beban kerja yang mereka lakukan serta sistem penggajian yang kurang memuaskan. Sebaiknya institusi melakukan pengecekan dan penyesuaian gaji
terhadap beban kerja yang diterima dosen secara berkala, sehingga permasalahan gaji yang tidak sesuai dengan beban kerja dapat diatasi.
6.12. Hubungan antara Lingkungan Kerja Fisik dengan Stres Kerja pada Dosen
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Munandar 2001, kondisi kerja tertentu dapat menghasilkan prestasi kerja yang optimal. Disamping dampaknya terhadap prestasi kerja, kondisi
kerja fisik memiliki dampak juga terhadap kesehatan mental dan keselamatan kerja seseorang. Kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh terhadap faal dan psikologis
diri seseorang karyawan, sehingga kondisi fisik dapat pula menjadi stressor. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa distribusi responden
sebagian besar menyatakan lingkungan kerja fisik baik yaitu 76.0. Sedangkan berdasarkan hasil analisis hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan stres
kerja, diketahui bahwa responden yang mengalami stres kerja lebih banyak memiliki lingkungan kerja fisik yang baik, dibandingkan dengan responden yang
memiliki lingkungan kerja fisik tidak baik. Hal ini dapat dikarenakan lingkungan kerja fisik tidak terlalu mempengaruhi stres kerja pada responden. Berdasarkan
hasil uji statistik dengan menggunakan chi square, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan stres kerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rahmaniaty 2010 yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara suasana lingkungan kerja
fisik dengan stres kerja dimana nilai p value 0.560. Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Situngkir 2004 yang
menyatakan ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan stres kerja dimana nilai p value 0.004. Selain itu menurut penelitian Siswanti 2004
yang dilakukan di PT. Pandu Dayatama Patria, dilaporkan bahwa 70 responden menyatakan bermasalah dengan panas, sehingga menyebabkan stres dan 39
menyatakan stres walaupun tidak mempermasalahkan panas. Hasil uji statistik menyatakan p value sebesar 0,039 yang berati ada hubungan antara suhu panas
dengan stres kerja. Tidak adanya hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan stres kerja
dikarenakan sebagian besar dosen merasakan bahwa lingkungan kerja fisik tempat mereka bekerja telah baik. Mereka tidak bekerja di tempat yang penerangannya
kurang, ada kebisingan, serta suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Jikapun dosen bekerja pada kondisi lingkungan kerja fisik yang kurang baik, tetapi hal itu
tidak berlangsung sehari – hari dan dalam jangka waktu yang lama. Namun
meskipun tidak ada hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan stres kerja dosen, sebaiknya institusi melakukan pemantauan kondisi lingkungan kerja secara
berkala untuk mengetahui faktor risiko yang dapat menimbulkan masalah kesehatan pekerja.
6.13. Hubungan antara Lingkungan Kerja Sosial dengan Stres Kerja pada Dosen