Delapan Langkah Untuk Menjadi Pemikir Kritis

kita berharap orang lain mau bergabung dengan kita untuk menerima kebenaran asumsi tersebut. 53 5 Apakah bahasanya jelas? Ketika mereka meneliti apa yang ditulis atau dikatakan oleh orang lain, siswa harus tetap waspada pada kata-kata tidak jelas yang menutupi makna, atau kata-kata emosional yang menghalangi logika. Mereka selalu ingat bahwa kata-kata membentuk ide, karena itu pemikir kritis harus terus-menerus memeriksa bahasa mereka sendiri dan bahasa orang lain, sambil bertanya, misalnya, apakah kata-kata yang digunakan justru mengaburkan pengertian atau memperjelasnya?. 54 6 Apakah alasan didasarkan pada bukti-bukti yang meyakinkan? Menurut Ruggiero dalam Elaine menyebutkan bahwa bukti yang dapat dipercaya memiliki sifat antara lain:Tidak bertentangan dengan pokok masalahnya;Berasal dari sumber- sumber terbaru;Akurat;Dapat diuji;Berlaku umum, bukan pengecualian. Untuk menemukan bukti yang dapat dipercaya, kita harus bekerja selaras dengan alam. 55 7 Kesimpulan apa yang ditawarkan Langkah-langkah efektif untuk menentukkan sebuah kesimpulan adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi alasan. b. Apakah alasan yang diambil sesuai dengan alasan yang mendasarinya. 56 8 Apakah implikasi dari kesimpulan-kesimpulan yang sudah diambil? Kesimpulan memiliki efek samping baik menyangkut persoalan pribadi maupun umum. Pemikir kritis berusaha untuk 53 Ibid., h. 195. 54 Ibid., h. 197. 55 Ibid., h. 198. 56 Ibid., h. 199. memprediksi dan mengevaluasi semua efek samping yang akan timbul. Jika kesimpulan yang diambil tidak berdampak negatif, makan pemikir kritis akan memakainya. 57

3. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi Larutan

Elektrolit dan non elektrolit Pemilihan materi menjadi sangat penting karena harus dilihat keterkaitannya dengan variabel dalam penelitian. Selain itu, kompetensi inti KI dan kompetensi dasar KD juga harus diperhatikan. Berdasarkan definisinya, kompetensi inti merupakan operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Sedangkan kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi organising element kompetensi dasar. Selain itu, konten kompetensi dasar dijabarkan secara terperinci dalam suatu indikator pembelajaran. Menurut Zulfiani, indikator pencapaian adalah tanda-tanda siswa telah memiliki kemampuan dasar atau kompetensi dasar tertentu. Berdasarkan uraian diatas, pada tabel 2.6 akan dijelaskan keterkaitan KI, KD, Indikator pencapaian dan materi yang dipilih pada penelitian ini. 57 Ibid., h. 200. Tabel 2.5 KI, KD, dan Indikator Materi kimia Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.8. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.  Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar listrik melalui penayangan video.  Mengelompok- kan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah berdasarkan hantaran listrik.  Menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.8.Merancang, melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.  Menyusun perencanaan proyek mengenai perancangan alat identifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit.  Merancang percobaan pengujian daya hantar listrik berbagai larutan.  Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Pada tabel 2.5 diatas dapat dilihat bahwa pada KI 3 dan KI 4. Sedangkan kompetensi dasar 3.8 dan 4.8 adalah menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya. Merancang;melakukan; dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Berdasarkan KI dan KD tersebut siswa dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisis. Kemampuan analisis dapat diartikan sebagai memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukkan hubungan-hubungan antar bagian itu. 58 Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Kategori ini terdiri dari kemampuan membedakan Differentiating, mengorganisasi Organizing, dan memberi simbol Attributing. 59 Kemampuan analisis peserta melalui didik dapat dilihat sebuah model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran berbasis proyek yang didukung dengan sebuah metode pembelajaran, yaitu praktikum. Selain itu, prinsip-prinsip pada pembelajaran berbasis proyek yang mampu meningkatkan kemampuan analisis diantaranya prinsip driving questionpertanyaan 58 Lorin Anderson, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, Cet.1 h. 101. 59 Ibid., h. 101.