Pemanfaatan Sumberdaya Lahan TINJAUAN PUSTAKA

mengandalkan benih hasil penangkapan alam, makanan alami, dan pengisian air mengandalkan pasang-surut air laut. Gambar 2.Ikan Bandeng Chanos chanosForskal Dari aspek konsumsi, ikan bandeng adalah sumber protein yang sehat sebab bandeng adalah sumber protein yang tidak mengandung kolesterol.Dewasa ini bandeng dibudidayakan secara tradisional dengan padat penebaran 3.000 - 5.000 ekor per ha. Dengan hanya mengandalkan pupuk sebagai input untuk pertumbuhan kelekap atau alga sebagai pakan alami dengan rata-rata produksi yang dicapai hanya sekitar 300-1.000 kg per ha. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan produksi budidaya ikan bandeng, antara lain dari faktor teknis, biologis, sosial dan ekonomi. Lokasi merupakan salah satu penentu keberhasilan usaha budidaya bandeng.Secara teknis, lokasi sangat memengaruhi konstruksi dan daya tahan serta biaya memelihara tambak.Secara biologis, lokasi sangat menentukan tingkat produktivitas usaha dan bahkan keberhasilan panen.Secara sosial dan ekonomi keuntungan maksimal dapat diperoleh bila lokasi yang dipilih mampu menurunkan biaya panen dan transportasi serta meningkatkan akses ke pemasaran Ahmad et al dalam Kaunang 2006.

2.11 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang terkait dengan analisis nilai land rent tambak pernah dilakukan‎oleh‎Kaunang‎2006‎tentang‎“Analisis‎Land Rent Pemanfaatan Lahan Tambak‎ di‎ Wilayah‎ Pesisir‎ Kabupaten‎ Serang‎ Provinsi‎ Banten”.‎ Penelitian‎ tersebut bertujuan untuk menentukan nilai land rent budidaya tambak di tiga wilayah Kabupaten Serang berdasarkan faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar. Metode yang digunakan yaitu analisis land rent dengan konsep dasar Ricardian land rent. Nilai land rent tertinggi yang dihasilkan melalui penelitian tersebut adalah Rp 1.517.237 yang berada di wilayah Kecamatan Pontang. Berdasarkan tingkat kesuburan dan jarak lokasi, kegiatan budidaya ikan bandeng di Kabupaten Serang pada umumnya masih memberikan nilai pemanfaatan lahan yang positif. Penelitian‎lain‎juga‎dilakukan‎oleh‎Darmawan‎2008‎tentang‎“Permintaan‎ lahan dan Nilai Land Rent Tambak Udang di Kel urahan‎Sicanang”.‎Penelitian‎ini‎ bertujuan untuk menentukan tingkat permintaan dan nilai land rent tambak udang di Kelurahan Sicanang, Medan. Metode yang digunakan yaitu analisis permintaan dari lahan tambak dengan menggunakan teknik regresi berganda dan analisis land rent. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai elastisitas permintaan sebesar -0,54287, yang memiliki arti bahwa setiap terjadi kenaikan nilai sewa lahan sebesar satu rupiah, maka akan menurunkan permintaan lahan sebesar 0,54287 ha. Nilai land rent yang dihasilkan berdasarkan faktor kesuburan dan lokasi tambak adalah Rp 2.733.502,84 per ha. Sushanty‎ 2008‎ melakukan‎ penelitian‎ mengenai‎ “Alokasi‎ Optimal‎ Pemanfaatan dan Nilai Land Rent Sumberdaya Tambak di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten‎ Indragiri‎ Hilir‎ Provinsi‎ Riau”.‎ Penelitian‎ ini‎ bertujuan‎ untuk‎ menghitung nilai land rent pemanfaatan lahan tambak udang dan menghitung besarnya pengaruh perubahan variabel eksogen terhadap perubahan nilai land rent di kedua desa Kabupaten Indragiri Hilir. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, nilai land rent yang dhiasilkan di Desa Tanjung Pasir adalah Rp 1.064.431,00 per ha dan Desa Tanjung Baru sebesar Rp 1.560.182,00 per ha. Metode yang digunakan dalam menghitung besarnya pengaruh perubahan variabel eksogen yaitu analisis sensitivitas nilai land rent. Analisis sensitivitas ini dilihat dari kenaikan harga BBM 19 dan harga pupuk 9. Nilai land rent dari analisis sensitivitas tersebut yaitu Rp 50.492,00 per ha dengan penurunan sebesar Rp 1.014.398 untuk Desa Tanjung pasir, sedangkan nilai land rent dari analisis sensitivitas Desa Tanjung Baru adalah Rp 1.537.515 per ha dengan penurunan sebesar Rp 22.666,28 per ha.