Kerangka Berpikir DESKRIPSI TEORITIK

Dengan menggunakan PjBL akan muncul indikator keterampilan berpikir kritis pada setiap tahapnya. Dan materi yang sesuai dengan KD adalah Larutan elektrolit dan nonelektrolit larutan elektrolit dan nonelektrolit Tahap Project Based Learning Indikator Keterampilan Berpikir Kritis yang muncul 1Memfokuskan pertanyaan 3Bertanya dan menjawab Pertanyaan 4Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 5Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi 7Menginduksi mempertimbangkan hasil induksi Tahap Perencanaan Proyek Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia pada Kurikulum 2013 Analisis Materi yang sesuai dengan Variabel penelitian 9Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi. 10Mengidentifikasi Asumsi. 12Berinteraksi dengan orang lain. 6Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Tahap Pelaksanaan Proyek dan Tahap Penyelidikan terbimbing dan pembuatan produk. Tahap Kesimpulan Proyek 1Memfokuskan pertanyaan 3Bertanya dan menjawab Pertanyaan 4Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak 5Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi 7Menginduksi mempertimbangkan hasil induksi 2Menganalisis Argumen 8Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan 12Berinteraksi dengan orang lain. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat

1. Waktu Penelitian Waktu penelitian sesuai dengan masalah yang diambil yaitu mengenai materi Larutan elektrolit dan nonelektrolit yang dipelajari pada semester ganjil pada awal bulan November 2014 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan SMA Dharma Karya UT

B. Metode dan Prosedur Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Nana Syaodih metode ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. 1 Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka. 2 Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 3 Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori yang menjelaskan tentang hubungan antara kenyataan sosial, pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori yang ditetapkan didukung oleh kenyataan atau bukti-bukti empiris atau tidak. 4 1 NanaSyaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:PT.Remaja Rosadakarya, 2010, Cet.6 h.72. 2 Ibid., h.73. 3 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, h.30. 4 Ibid., h. 34. Secara garis besar prosedur penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Penelitian TAHAP PERSIAPAN Studi Pendahuluan Analisis KI, KD,Silabus kurikulum 2013, Standar Isi mata pelajaran Kimia Studi Kepustakaan Model project based learning Studi Kepustakaan Keterampilan berpikir kritis Pengajuan judul,Pengajuan proposal, Seminar Proposal Perbaikan Proposal Membuat perangkat pembelajaran RPP,dll Membuat Instrumen Penelitian Validasi Instrumen Revisi Memperbanyak Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Lembar Observasi Pedoman Wawancara Analisis Data Hasil Pembahasan Kesimpulan Membuat Skripsi TAHAP PENYELESAIAN TAHAP PELAKSANAAN Berdasarkan desain penelitian di atas dapat di tuliskan prosedur penelitian ini yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Penyelesaian Tahap-tahap penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Menganalisis kompetensi inti, kompetensi dasar, silabus kurikulum 2013, dan standar isi mata pelajaran kimia serta menganalisis materi kimia diberbagai literatur yang sesuai dengan KI dan KD pada kurikulum 2013, agar pada saat proses pembelajaran peneliti mampu menerapkan pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil analisis, peneliti memilih materi mengenai larutan elektrolit dan nonelektrolit. b. Menganalisis keterampilan berpikir kritis dan menentukan indikator keterampilan berpikir kritis yang akan dikembangkan. c. Menentukan materi yang akan dijadikan proyek bagi siswa pada konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit. d. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis proyek. e. Membuat instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data berupa tes keterampilan berpikir kritis,lembar observasi, dan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti yang dibimbing oleh dosen pembimbing. f. Menguji validasi instrumen penelitian berupa tes keterampilan berpikir kritis dan lembar observasi oleh para ahli, kemudian diperbaiki sesuai dengan saran para ahli, selanjutnya instrumen tes essay diuji cobakan kepada siswa kelas XII IPA SMA untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Hasil validasi instrumen dikonsultasikan kepada kedua dosen pembimbing. Apabila