Kalibrasi Instrumen METODOLOGI PENELITIAN
Untuk tes hasil belajar bentuk uraian, pada umumnya untuk mengetahui reliabilitas tes tersebut digunakan rumus alpha. Adapun rumus
alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut:
17
r
11
=
� �−
1
2 2
Keterangan:
r
11
:
Koefisien reliabilitas tes n
:Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes 1
:Bilangan Konstan.
�
:Jumlah Varian skor dari tiap-tiap butir item :Varian Total
Harga reliabilitas yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kriteria reliabilitas seperti pada tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.9Klasifikasi Interpretasi untuk Koefisien Reliabilitas Tes No
Rentang Kriteria
1 0,8
– 1,00 Sangat Tinggi
2 0,6
– 0,79 Tinggi
3 0,4
– 0,59 Sedang
4 0,2
– 0,39 Rendah
5 0,0
– 0,19 Sangat Rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0.
Dari uji reliabilitas instrumen, diperoleh koefisien korelasi reliabilitas sebesar 0,77. Berdasarkan tabel interpretasi koefisien
reliabilitas, instrument yang digunakan memiliki reliabilitas yang tergolong tinggi.
3 Tingkat Kesukaran
Perhitungan taraf kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal.
18
Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran
17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003 h.208.
18
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010, h.266.
seimbangproporsional, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.
Cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal uraian adalah dengan menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau
ada di bawah batas lulus passing grade untuk tiap-tiap soal. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus:
19
P = Keterangan:
P :Indeks Kesukaran
B :Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
:
Jumlah seluruh peserta tes Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka perhitungan
tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat
kesukaran pada tabel berikut ini:
Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Kesukaran No
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria
1 0,70≤TK≤1,00
Mudah 2
0,30≤TK0,70 Sedang
3 0,70≤TK0,30
Sukar Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan Software Anates versi 4.0. 4
Daya Pembeda Daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir
soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
20
19
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2006, cet.6, h.223.
20
Ibid., h. 228.
D = -
= -
Keterangan: D
:Daya Beda :Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
:Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar :Banyaknya peserta kelompok atas
:Banyaknya peserta kelompok atas P
A
: =Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
P
B
: =Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Adapun klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Daya Beda No
Rentang Nilai D Kriteria
1 D0,20
Jelek 2
0,20≤D≤0,40 Cukup
3 0,40≤D0,70
Baik 4
0,70≤D1,00 Baik Sekali
Pengujian daya beda dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Anates versi 4.0