6.2.2 Biaya Produksi
Biaya produksi dalam kegiatan perikanan tambak, terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya sarana produksi dan biaya penggunaan air.
1 Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja pada penelitian ini merupakan perkalian dari jumlah tenaga kerja dan upah tenaga kerja. Biaya tenaga kerja pada kegiatan perikanan
tambak dibedakan menjadi tiga, yaitu pada saat masa persiapan, masa pemeliharaan dan masa panen. Total biaya tenaga kerja merupakan penjumlahan
dari keseluruhan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam masa produksi. Biaya tenaga kerja untuk budidaya tambak di Kelurahan Marunda dapat
dilihat pada Tabel 22 yang menunjukkan biaya tenaga kerja per 1 Ha luasan lahan tambak.
Tabel 22.Biaya Tenaga Kerja Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Data pada Tabel 22 merupakan biaya tenaga kerja per 1 Ha luasan lahan tambak. Data tersebut memberikan informasi bahwa rata-rata total biaya tenaga
kerja di unit analisis yang menggunakan air BKT adalah Rp
3.330.942,50
per Ha per siklus produksi, sementara di unit analisis yang menggunakan air laut sebesar
Rp 2.286.607,46 per Ha per siklus produksi. Perbedaan yang cukup besar terlihat pada biaya saat masa pemeliharaan. Hal yang mendasari perbedaan tersebut
adalah biaya satuan atau upah yang diberikan petambak kepada tenaga kerja yang digunakan.
Kegiatan Satuan
Besaran Biaya Satuan Rp
Total Biaya Rp Pengguna Air BKT
1. Persiapan HOK
8,73 60.909,09
531.742,45 2. Pemeliharaan
HOK 90,48
28.000,00 2.533.330,80
3. Pemanenan HOK
6,83 38.953,49
265.869,24
Total Biaya 3.330.942,50
Pengguna Air Laut
1. Persiapan HOK
6,54 62.896,17
411.070,53 2. Pemeliharaan
HOK 130,71
11.832 1.546.611,60
3. Pemanenan HOK
4.36 75.491,80
328.925,34
Total Biaya 2.286.607,46
2 Biaya SaranaProduksi
Biaya sarana produksi kegiatan budidaya ikan bandeng antara lain terdiri dari atas biaya pembelian benih nener, pupuk, obat pembasmi hama , pakan,
vitamin dan biaya operasional pompa. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa biaya sarana produksi budidaya ikan bandeng di masing-masing unit
analisis berbeda. Tabel 23 menginformasikan jenis dan besarnya biaya sarana produksi di lokasi penelitian.
Tabel 23.Biaya Sarana Produksi Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis
Sarana Produksi Satuan
Besaran Biaya Satuan
Rp Total Biaya
Rp Pengguna Air BKT
1. Benih Ekor
2.063,50 165,38
341.260,31 2. Pakan
Karung 10,16
133.750,00 1.358.726,13
3. Urea Kg
51,72 4.750,00
245.689,48 4. TSP
Kg 27,50
3.863,63 106.249,83
5. Thiodan Kaleng
3,33 72.000,00
239.997,00 6. Saponen
Kg 27,78
5.000,00 138.888,50
7. Vitamin Kantong
11,78 20.000,00
235.554,00
Total Biaya 2.666.365,83
Pengguna Air Laut
1. Benih Ekor
2.125,00 199,57
424.107,08 2. Pakan
Karung 5,74
138.370,78 794.511,22
3. Urea Kg
54,41 3.351,35
182.353.06 4. TSP
Kg 52,35
2519,66 131.911,66
5. Thiodan Kaleng
1,78 50.937,50
90.556,69 6. Akodan
Kaleng 1,51
63.409,09 96.204,27
7. Saponen Kg
41,33 5.080,65
209.999,83 8. Vitamin
Kantong 8,80
25.246,75 222.171,42
Total Biaya 2.151.815,24
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Pada dasarnya struktur biaya sarana produksi di unit analisis yang menggunakan air BKT dan laut adalah sama, namun penggunaan obat hama
Akodan yang tidak ada di unit analisis pengguna air BKT. Unit analisis pengguna air BKT memiliki biaya sarana produksi yang lebih besar dibandingkan dengan
pengguna air laut. Hal ini dikarenakan besarnya input penggunaan beberapa sarana produksi seperti pakan dan vitamin yang lebih besar pada unit analisis
pengguna air BKT. Selain penggunaan besaran input, harga satuan di setiap unit analisis juga mendasari perbedaan biaya tersebut.
3 Biaya Penggunaan Air
Air merupakan input produksi yang sangat dibutuhkan untuk kegiatan budidaya perikanan tambak. Biaya penggunaan air dapat dihitung dengan
menggunakan pendekatan biaya investasi dalam pembuatan pintu air dan biaya pemeliharaan pintu air.
Biaya penggunaan air untuk budidaya tambak di Kelurahan Marunda dapat dilihat pada Tabel 24 yang menunjukkan biaya penggunaan air dilihat dari
biaya investasi dan biaya pemeliharaan per siklusnya.
Tabel 24. Biaya Penggunaan Air Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis
Unit Analisis Biaya Investasi
RpHa Biaya Pemeliharaan
RpHa Biaya
Penggunaan Air RpHa
Pengguna Air BKT 654.761,90
142.857,14 797.619,05
Pengguna Air Laut 548.660,71
164.285,71 712.946,43
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Data Tabel 24 menjelaskan bahwa rata-rata biaya penggunaan air di unit analisis pengguna air BKT sebesar Rp797.619,05per ha per siklus. Pada unit
analisis yang menggunakan air laut, biaya penggunaan air sebesar Rp 712.946,43per ha per siklus. Hal yang mendasari perbedaan tersebut antara lain
dari modal awal untuk biaya investasi pembuatan pintu air. Pada unit analisis pengguna air BKT pembuatan awal pintu air mengeluarkan lebih banyak biaya
dibandingkan unit analisis pengguna air laut.Sedangkan biaya pemeliharaan, tidak jauh berbeda di antara kedua unit analisis tersebut.
Berdasarkan hasil analisis struktur biaya tenaga kerja, biaya sarana produksi, dan biaya penggunaan air diatas, dapat diketahui besarnya total biaya
produksi kegiatan budidaya tambak ikan bandeng di masing-masing unit analisis. Total biaya produksi di masing-masing unit analisis dapatdilihatpada Tabel 25.
Tabel 25.Total Biaya Produksi Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis