Land Rent Berdasarkan Penggunaan Air
Tabel 33.Perubahan Nilai Land Rent Pada Kondisi Aktual Akibat Adanya
Kenaikan Harga Pakan dan Urea di Masing-Masing Unit Analisis Unit Analisis
Land Rent Sebelum Harga
Input Naik RpHa
Land Rent Sesudah Harga
Input Naik RpHa
Penurunan Nilai L
and Rent
RpHa Persentase
Penurunan
Pengguna Air BKT
2.093.961,52 1.859.441,42
234.520,10 11,20
Pengguna Air Laut
1.039.702,06 897.731,25
141.970,81 13,65
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Berdasarkan data Tabel 32 dan 33, kenaikan harga pakan dan pupuk urea secara bersamaan menghasilkan penurunan nilai land rent kondisi aktual yang
cukup besar di setiap unit analisis. Pada unit analisis pengguna air BKT, persentase penurunan nilai land rent yaitu sebesar 11,20 atau Rp 234.520,10 per
ha. Penurunan ini membuat nilai land rent di unit analisis pengguna air BKT berubah menjadi Rp 1.859.441.42per ha setelah kenaikan harga pakan dan urea.
Persentase penurunan di unit analisis pengguna air laut yaitu sebesar 13,65 atau Rp 141.970,81 per ha. Penurunan ini membuat nilai land rent di unit analisis
pengguna air laut berubah menjadi Rp 897.731,25 per ha setelah kenaikan harga tersebut.
2 Kondisi Optimal
Tabel 34 menjelaskan kenaikan harga pakan maupun urea yang masing- masing sebesar 15 dan 12,5 sehingga jumlah biaya produksi pada kondisi
optimal meningkat.Kenaikan jumlah biaya produksi tersebut akan berpengaruh terhadap besarnya nilai land rent sebagaimana data yang disajikan dalam Tabel 35
Tabel 34.Total Biaya Produksi Pada Kondisi Optimal Kegiatan Budidaya Tambak Ikan Bandeng Setelah Mengalami Kenaikan Harga
Pakan dan Urea di Masing-Masing Unit Analisis
Unit Analisis
Biaya Tenaga
Kerja RpHa
Biaya Penggunaan
Air RpHa Biaya
Sarana Produksi
Sebelum RpHa
Biaya Sarana
Produksi Sesudah
RpHa
Total Biaya Produksi
Sesudah RpHa
Pengguna Air BKT
3.317.158,40 797.619,05
2.653.558,43 2.886.721,45
7.001.498,90 Pengguna
Air Laut 2.270.687,23
712.946,43 2.134.378,52
2.274.929,36 5.258.563,02
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Tabel 35.Perubahan Nilai Land Rent Pada Kondisi Optimal Akibat Adanya
Kenaikan Harga Pakan dan Urea di Masing-Masing Unit Analisis Unit Analisis
Land Rent Sebelum Harga
Input Naik RpHa
Land Rent Sesudah Harga
Input Naik RpHa
Penurunan Nilai L
and Rent
RpHa Persentase
Penurunan
Pengguna Air BKT
2.111.796,75 1.878.633,73
233.163,02 11,04
Pengguna Air Laut
1.060.216,79 919.665,95
140.550,83 13,26
Sumber: Hasil Analisis Data 2012
Berdasarkan data Tabel 34 dan 35, kenaikan harga pakan dan pupuk urea secara bersamaan menghasilkan penurunan nilai land rent pada kondisi optimaldi
setiap unit analisis. Pada unit analisis pengguna air BKT, persentase penurunan yaitu sebesar 11,04 atau Rp 233.163,02 per ha. Penurunan ini membuat nilai
land rent di unit analisis pengguna air BKT berubah menjadi Rp 1.878.633.73per ha setelah kenaikan harga pakan dan urea. Persentase penurunan di unit analisis
pengguna air laut yaitu sebesar 13.26 atau Rp 140.550,83 per ha. Penurunan ini membuat nilai land rent di unit analisis pengguna air laut berubah menjadi Rp
919.665,95per ha setelah kenaikan harga tersebut. Berdasarkan hasil analisisyang dihasilkan di kedua kondisi tersebut,
kegiatan budidaya tambak ikan bandeng di Kelurahan Marunda masih memberikan nilai pemanfaatan lahan yang positif, sehingga kegiatan tersebut
masih layak untuk dilakukan.Analisis sensitivitas yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat memberikan gambaran bahwa dengan kenaikan harga pakan
dan urea secara bersamaan, akanberdampak langsung terhadap penurunan tingkat