Hubungan antara Struktur dan Iklim Organisasi dengan Stres Kerja pada

seorang dosen yang mempunyai tujuan mulia yaitu mecerdaskan anak bangsa sehingga sebaik mungkin akan memberikan pembelajaran yang optimal. Untuk mengurangi perasaan membosankan diantara beberapa orang dosen, sebaiknya dosen tersebut membuat program inovasi dalam rangka meminimalkan rutinitas kerja yang dialami, misalnya dengan membuat kelas belajar mengajar dengan suasana baru contohnya mengubah susunan kursi mahasiswa, belajar dialam terbuka, sistem diskusi baik panel maupun terbuka, kuis, dan lain –lain.

6.8. Hubungan antara Struktur dan Iklim Organisasi dengan Stres Kerja pada

Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Struktur dan iklim organisasi yang tidak baik dan kurang mendukung karyawan biasanya dapat menimbulkan ketidakpuasan dalam bekerja, yang akhirnya dapat menyebabkan stres Cooper, 1987 dalam Munandar 2001. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan struktur dan iklim organisasi mendukung yaitu 64.0. Sedangkan berdasarkan hasil analisis hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja, diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja memiliki struktur dan iklim organisasi lebih banyak tidak mendukung dibandingkan dengan responden yang memiliki struktur dan iklim organisasi yang mendukung. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi square, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Airmayanti 2009 yang menyatakan tidak ada hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja dengan nilai p value 0,166. Selain itu hasil penelitian Nugroho 2004 diketahui bahwa tidak ada hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri 1998 yang menyatakan terdapat hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja. Iklim organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan stres kerja, kebijakan dan manajemen perusahaan yang terlalu ketat, sanksi yang memberatkan, merupakan hal yang menyebabkan ketegangan pekerja Wantoro, 1999. Pada dasarnya peraturan dibuat untuk menciptakan kondisi kerja yang tertib, namun sering kali dipersepsikan sebagai suatu hal yang memberatkan karena dirasakan mengekang kebebasan seseorang. Iklim dan struktur organisasi tidak terbukti memiliki hubungan antara dengan stres kerja dikarenakan sebagian besar baik dosen menyatakan bahwa iklim dan struktur organisasi yang berupa peraturan organisasi mendukung mereka dalam melaksakan pekerjaan sehari – hari. Hal ini dapat dikarenakan peraturan yang ada bersifat fleksibel dan dapat diubah disesuaikan dengan kebutuhan institusi pada saat itu, serta dosen mendapat dukungan untuk mengembangkan kreatifitasnya.

6.9. Hubungan antara Peran dalam Organisasi dengan Stres Kerja pada Dosen