78
untuk kegiatan pembelajaran, serta dukungan masyarakat desa yang selalu menjalin hubungan baik dengan pondok
pesantren .”
Hal serupa juga diungkapkan “MTH” selaku pengasuh pondok pesantren, yaitu:
“Faktor pendukung dalam pendidikan di pondok pesantren ini yaitu adanya sarana dan prasarana, adanya dukungan
masyarakat untuk memajukan pondok pesantren. ”
Keterangan tersebut diperkuat oleh “K” selaku ketua pondok pesantren, yaitu:
“Di pondok pesantren ini yang menjadi faktor pendukung adalah tersedianya sarana dan prasarana, serta dukungan
masyarakat .”
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan
pendidikan pondok pesantren adalah tersedianya sarana dan prasarana, serta adanya dukungan masyarakat.
b. Faktor penghambat pelaksanaan pondok pesantren
Suatu pelaksanaan kegiatan pendidikan disamping ada faktor pendukung, terdapat faktor penghambat dalam pelaksanaan
pendidikan pondok pesantren. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti yang menjadi faktor penghambat dalam
pelaksanaan pendidikan di pondok pesantren adalah sebagai berikut ketergantungan dana dari donatur dan pendidikustadz. Seperti yang
diungkapkan “AF” selaku ustadz pondok pesantren, yaitu : “Faktor penghambat di pondok pesantren yang kami temui
yaitu masih kekurangan dana sehingga dana tergantung dari donatur, ustadz yang ada berasal dari santri senior
.”
79
Hal serupa diungkapkan oleh “K” selaku ketua pondok pesantren, yaitu :
“Sebenarnya banyak faktor penghambat yang ada tetapi yang paling terasa yaitu pendanaan masih sangat tergantung dari
donatur, dan pendidikustadz yang kurang kompeten .”
Keterangan ini dipekuat oleh “IHP” selaku santri pondok pesantren, yaitu;
“Kalau yang menghambat menurut saya adalah dana mas, soalnya pas masuk kesini hanya ditarik 10 ribu, itupun bila
mampu, jadi pondok pesantren sangat membutuhkan dana dari donatur
.” Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan tersebut dapat
disimpulkan bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan pondok pesantren yaitu ketergantungan dana
dari donatur, ustadz yang kurang kompeten.
C. Pembahasan
1. Peranan Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin
Tujuan didirikannya Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin adalah memberikan bekal berupa ilmu pendidikan agama Islam, sehingga dapat
mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat, dan mencetak santri yang sholih dan sholihah serta berakhlakul kharimah.
Ajaran agama Islam mengajarkan untuk menyeimbangkan antara urusan duniawi dan akhirat, sehingga ada keseimbangan untuk pemenuhan
kebutuhan jasmani dan rohani, akan tetapi masyarakat zaman modern sekarang ini banyak yang mengesampingkan persoalan agama. Salah satu