71
Hal serupa diungkapkan “MTH” selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin, yaitu :
“Menggunakan sorogan tujuannya agar dapat belajar langsung dengan kyai atau ustadz, menggunakan bandongan
agar santri dapat belajar bersama secara berkelompok .”
Hal ini diperkuat oleh “K” selaku Ketua Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin, yaitu :
“Metode pembelajaran disini menggunakan bandungan dan sorogan, melalui metode sorogan santri secara individu
dapat belajar langsung dengan kyai atau ustadz sehingga kyai
dapat membimbing,
mengawasi dan
menilai kemampuan santri
…” Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di pondok pesantren yaitu metode sorogan dan bandungan.
Dengan menggunakan dua metode itu diharapkan santri dapat memahami pembelajaran dengan baik.
k. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran di pondok pesantren dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada kyai atau ustadz. Seperti yang
diungkapkan oleh “AF” selaku ustadz di Pondok Pesantren
Roudlotuth Tholibin, yaitu: “Pembelajaran di pondok pesantren ini strategi pembelajaran
yang digunakan adalah berpusat pada ustadz, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan oleh
ustadz
.”
72
Hal serupa juga diungkapkan oleh “K” selaku ketua Pondok Pesantren
Roudlotuth Tholibin, yaitu : “Dari materi pembelajaran, pengawasan maupun penilaian
dilaksanakan oleh ustadz .”
Hal ini diperkuat oleh “MTH” selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin, yaitu :
“Pembelajaran di pondok pesantren ini strategi pembelajaran yang digunakan adalah berpusat pada ustadz, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan oleh ustadz
.” Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran di pondok pesantren yang digunakan adalah berpusat pada ustadz, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian dilakukan oleh ustadz.
l. Evaluasi
Pondok pesantren selalu melakukan kegiatan evaluasi rutin bulanan dan tiap semester. Evaluasi sangat penting guna mengukur
kemampuan dan pemahaman santri dalam penguasaan materi. Evaluasi di pondok pesantren dalam tes tertulis dan tes lisan. Seperti
yang diungkapkan “MTH” selaku pengasuh pondok pesantren, yaitu: “Kami selalu melakukan evaluasi biasanya 1 bulan sekali dan
setiap 6 bulan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman santri dalam menguasai materi”.
Hal serupa diungkapkan oleh “AF” selaku ustadz pondok pesantren, yaitu:
“Pondok pesantren selalu melakukan evaluasi secara berkala dari setiap 1 bulan dan setiap semester. Evaluasi disini dilakukan