e. Harga Bayangan Obat-obatan
Harga dunia obat-obatan dalam perikanan tidak ada, oleh karena itu penentuan harga bayangan hormon dan obat-obatan didekati dengan harga
finansial. Perhitungannya yaitu harga finansial dikurangkan dengan PPN sebesar 10.
Harga bayangan untuk obat-obatan untuk sapi potong walaupun sudah diproduksi di dalam negeri namun sebagian bahan bakunya masih diimpor,
maka perhitungan harga bayangannya dari harga aktual dikurangi PPN. Biaya obat-obatan terdiri dari input tradable dan non tradable, dimana karena sebagian
besar bahan bakunya adalah impor, maka ditetapkan 80 persen dihitung sebagai komponen tradable dan 20 persen sebagai komponen non tradable, seperti
yang dilakukan oleh Adnyana et al. 1997.
f. Harga Bayangan Garam
Indonesia masih mengimpor garam pada tahun 2011 maka harga bayangan yang digunakan adalah border price yaitu sebesar US 51,63 per ton. Kemudian
ditambah dengan Freight dan Insurance 10 persen, dikalikan dengan SER dan ditambah dengan biaya tataniaga sehingga menghasilkan harga bayangan garam
sebesar Rp 782,13 per kilogram. Tiap bungkus garam berbobot 2,5 kg sehingga harga perbungkus yaitu Rp 1.955.
g. Harga Bayangan Pupuk Urea
Harga bayangan pupuk urea dalam penelitian ini menggunakan harga paritas ekspor, karena Indonesia mengekspor pupuk urea ke negara lain. Penentuan harga
bayangan pupuk urea berdasarkan pada harga FOB urea rata-rata di Black Sea tahun 2011 sebesar US 420,96 per ton. Nilai tersebut ditambah dengan Freight
and Insurance 15 persen atau sebesar US 63,14 per ton, sehingga rata-rata harga
bayangan pupuk urea adalah sebesar Rp.3945,09 per kilogram.
h. Harga Bayangan Perlengkapan dan Peralatan
Harga bayangan untuk peralatan digunakan adalah harga pasar. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tidak ada kebijakan pemerintah yang mengatur
secara langsung, sehingga distorsi pasar yang terjadi amat kecil atau pasar mendekati pasar persaingan sempurna.
i. Harga Bayangan Tenaga Kerja