meningkatkan prestasi belajar sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai
pendapat orang lain, 2 pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah dan
mengintregasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, model pembelajaran kooperatif diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran Rusman, 2011: 205. Pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila: 1
guru menekankan pentingnya usaha bersama di samping usaha secara individual, 2 guru menghendaki pemerataan perolehan hasil
belajar, 3 guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, 4 guru menghendaki adanya pemerataan partisipasi
siswa aktif, 5 guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan. Sanjaya dalam Rusman, 2011:
206.
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran
yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam
pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut.
Pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif, yaitu: 1 Perspektif motivasi artinya penghargaan yang
diberikan kepada kelompok yang dalam kegiatannya saling membantu untuk memperjuangkan keberhasilan kelompok. 2
Perspektif sosial artinya melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua
anggota kelompok memperoleh keberhasilan. 3 Perspektif perkembangan kognitif artinya dengan adanya interaksi antara
anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk berpikir mengolah informasi Sanjaya dalam Rusman 2011: 206.
Wina Sanjaya 2012: 244-246 menyebutkan ada 4 karakteristik pembelajaran kooperatif yaitu:
1 Pembelajaran Secara Tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim.
Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu, tim harus mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim
anggota kelompok harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Setiap kelompok bersifat heterogen. Artinya, kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik, jenis
kelamin, dan latar belakang sosial yang berbeda.
2 Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai
empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Fungsi perencanaan
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan
secara efektif. Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.
3 Kemauan untuk Bekerja Sama Prinsip bekerja sama perlu ditekankan dalam proses
pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan
tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu. 4 Keterampilan Bekerja Sama
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam
keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu