Produktivitas Lahan Analisis Nilai Land Rent
q
7
: VitaminKaleng per ha q
8
: Air m
3
per ha l
1
: Tenaga kerja pada masa persiapan HOK l
2
: Tenaga kerja pada masa pemeliharaanHOK l
3
: Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK Nilai output dan input serta rente optimal yang didapat dari hasil analisis
tersebut dengan menggunakanMaple 12, terdapat dalam Tabel 27.
Tabel 27. Nilai Output, Input dan Rente Optimal Kegiatan Budidaya Tambak
Ikan Bandeng di Unit Analisis Pengguna Air BKT No
Jenis Output dan Input
Nilai Optimal
1. Produksi ikan bandeng Kg per Ha
499,51 2.
Benih Ekor per Ha 2.053,21
3. Pakan Karung per Ha
10,09 4.
Urea Kg per Ha 51,44
5. TSP Kg per Ha
27,36 6.
Thiodan Kaleng per Ha 3,33
7. Saponen Kg per Ha
27,66 8.
Vitamin Kantong per Ha 11,74
9. Tenaga kerja pada masa persiapan HOK
8,71 10. Tenaga kerja pada masa pemeliharaan HOK
90,05 11. Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK
6,82 12. Rente Rp per Ha
2.909.415,80 Sumber: Hasil Analisis Data 2012
2 Pengguna Air Laut
Data output Maple 12 pada analisis optimalisasi di unit analisis pengguna air laut terdapat dalam Lampiran 9. Berdasarkan data dalam lampiran tersebut,
secara matematis fungsi tujuan dituliskan sebagai berikut: max
� = 15903,6697-199,5798
q
1
- 138370,7865
q
2
- 3351,3514
q
3
- 2519,6629
q
4
- 50937,5
q
5
- 63409,0909
q
6
- 5080,6452
q
7
- 25246,7533
q
8
-
29,7947
q
9
- 62896,1749
l
1
- 11832
l
2
- 75491,8033
l
3
Dengan kendala: y
≤ 389,2857; q
1
≤ 2125; q
2
≤ 5,7419; q
3
≤ 54,4118; q
4
≤ 52,3529; q
5
≤ 1,7778; q
6
≤ 1,5172; q
7
≤ 41,3333; q
8
≤ 8,8; q
9
≤ 23928,5714; l
1
≤ 6,5357; l
2
≤ 130,7143; l
3
≤ 4,3571 5,4587y-q
1
=0; 0,0147y-q
2
=0; 0,1398y-q
3
=0; 0,1345y-q
4
=0; 0,0046y-q
5
=0; 0,0039y-q
6
=0; 0,1062y-q
7
=0; 0,0226y-q
8
=0;61,4679y-q
9
=0; 0,0168y-l
1
=0; 0,3358y-l
2
=0; 0,0112y-l
3
=0;
199,5798q
1
+ 138370,7865q
2
+ 3351,3514q
3
+ 2519,6629q
4
+ 50937,50q
5
+ 63409,0909q
6
+ 5080,6452q
7
+ 25246,7533q
8
+ 29,7947q
9
+ 62896,1749l
1
+ 11832l
2
+ 75491,8033l
3
119043000 Dimana:
y : Produksi ikan bandengKg per ha
q
1
: Benih ekor per ha
q
2
: Pakan karung per ha q
3
: Urea Kg per ha q
4
: TSP Kg per ha q
5
: Thiodan Kaleng per ha q
6
: Akodan Kaleng per ha q
7
: Saponen Kg per ha q
8
: Vitamin Kantong per ha q
9
: Air m
3
per ha l
1
: Tenaga kerja pada masa persiapan HOK l
2
: Tenaga kerja pada masa pemeliharaan HOK l
3
: Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK Nilai output dan input serta rente optimal yang didapat dari hasil analisis
tersebut dengan menggunakan Maple 12, terdapat dalam Tabel 28.
Tabel 28. Nilai Output, Input dan Rente Optimal Kegiatan Budidaya Tambak
Ikan Bandeng di Unit Analisis Pengguna Air Laut No
Jenis Output dan Input
Nilai Optimal
1 Produksi ikan bandeng Kg per Ha
388.48 2
Benih Ekor per Ha 2.109,66
3 Pakan Karung per Ha
5,68 4
Urea Kg per Ha 54,02
5 TSP Kg per Ha
51,98 6
Thiodan Kaleng per Ha 1,78
7 Akodan Kaleng per Ha
1,51 8
Saponen Kg per Ha 41,04
9 Vitamin Kantong per Ha
8,73 10
Tenaga kerja pada masa persiapan HOK 6,49
11 Tenaga kerja pada masa pemeliharaan HOK
129,78 12
Tenaga kerja pada masa pemanenan HOK 4,33
13 Rente Rp per Ha
1.773.163,22 Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Hasil nilai optimal dari masing-masing unit analisis di atas, akan mengubah total biaya produksi. Hal tersebut akan membentuk total biaya produksi
optimal di setiap unit analisis.
Tabel 29.Nilai Input dan Total Biaya Produksi Optimal Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Masing-Masing Unit Analisis
Input Produksi Satuan
Besaran Biaya
Satuan Rp
Total Biaya Rp
Pengguna Air BKT
1. Tenaga Kerja HOK
8,71 60.909,09
530.292,82 2. Tenaga Kerja
HOK 90,05
28.000 2.521.366,40
3. Tenaga Kerja HOK
6,81 38.953,49
265.499,18 4. Benih
Ekor 2.053,21
165,38 339.573,54
5. Pakan Karung
10,09 133.750
1.350.794,75 6. Urea
Kg 51,44
4.750 244.350,45
7. TSP Kg
27,36 3.863,64
105.720,29 8. Thiodan
Kaleng 3,33
72.000 239.990,4
9. Saponen Kg
27,66 5.000
138.307 10. Vitamin
Kantong 11,74
20.000 234.822
11. Air 797.619,05
Total Biaya Produksi 6.768.335,88
Pengguna Air Laut
1. Tenaga Kerja HOK
6,49 62.896,17
408.372,28 2. Tenaga Kerja
HOK 129,78
11.832 1.535.548,68
3. Tenaga Kerja HOK
4,33 75.491,80
326.766,27 4. Benih
Ekor 2.109,67
199,58 421.047,28
5. Pakan Karung
5,68 138.370,79
786.112,11 6. Urea
Kg 54,03
3.351,35 181.072,17
7. TSP Kg
51,98 2.519,66
130.975,35 8. Thiodan
Kaleng 1,78
50.937,5 90.556,69
9. Akodan Kaleng
1,51 63.409,09
95.570,18 10. Saponen
Kg 41,04
5.080,65 208.529,49
11. Vitamin Kantong
8,73 25.246,75
220.515,24 12. Air
712.946,43
Total Biaya Produksi 5.118.012,18
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Data Tabel 29 menampilkan total biaya produksi optimal di unit analisis pengguna air BKT yaitu sebesar Rp 6.768.335,88, sedangkan di unit analisis
pengguna air laut total biaya produksi optimal yang dihasilkan sebesar Rp 5.118.012,18.
Data biaya produksi dan jumlah input produksi optimal yang dihasilkan dari analisis optimalisasi tersebut akan membentuk nilai land rent optimal di
masing-masing unit analisis sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 30.
Tabel 30. Nilai Land Rent Optimal Kegiatan Budidaya Tambak IkanBandeng
di Masing-Masing Unit Analisis
Unit Analisis Produktivitas
KgHa Harga
RpKg Total Biaya
Produksi Land Rent
RpHa
Pengguna Air BKT 499,50
17.777,78 6.768.335,88
2.111.796,75 Pengguna Air laut
388,48 15.903,67
5.118.012.18 1.060.216,79
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Data Tabel 30 menampilkan nilai land rent optimal di kedua unit analisis yaitu Rp 2.111.796,75per hauntuk unit analisis pengguna air BKT dan Rp
1.060.216,79per hauntuk unit analisis pengguna air laut. Jika dibandingkan dengan nilai land rent dalam kondisi aktual, perbedaannya tidak terlalu jauh
berbeda, seperti tampak dalam Tabel 31.
Tabel 31. Perbandingan nilai Land Rent Aktual dengan Land Rent Optimal
Unit Analisis Land Rent
Aktual RpHa Land Rent
Optimal RpHa Selisih RpHa
Pengguna Air BKT 2.093.961,52
2.111.796,75 17.835,23
Pengguna Air Laut 1.039.702,06
1.060.216,79 20.514,73
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Data pada Tabel 31 memberikan penjelasanbahwa land rentoptimal budidaya ikan bandeng di Kelurahan Marunda berada sedikit diatas rata-rata
kondisi aktualnya. Dari hasil tersebut terlihat jika unit analisis pengguna air BKT memiliki selisih nilai land rent sebesar Rp 17.835,23 per ha, sementara unit
analisis pengguna air laut memiliki selisih nilai land rent sebesar Rp 20.514,73 per ha.Hal ini menunjukkan bahwa diindikasikan adanya penggunaan input
berlebih dalam kegiatan budidaya tambak bandeng pada kondisi aktual. Namun, penggunaan input berlebih tersebut tidak akan meningkatkan nilai land rent secara
signifikan, terlihat dari hasil analisis optimalisasi yang dilakukan oleh peneliti. Gambar 7 menjelaskan ilustrasi peningkatan nilai land rent akibat penggunaan
input optimal dari analisis optimalisasi yang sudah dilakukan.