4. Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir.
5. Nilai lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar
Pengenaan Pajak dengan Keputusan Menteri Keuangan. Nilai lain yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak adalah sebagai berikut :
1. untuk pemakaian sendiri BKP danatau JKP adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
2. untuk pemberian cuma-cuma BKP danatau JKP adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
3. untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-rata;
4. untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;
5. untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran; 6. untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan danatau aktiva yang menurut
tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga pasar wajar;
7. untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya danatau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang adalah harga pokok
penjualan atau harga perolehan; 8. untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga
lelang; 9. untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10 sepuluh persen dari
jumlah yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih; atau 10. untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata adalah
10 sepuluh persen dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.
B. Mekanisme Pengenaan PPN
1. Pada saat membelimemperoleh BKPJKP, akan dipungut PPN oleh PKP
penjual. Bagi pembeli, PPN yang dipungut oleh PKP penjual tersebut
merupakan pembayaran pajak di muka dan disebut dengan Pajak Masukan
. Pembeli berhak menerima bukti pemungutan berupa faktur
pajak.
2. Pada saat menjualmenyerahkan BKPJKP kepada pihak lain, wajib memungut PPN. Bagi penjual, PPN tersebut merupakan Pajak Keluaran.
Sebagai bukti telah memungut PPN, PKP penjual wajib membuat faktur
pajak.
3. Apabila dalam satu masa pajak, pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan
, maka selisihnya harus disetorkan ke kas negara. 4. Apabila dalam satu masa pajak, pajak keluaran lebih kecil dari pajak
masukan , maka selisihnya dapat diminta kembali atau dikompensasi
ke masa pajak berikutnya
. 5. Pelaporan penghitungan PPN dilakukan setiap masa pajak dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN.
C. Faktur Pajak
Didalam pasal 13 menyatakan bahwa PKP wajib membuat faktur pajak
untuk setiap penyerahan BKP. Faktur Pajak adalah bukti pungutan yang
dibuat oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP. Faktur Pajak Didalam faktur pajak harus dicantumkan keterangan tentang
penyerahan BKP atau JKP yang paling sedikit memuat : 1. Nama, alamat, NPWP yang menyerahkan BKP atau JKP
2. Nama, alamat, NPWP pembeli BKP atau penrima JKP. 3. Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual atau penggantian dan
potongan harga. 4. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut.
5. Pajak atas Penjualan Barang Mewah yang dipungut.