cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab UU No. 14 Tahun 2005.
2.2.3 Beban Kerja Dosen
Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi
pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. Beban kerja
sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 dua belas satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 enam belas satuan kredit semester. Ketentuan
lebih lanjut mengenai beban kerja dosen diatur oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan UU No. 14 Tahun
2005.
2.2.4 Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan
bidang keahlian UU No. 14 Tahun 2005.
Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum yang diantaranya yaitu :
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana;
dan b.
lulusan program doktor untuk program pascasarjana. Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat
diangkat menjadi dosen. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan
tugas profesionalnya.
Kompetensi tersebut
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Dirjen Dikti, 2012. Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen. Dosen yang kompeten untuk melaksanakan tugasnya secara
profesional adalah dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial yang diperlukan dalam praktek pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat Dirjen Dikti, 2012. Kualifikasi akademik dan unjuk kerja, tingkat penguasaan kompetensi
sebagaimana yang dinilai orang lain dan diri sendiri, dan pernyataan kontribusi dari diri sendiri, secara bersama-sama, akan mengindikasikan
profesionalisme dosen. Profesionalisme seorang dosen dan kewenangan
mengajarnya dinyatakan melalui pemberian sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi
sekurang-kurangnya 2 dua tahun; b.
memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c.
lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah UU No. 14 Tahun
2005.
Sertifikasi dosen adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk dosen. Sertifikasi dosen bertujuan untuk :
a. menilai profesionalisme dosen guna menentukan kelayakan dosen dalam
melaksanakan tugas, b.
melindungi profesi dosen sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, c.
meningkatkan proses dan hasil pendidikan, d.
mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional, dan e.
meningkatkan kesadaran dosen terhadap kewajiban menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik terutama larangan untuk melakukan
plagiasi Dirjen Dikti, 2012.
Gambar 2.1. Peta Konsep Sertifikasi
2.2.5 Hak dan Kewajiban Dosen