Religiusitas dalam Karya Sastra

berkembang di Inggris dan Amerika, sedangkan istilah roman berasal dari genre romance dari Abad Pertengahan yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belanda, Perancis, dan bagian Eropa daratan lain. Berdasarkan asal-usul istilah tersebut, perbedaan antara roman dan novel terletak pada bentuk, yaitu novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsur cerita hampir sama. Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar pendangan pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konpensi penulisan . 14 Jassin dalam Nurgiyantoro mendefinisikan novel sebagai suatu cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang ada di sekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat dari kehidupan seseorang, dan lebih mengenai sesuatu episode. 15 Pengertian novel menurut Sudjiman adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. 16 Novel cenderung bersifat meluas dan kompleks. Dalam arti luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang luas dapat berarti cerita dengan plot alur yang kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan latar setting cerita yang beragam pula. Namun, ukuran luas ini pun tidak mutlak, bisa terjadi hanya salah satu unsur fiksi saja, misalnya tema, sedangkan karakter, latar, dan lain-lainnya bersifat tunggal. Sebagai bentuk sastra, novel bahasa Jerman adalah sebuah bentuk Dichtung; dan dalam bentuknya yang paling sempurna, novel merupakan epik modern. 17 Ada juga yang beranggapan bahwa novel 14 A.R. Zaidan, Kamus Istilah Sastra, Jakarta:Balai Pustaka, 2004, h. 136. 15 Burhan Nurgiyantoro, op. cit.,h. 16 16 P. Sudjiman, Memahami Cerita Rekaan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1998, h. 53 17 Rene Wellek Austin W., Teori Kesusastraan Terj. Melani Budianta, Jakarta: Gramedia, 1993, h. 276. dianggap sebagai dokumen atau kasus sejarah, sebagai pengakuan karena ditulis dengan sangat meyakinkan, sebagai sebuah cerita kejadian sebenarnya, sebagai sejarah hidup seseorang dan zamannya. Dengan demikian, novel merupakan cerita yang menampilkan suatu kejadian luar biasa pada kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya. Novel merupakan salah satu karya sastra yang mengisahkan kehidupan manusia, dicirikan oleh adanya konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan perubahan para tokohnya. Perubahan jalan hidup sang tokoh ini tidak harus selalu diakhiri keberhasilan, tetapi terkadang juga kegagalan. Di samping beberapa pengertian di atas, ada juga yang mengatakan bahwa kata novel berasal dari kata Latin, yaitu noveltus yang diturunkan dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis sastra lainnya seperti puisi dan drama. 18 Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus. Clara Reeve dalam Wellek dan Warren mengatakan novel adalah gambaran dari kehidupan dan perilaku yang nyata, dari zaman pada saat novel itu ditulis. 19 Di samping itu pula, Abrams dalam Nurgiyantoro berpendapat bahwa novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. 20 Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja, juga bersifat imajinatif. 21 Dalam Kamus Besar Bahasa 18 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa, 1985, h. 164. 19 Rene Wellek Austin W., op. cit., h. 282. 20 Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 4. 21 Ibid. Indonesia novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. 22 Dengan kata lain, novel merupakan salah satu jenis dari karya sastra fiksi yang di dalamnya memaparkan suatu tema atau permasalahan dengan menghadirkan karakter tertentu. Dalam penggambaran permasalahan tersebut juga didukung oleh penggambaran latar dan situasi tertentu yang turut mempertegas pokok permasalahan yang ada. Pada intinya, penggambaran permasalahan tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan tertentu kepada pembaca.

2. Struktur Novel

Wellek dan Austin Warren mendefinisikan struktur karya sastra sebagai berikut: The work of structure includes contain and form as far it has the esthetical function. Artinya struktur karya sastra mencakup isi dan bentuk, sejauh mempunyai fungsi estetis. Struktur di dalam karya sastra bisa disejajarkan dengan faktor pembentuk karya sastra itu sendiri yaitu unsur intrinsik. 23 Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur- unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Unsur yang dimaksud adalah peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain. 24 Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, unsur ekstrinsik ini secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara 22 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, Edisi IV, h. 783. 23 Rene Wellek Austin W., op. cit., h. 159. 24 Burhan Nurgiyantoro, op. cit., h. 23.

Dokumen yang terkait

NILAI MORAL DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH

29 264 121

Nilai Sosial dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMA

45 364 133

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah

2 51 147

Nilai sejarah dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

19 99 77

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

5 50 56

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL OPERA INDONESIA KARYA JOKO SANTOSO HP (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA).

0 7 18

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL JALA KARYA TITIS BASINO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Jala Karya Titis Basino: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 11 13

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL JALA KARYA TITIS BASINO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Jala Karya Titis Basino: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 7 18