9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Peranan
a. Pengertian Peranan
Menurut Poerwadarminta Arisandi, 2011 peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang
terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono
Soekamto Arisandi, 2011 sebagai berikut: peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, perai membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran adalah suatu
perilaku dalam melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan individu.
b. Unsur-unsur peranan
Menurut Soerjono Soekanto 2002: 441, unsur-unsur peranan atau role adalah:
1 Aspek dinamis dari kedudukan 2 Perangkat hak-hak dan kewajiban
3 Perilaku sosial dari pemegang kedudukan
10
4 Bagian dari aktivitas yang dimainkan seseorang. Hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat, merupakan
hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Sementara peranan itu sendiri diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Jadi seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu : 1 peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang
2 membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi 3 peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang
penting bagi struktur sosial masyarakat Soerjono Soekanto, 2002 : 246.
2. Pondok Pesantren
a. Pengertian Pondok Pesantren
Secara bahasa, kata pesantren berasal dari kata santri dengan awalan “pe” dan akhiran “an” pesantrian yang berarti tempat tinggal para santri.
Sedangkan kata santri sendiri berasal dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya melek huruf. Dalam hal ini menurut
Yasmadi 2002:61-62 agaknya didasarkan atas kaum santri adalah kelas