Stray untuk mengetahui tingkat prestasi belajar akuntansi siswa.
Sedangkan perbedaannya terletak pada kompetensi dasar yang di teliti serta subjek dan objek penelitiannya.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Subrotun Nafsiah 2009, dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode Two Stay-Two Stray TS-TS untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya, Kemampuan Menjawab Pertanyaan dan Prestasi Belajar pada
Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Ak 1 di SMK Negeri 1 Turen” menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode
Two Stay-Two Stray dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
bertanya, menjawab pertanyaan, dan hasil belajar siswa. Persentasi skor rata-rata kemampuan siswa meningkat sebesar 10,47 dari 71,6
pada siklus I menjadi 82,07 pada siklus II, sedangkan persentase skor rata-rata kemampuan menjawab pertanyaan siswa mengalami
peningkatan sebesar 5,36 dari 78,75 pada siklus I menjadi 84,11. Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan, persentase rata-rata
nilai siswa meningkat dari 81,58 pada siklus I, pada siklus II menjadi 89,39 atau meningkat sebesar 7,81. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan Subrotun Nafsiah adalah sama-sama meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Two Stay-Two Stray
dan prestasi belajar. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian Subrotun Nafsiah adalah meneliti kemampuan siswa dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan di Indonesia pada umumnya masih menggunakan pendekatan klasik dengan menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran. Hal
ini juga terjadi di SMK Negeri 1 Tempel. Proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Tempel menggunakan pendekatan yang berorientasikan guru
sebagai pusat pembelajaran yang dinilai telah usang dan kurang relevan dengan dunia pendidikan yang dituntut menjadi tolak ukur kemajuan
peradaban suatu bangsa. Pendekatan yang seperti ini membuat guru cenderung sebagai pihak yang paling berkuasa dan paling pintar, akan tetapi
di lain pihak siswa semakin bosan dengan metode-metode ceramah klasik yang membuat motivasi belajar juga semakin rendah serta mematikan
potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat terlihat dari pencapaian
prestasi belajar siswa. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas jika seluruhnya atau sebagian besar 75 siswa mampu
menguasai suatu mata pelajaran. Keberhasilan pembelajaran di SMK Negeri 1 Tempel belum maksimal, hal ini digambarkan dengan adanya kurang dari
75 siswa yang dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu nilai kurang dari 76. Penggunaan metode yang kurang bervariasi pada
akhirnya akan mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa. Maka dari itu, diperlukan sebuah pendekatan pembelajaran yang baru dengan
menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran dan menerapkan model
pembelajaran yang mampu menciptakan suasana menyenangkan serta mampu meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Two Stay Two Stray
TSTS di SMK Negeri 1 Tempel menjadi salah satu solusi dari permasalahan di atas. Model pembelajaran ini merupakan model
pembelajaran yang memasukan unsur-unsur keterlibatan siswa secara langsung. Model pembelajaran dengan tipe ini menawarkan suasana
menyenangkan di mana siswa dibagi dalam suatu kelompok dan diberikan materi yang dirancang sebelumnya oleh guru kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi materi dari kelompok lain kemudian kembali ke kelompok awal untuk memaparkan
materi yang telah diperoleh dari kelompok lain. Metode ini membuat siswa mampu berkontribusi maksimal di dalam pembelajaran, karena pembelajaran
ini melibatkan seluruh siswa di dalam kelas dan dituntut aktif di dalamnya. Adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
Stray TSTS ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar dan
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Tempel tahun ajaran 20132014 khususnya pada kompetensi dasar menyajikan SPT
Masa PPN dan PPn-BM.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS dapat meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Tempel tahun ajaran 20132014. 2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
TSTS dapat meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Tempel tahun ajaran 20132014.