Total Mikroba Modifikasi Kusumaningrum et al. 2009

31 Sampel dimasukkan kedalam chamber pada a w meter dan ditutup rapat. Pembacaan nilai a w dilakukan pada saat angka tidak berubah. Hal ini ditunjukkan oleh tulisan atau indikator pada a w meter yaitu complete test. Gambar 11. Alat a w -meter Shibaura Electronics Co. Ltd WA-360

3.3 Total Mikroba Modifikasi Kusumaningrum et al. 2009

Analisis mikrobiologi yang dilakukan menggunakan metode hitungan cawan dengan metode tuang. Pengujian dilakukan pada media Plate Count Agar PCA untuk mengetahui total mikroorganisme total plate count. Sebanyak 10 gram sampel dihomogenisasi dalam KHPO 4 atau larutan garam fisiologis 0.85 sebanyak 90 ml secara aseptik dengan menggunakan alat stomacher 400 Gambar 12 selama 60 detik. Hasil homogenisasi ini merupakan pengenceran 10 -1 kemudian larutan ini diencerkan kembali sampai pengenceran 10 -4 . Pada setiap pengenceran, sebanyak 1 ml larutan tersebut dipipet ke dalam cawan petri menggunakan pipet 1 ml dan dimasukkan dalam cawan petri steril secara triplo. Kemudian kedalam cawan tersebut dimasukkan media PCA cair yang telah didinginkan sampai 45±1 C sebanyak 15 ml dalam waktu 15 menit dari pengenceran pertama. Selama penuangan medium, tutup cawan tidak boleh dibuka terlalu lebar untuk menghindari kontaminasi dari luarlingkungan. Selanjutnya cawan petri diputar membentuk angka delapan agar penyebaran sel-sel mikroba merata dan dibiarkan membeku. Kenudian semua cawan petri dimasukkan kedalam inkubator dalam posisi terbalik dan diinkubasi pada suhu 35±1 C selama 24-48 jam. Cara perhitungan koloni total mikroba pada cawan adalah sebagai berikut: 1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah cawan petri dari suatu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara 25 – 250 koloni dari setiap pengenceran. Semua koloni dalam cawan petri dihitung dengan menggunakan alat penghitung kolon. Hitung rata-rata jumlah koloni dan dikalikan dengan faktor pengenceran. Hasilnya dinyatakan sebagai jumlah bakteri per gram. 2. Jika salah satu dari dua cawan petri terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25 atau lebih besar dari 250, hitung jumlah koloni yang terletak pada rentang 25 – 250 koloni, kalikan dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah koloni per gram. 3. Jika hasil dari dua pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara 25 – 250 koloni, hitung jumlah koloni dari masing-masing pengenceran koloni per gram dengan rumus: 32 ALT atau TPC = ∑C [1xn 1 + 0.1xn 2 ]xd Keterangan: ALT atau TPC = angka lempeng total atau total plate count ∑C = jumlah koloni n 1 = jumlah cawan pengenceran pertama n 2 = jumlah cawan pengenceran kedua d = pengenceran pertama 4. Jika jumlah koloni dari masing-masing cawan petri lebih dari 250 koloni nyatakan sebagai jumlah bakteri perkiraan 5. Jika jumlah koloni dari masing-masing koloni yang tumbuh pada cawan petri kurang dari 25 nyatakan jumlah bakteri perkiraan lebih kecil dari 25 dikalikan pengenceran yang terendah. 6. Menghitung koloni perambat, ada tiga macam perambat pada koloni, yaitu: a. Merupakan rantai yang tidak terpisah b. Perambat yang terjadi diantara dasar cawan petri dan pembenihan c. Perambat yang terjadi pada pinggir atau penukaran pembenihan. Apabila terjadi hanya satu perambatan seperti rantai maka koloni dianggap satu. Tetapi apabila ada satu atau lebih rantai terbentuk dan berasal dari sumber yang terpisah- pisah, maka uap sumber dihitung sebagai satu koloni. Gambar 12. Alat Stomacher 400 3.4 Uji Organoleptik 3.4.1 Rating Hedonik Meilgaard et al. 1999