sebesar 112,38. Tabel 2 menyajikan data jumlah penduduk per RW di Kelurahan Marunda.
Tabel 2.Jumlah Penduduk per RW di Kelurahan Marunda Tahun 2011 RW
Jumlah Penduduk Jiwa Laki-laki
Perempuan Jumlah
01 1.329
1.273 2.602
02 1.742
1.331 3.073
03 1.933
1.907 3.840
04 1.321
1.198 2.519
05 1.451
1.153 2.604
06 956
1.027 1.983
07 1.165
1.032 2.197
08 330
194 524
09 587
485 1.072
Jumlah 10.814
9.600 20.414
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Marunda, Tahun 2011
Pemukiman penduduk menyebar dan terpusat hanya di beberapa RW saja.Jumlah penduduk terendah berada di RW 08.Daerah ini merupakan daerah
dekat industri, sehingga pemukiman hanya sedikit yang berada di daerah tersebut.Perkembangan wilayah untuk kegiatan industri dan pembangunan sungai
BKT membuat penduduk di RW 08 semakin berkurang akibat tergusur.
5.3 Tata Guna Lahan
Pemanfaatan lahan di Kelurahan Marunda pada tahun 2011 didominasi atas pemukiman, dan industri.Pemanfaatan lahan terbesar di kawasan ini adalah
pemukiman. Pemukiman tersebut terdiri dari bangunan rumah dan rumah susun yang menjadi salah satu program gubernur DKI Jakarta untuk memberikan tempat
tinggal layak bagi masyarakat Marunda.Lahan yang digunakan untuk industri di wilayah
Kelurahan Marunda
merupakan terbesar
kedua setelah
pemukiman.Sepanjang pesisir Jakarta khususnya Kelurahan Marunda saat ini telah dipadati oleh industri.Salah satu kawasan industri terbesar yang ada di
Kelurahan Marunda adalah Kawasan Berikat Nusantara KBN.Data mengenai luas area pemanfaatan lahan di Kelurahan Marunda dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3.Luas Area Pemanfaatan Lahan di Kelurahan Marunda Tahun 2011 No.
Pemanfaatan Lahan Luas Area
Ha
1 Pertanian
42,494 13,66
2 Pemukiman
113,387 36,44
3 Industri
63,387 20,37
4 Fasilitas Umum
36,877 11,85
5 Pemakaman
55,005 17,68
Jumlah 311,15
100
Sumber: Laporan bulanan Kelurahan Marunda, Tahun 2011
Sebagian besar lahan pertanian di Kelurahan Marunda merupakan lahan sawah dan empang atau tambak.Saat ini pemanfaatan lahan pertanian merupakan
kegiatan yang memiliki luas areal yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan kegiatan industri maupun pemukiman.Masyarakat asli pesisir Kelurahan Marunda
adalah satu-satunya petambak yang masih melakukan kegiatan tersebut. Hal tersebut didasari atas kepemilikan lahan secara turun temurun dari keluarga.
5.4 Keadaan UmumUsaha Budidaya Bandeng di Kelurahan Marunda
Kegiatan budidaya tambak merupakan sektor yang cukup penting dalam menunjang perekonomian masyarakat di wilayah ini. Usaha budidaya tambak
yang menjadi unggulan di Kelurahan Marunda, adalah komoditas ikan bandeng dan udang windu, namun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
budidaya ikan bandeng. Secara rinci kontribusi produksi usaha budidaya tambakbandeng dalam lima tahun terakhir di DKI Jakarta dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4. Produksi Budidaya Tambak Bandeng dalam 5 TahunTerakhir di DKI Jakarta
Tahun Produksi Ton
2007 1.745
2008 2.429
2009 754
2010 880
2011 1.837
Sumber: Statistik Kelautan dan Perikanan, Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4, produksi budidaya tambak Bandeng di DKI Jakarta mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Produksi sempat turun pada tahun
2009 dan 2010, kemudian meningkat kembali pada tahun 2011. Hasil produksi yang menurun ini terjadi akibat perubahan jumlah lahan yang semakin sedikit