2.1.3.2. Kebijakan Pemerintah Terhadap Komoditas Ikan Patin
Seiring dengan penurunan hasil produksi perikanan tangkap di Indonesia maka usaha budidaya perikanan akuakultur menjadi andalan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat petani dan nelayan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP berkomitmen penuh untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya yang berdaya saing, berkeadilan, berkelanjutan diiringi produk yang memenuhi standar mutu pangan
food safety. Komitmen ini terlihat dengan menempatkan komoditas udang, rumput laut, bandeng dan patin sebagai komoditas utama mendukung
industrialisasi perikanan melalui program revitalisasi bidang perikanan. Revitalisasi dibidang perikanan adalah program minapolitan yang merupakan
konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisiensi,
kualitas dan akselarasi. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri akuakultur adalah
banyaknya produk impor perikanan yang sejatinya bisa diproduksi di dalam negeri. Untuk budidaya patin dalam negeri belum mampu bersaing dengan produk
patin dari Vietnam yang saat ini menguasai lebih dari 90 persen pasar patin dunia. Disamping itu kendala lain adalah kontinuitas pasokan ikan yang belum terjamin.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas perikanan di Indonesia yaitu 1 ekstensifikasi,
memperluas dan menambah unit usaha budidaya 2 intensifikasi, meningkatkan produktivitas dari setiap unit usaha budidaya 3 diversifikasi, menambah jenis
komoditas yang diusahakan Ditjen Perikanan Budidaya Selama ini yang menjadi kendala terbesar bagi pembudidaya ikan
khususnya patin adalah mahalnya harga pakan buatan pabrik. Mahalnya harga pakan terkait dengan kebijakan pemerintah yang masih mengenakan PPN atas
bahan baku paku pakan. Disamping itu sampai saat ini Indonesia masih mengimpor 70 persen tepung ikan sebagai bahan baku pakan. Harga pakan yang
tinggi juga menyebabkan biaya produksi tinggi sehingga hasil produksi kurang kompetitif. Oleh karena itu diperlukan kebijakan untuk menurunkan harga pakan
ikan sehingga bisa menurunkan biaya produksi.
2.1.4. Keunggulaan Komparatif