanya jalan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

2. Alur

Secara umum alur merupakan rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. 5 Artinya, peristiwa pertama menyebabkan peristiwa kedua, peristiwa kedua menyebabkan terjadinya peristiwa ketiga, dan demikian selanjutnya hingga pada dasarnya peristiwa terakhir ditentukan terjadinya peristiwa pertama. Alur yang digunakan dalam novel Opera Van Gontor adalah alur campuran. Awal cerita dimulai ketika tokoh Aku berada di Kampus Pondok Modern Gontor Ponorogo untuk persiapan mengikuti tes masuk menjadi santri. Selanjutnya cerita berbalik ketika tokoh Aku masih berada di kampung halamannya dan melakukan persiapan untuk keberangkatan tokoh Aku ke Gontor. Alur cerita dimulai dengan memperkenalkan tokoh Aku sebagai seorang anak yang masih benar- benar lengket dengan orang tua dan baru saja menyelesaikan sekolah Madrasah Ibtidaiyah MI setingkat SD harus rela berpisah dengan kedua orang tuanya serta saudara-saudaranya untuk melanjutkan pendidikan —menimba ilmu—di Pondok Modern Gontor. Setelah semua persiapan dinyatakan selesai, aku bersalaman dan berpelukan dengan mereka, satu per satu. Nampak butiran-butiran air mata meleleh di pelupuk mata Ibu, Bapak, Mbah Putri, Mbak Tuhfah dan adik-adikku: Nuaha, Mihwar, Dahlia, Fusha, dan Luthfah. Rifqi, adikku paling bungsu 5 Robert Stanton, Teori Fiksi, Terjemahan dari An Introduction to Fiction oleh Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Cet. I, h. 36.

Dokumen yang terkait

NILAI MORAL DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH

29 264 121

Nilai Sosial dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA

45 364 133

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah

2 51 147

Nilai sejarah dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

19 99 77

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

5 50 56

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL OPERA INDONESIA KARYA JOKO SANTOSO HP (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA).

0 7 18

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL JALA KARYA TITIS BASINO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Jala Karya Titis Basino: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 11 13

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL JALA KARYA TITIS BASINO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Jala Karya Titis Basino: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 7 18