Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

Keterampilan Berpikir Kritis  Siswa sebagai pelaku.  Pedo- man wawan- cara  Melihat Kemuncul- an dari indikator- indikator keterampil- an berpikir kritis. Setelah proses pembelajar- an berakhir Instrument penelitian ini digunakan untuk melihat skor siswa secara individu dengan teknik tes dan non tes. Adapun Indikator keterampilan berpikir kritis yang akan dianalisis pada penelitin ini adalah: Tabel 3.3Sub keterampilan berpikir kritis yang akan dianalisis No Aspek Keterampilan Berpikir kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Penjelasan Dapat diketahui di 1. 1Memberi- kan Penjelasan Sederhana 3Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Memberikan penjelasan Sederhana Tes essai Menyebutkan Contoh Tes Essai 2menganalisis Argumen Mengidentifikasi Kerelevanan Tes Essai 1Memfokus- kan Pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan Tes Essai 2. 2Memba- ngun keterampilan Dasar 4Mempertim- bangkan kredibilitas kriteria suatu sumber Mampu memberikan alas an Tes Essai Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat. Tes Essai 5Mengobser- vasi dan mempertim- bangkan laporan observasi Mempertanggung- jawabkan hasil observasi Lembar Observasi Melaporkan Hasil Observasi Lembar Observasi 6Membuat deduksi dan mempertim- bangkan hasil observasi Menyatakan tafsiran Tes Essay 3. 3Menyim- pulkan 7Membuat induksi dan mempertim- bangkan hasil induksi Membuat kesimpulan atau Merumuskan hipotesis Tes Essai 8Membuat dan mempertim- bangkan nilai keputusan Menerapkan prinsip- prinsip Tes essai 4. 4Memberi- kan Penjelasan Lanjut 9Mendefinisi- kan dan mempertim- bangkan suatu define Strategi membuat definisi Tes Essai 10Mengidenti- fikasi Asumsi Rekonstruksi Argumen Tes essai 5 . 5Mengatur Strategi dan Taktik 11Menentukan suatu tindakan Memilih Kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin atau memutuskan hal-hal yang akan dilakukan Tes essai 12Berinteraksi dengan orang lain Menggunakan Argumen Lembar Observasi a. Tes 1 Tes Essay Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu di tempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan , yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab, atau perintah- perintah yang harus di kerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee. 11 Berdasarkan pengertian tersebut, jenis tes yang akan digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk tes esay. Tes esay ini untuk mengukur kemunculan indikator keterampilan berpikir kritissetelah di terapkannya model 11 Anas, Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidian, Jakarta:PT Raja Grafindo, 2005, h.67. pembelajaran berbasis proyek. Menurut Ngalim purwanto menyatakan bahwa tes essay itu sangat baik untuk tingkat sintesis dan evaluasi. Berikut ini akan ditulis lebih rinci mengenai indikator keterampilan berpikir kritis siswa. Tabel 3.4 Sub keterampilan berpikir kritis siswa yang diteliti pada tes essai No Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Penjelasan 1. Memberikan Penjelasan Sederhana 1Memfokuskan Pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan 2Menganalisis Argumen Mengidentifikasi kerelevanan 3Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Memberikan Contoh 2. Memberikan Keterampilan Dasar 4 Mempertim- bangkan kredibilitas kriteria suatu sumber Memberikan alasan 3. Menyimpulkan 6 Membuat deduksi mempertimbangkan hasil deduksi Menyatakan Tafsiran 7Membuat induksi mempertimbangkan hasil induksi Membuat Kesimpulan atau merumuskan hipotesis 8Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan Menerapkan Prinsip-prinsip 4. Memberikan Penjelasan Lanjut 9Mendefinisikan istilah, mempertimbangkan definisi Strategi definisi tindakan, mengidentifikasi persamaan 10Mengidentifi- kasi Asumsi Rekonstruksi Argumen 5. Strategi dan Taktik 11Memutuskan suatu tindakan Memilih kriteria untuk mempertim- bangkan solusi yang memungkin- kan atau memutuskan hal- hal yang diinginkan Adapun kisi-kisi soal tes tertulis keterampilan berpikir kritis yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5Kisi-kisi Penomoran Soal Tes Tertulis Keterampilan Berpikir Kritis No Aspek Keterampil- an Berpikir Kritis Sub Keterampil- an Berpikir Kritis Penjelasan No.Soal 1. Memberikan Penjelasan Sederhana 1Memfokuskan Pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan 1, 2 2Menganalisis Argumen Mengidentifikasi kerelevanan 3, 4 3Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Memberikan Contoh 5, 6, 7 2. Memberikan Keterampilan Dasar 4Mempertim- bangkan kredibilitas suatu sumber Memberikan alasan 8, 9, 10 3. Menyim- pulkan 6Membuat deduksi mempertimb- angkan hasil deduksi Menyatakan Tafsiran 21, 22 7Membuat induksi mempertim- bangkan hasil induksi Membuat Kesimpulan atau merumuskan hipotesis 11, 12 8Membuat dan mempertim- bangkan nilai keputusan Menerapkan prinsip-prinsip 13, 14 4. Memberikan Penjelasan Lanjut 9Mendefinisika n istilah, mempertimbangk an definisi Strategi definisi tindakan, mengidentifikasi persamaan 15, 16 10Mengidentifi- kasi Asumsi Rekonstruksi Argumen 17, 18 5. Strategi dan Taktik 11Memutuskan suatu tindakan Memilih kriteria untuk mempertim- bangkan solusi 19, 20 yang memungkinkan atau memutuskan hal-hal yang diinginkan Keterangan::Nomor Soal yang valid b. Non Tes 1 Lembar Observasi Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap atau pengamatan langsung. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. 12 Lembar observasi adalah Pedoman terperinci yang berisi langkah-langkah melakukan observasi mulai dari merumuskan masalah, prosedur dan teknik perekaman, kriteria analisis hingga interpretasi. Melalui lembar observasi peneliti dapat melihat apakah muncul indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Instrumen yang digunakan untuk menyaring data disesuaikan dengan indikator keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam lembar observasi. Format yang digunakan terdapat empat kategori, yaitu sangat baik, baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Tabel 3.6Kisi-kisi sub keterampilan berpikir kritis yang diteliti pada lembar observasi No Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis 1. Membangun keterampilan dasar 5Mengobservasi mempertimbangkan laporan observasi 2. Strategi dan Taktik 12Berinteraksi dengan orang lain 12 Suharsimi, op.cit., h. 199-200. 2 Pedoman Wawancara Wawancara atau interview adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara interviewer dan interviewee. Dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara dalam penelitian ini diajukan kepada sebgaian siswa untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pembelajaran berbasis proyek dan untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis masing-masing siswa. Tabel 3.7Kisi-kisi pedoman wawancara Aspek yang diwawancara Pertanyaan Respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis proyek 1. Menurut pendapat Anda, Apa perbedaan yang Anda rasakan antara pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran yang sehari- hari dikelas khususnya pada pembelajarn kimia? 2. Apakah Anda mengalami kesulitan pada saat pembelajaran berlangsung?Jika “Ya” kesulitan apa yang kamu alami? Dan bila “tidak” sebutkan alasanmu? 3. Menurut pendapat Anda, Apakah dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek dikelas sangat menarik?jelaskan Respon siswa terhadap akibat menggunakan pembelajaran berbasis proyek keterampilan berpikir kritis 1. Apakah Anda termotivasi untuk lebih kreatif melalui pembelajaran berbasis proyek ini?Jelaskan alasan Anda 2. Apakah Anda termotivasi untuk membuat pertanyaan dan menyampaikan ide-ide atau gagasanmu melalui pembelajaran berbasis proyek ini ?Jelaskan alasan Anda 3. Apakah dengan pembelajaran berbasis proyek mampu membuat Anda memahami atau mudah dalam menjawab soal yang telah diberikan? Respon siswa untuk mengetahui sejauh mana keterampilan berpikir kritis siswa 1. Soal manakah yang menurut Anda paling sulit?Jelaskan alasannya 2. Menurut Anda, Apakah soal-soal yang diberikan termasuk kategori sulitsedang atau mudah? Alasan siswa dalam menjawab soal keterampilan berpikir kritis nomor 1-10 1. Bagaimana kamu bisa menjawab soal ini 1-10? Apakah kamu mengalami Kesulitan

F. Kalibrasi Instrumen

Adapun tahapan analisis data hasil uji coba yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Uji Validitas Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukurandiagnosis dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. 13 Menurut Suharsimi validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen. Sedangkan Sugiyono mendefinisikan validitas itu adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa dilakukan validasi isi oleh pakar pendidikan. Uji validitas yang dilakukan terhadap instrumen tes ini adalah ujian validitas isicontent validity, yaitu dimana suatu isi tes sesuai dengan atau mewakili sampel hasil-hasil belajar yang seharusnya dicapai menurut tujuan kurikulum. 14 13 Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2013, Cet.18 h.137. 14 Purwanto,Op.cit h. 138. Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment. 15 r xy = − √ 2 − 2 √ 2 − 2 Keterangan: r xy :Koefisien antara variabel X dan variabel Y X :Skor tiap item dari responden uji coba variabel X Y :Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y N :Jumlah Responden Valid atau tidaknya suatu soal dapat diketahui dengan membandingkan r xy dan r tabel dengan Product Moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0. Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal yaitu sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Validitas Butir Soal No Rentang Kriteria 1. 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,6 – 0,79 Tinggi 3. 0,4 – 0,59 Sedang 4. 0,2 – 0,39 Rendah 5. 0,0 – 0,19 Sangat Rendah Dari uji validitas instrumen, diperoleh koefisien korelasi xy sebesar 0,63. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi xy, instrumen yang digunakan memiliki validitas yang tergolong tinggi. 2 Uji Reliabilitas Reliabilitas atau keandalan adalah kualitas yang menunjukkan kemantapan consistency ekuivalensi atau stabilitas suatu pengukuran yang dilakukan. 16 Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta:Rineka Cipta, 2010, cet.14, h.213. 16 Purwanto, op.cit., h.137. Untuk tes hasil belajar bentuk uraian, pada umumnya untuk mengetahui reliabilitas tes tersebut digunakan rumus alpha. Adapun rumus alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut: 17 r 11 = � �− 1 2 2 Keterangan: r 11 : Koefisien reliabilitas tes n :Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1 :Bilangan Konstan. � :Jumlah Varian skor dari tiap-tiap butir item :Varian Total Harga reliabilitas yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kriteria reliabilitas seperti pada tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3.9Klasifikasi Interpretasi untuk Koefisien Reliabilitas Tes No Rentang Kriteria 1 0,8 – 1,00 Sangat Tinggi 2 0,6 – 0,79 Tinggi 3 0,4 – 0,59 Sedang 4 0,2 – 0,39 Rendah 5 0,0 – 0,19 Sangat Rendah Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0. Dari uji reliabilitas instrumen, diperoleh koefisien korelasi reliabilitas sebesar 0,77. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien reliabilitas, instrument yang digunakan memiliki reliabilitas yang tergolong tinggi. 3 Tingkat Kesukaran Perhitungan taraf kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. 18 Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran 17 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003 h.208. 18 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010, h.266.