responden yang berasal dari program studi ilmu keperawatan baik yang mengalami stres kerja maupun yang tidak mengalami stres kerja sama
banyaknya yaitu 50, responden yang berasal dari program studi farmasi lebih banyak tidak mengalami stres kerja sebanyak 88.9. Berdasarkan hasil uji
statistik dengan menggunakan chi square diperoleh p value sebesar 0,286 p value0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ditolak,
jadi tidak ada hubungan antara asal program studi dengan stres kerja.
5.1.4. Gambaran Hubungan Beban Kerja dengan Stres kerja
Analisis hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2013 diperoleh hasil yang disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.16 Distribusi Responden Menurut Beban Kerja dengan Stres kerja
pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Beban Kerja Stres Kerja
p value Stres
Tidak stres Total
n n
n Overload
13 40.6
19 59.4
32 100
0.020 Underload
1 5.6
17 94.4
18 100
Total 14
28 36
72 50
100
Berdasarkan hasil analisis bivariat seperti pada tabel 5.16, antara hubungan beban kerja dengan stres kerja, diketahui bahwa dari 32 responden
yang memiliki beban kerja overload sebanyak 40,6 mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh p
value sebesar 0,020 p value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis penelitian diterima, jadi ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja.
5.1.5.Gambaran Hubungan Rutinitas Kerja dengan Stres kerja
Analisis hubungan antara rutinitas kerja dengan stres kerja pada dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2013 diperoleh hasil yang disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.17 Distribusi Responden Menurut Rutinitas dengan Stres kerja
pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara rutinitas kerja dengan stres kerja tabel 5.17, diketahui bahwa dari 21 responden yang memiliki rutinitas
kerja membosankan sebanyak 42,9 mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh p value sebesar 0,095 p
value 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, jadi tidak ada hubungan antara rutinitas kerja dengan stres kerja.
5.1.6.Gambaran Hubungan Struktur dan Iklim Organisasi dengan Stres kerja
Analisis hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja pada dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 diperoleh hasil yang disajikan pada tabel
5.18.
Rutinitas Kerja Stres Kerja
p value Stres
Tidak stres Total
n n
n Membosankan
9 42.9
12 57.1
21 100
0.095 Tidak
Membosankan 5
17.2 24
82.8 29
100 Total
14 28.0
36 72.0
50 100
Tabel 5.18 Distribusi Responden Menurut Struktur dan Iklim Organisasi dengan
Stres kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Struktur dan Iklim Organisasi
Stres Kerja p value
Stres Tidak stres
Total n
n n
Tidak Mendukung 8
44.4 10
55.6 18
100 0.106
Mendukung 6
18.8 26
81.2 32
100 Total
14 28.0
36 72.0
50 100
Pada tabel 5.18, berdasarkan hasil analisis hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja diketahui bahwa dari 18 responden yang
memiliki struktur dan iklim organisasi yang tidak mendukung sebanyak 44,4 mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi
square diperoleh p value sebesar 0,106 p value 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, jadi tidak ada hubungan antara
struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja.
5.1.7.Gambaran Hubungan Peran dalam Organisasi dengan Stres kerja
Analisis hubungan antara peran dalam organisasi dengan stres kerja pada dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.19.
Tabel 5.19 Distribusi Responden Menurut Peran dalam Organisasi dengan Stres
kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Peran dalam Organisasi
Stres Kerja p value
Stres Tidak stres
Total n
n n
Tidak Berperan
6 27.3
16 72.7
22 100
1.000 Berperan
8 28.6
20 71.4
28 100
Total 14
28.0 36
72.0 50
100
Berdasarkan hasil analisis bivariat seperti pada tabel 5.19, antara hubungan peran dalam organisasi dengan stres kerja diketahui bahwa dari 22
responden yang tidak berperan dalam organisasi sebanyak 27,3 mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi square
diperoleh p value sebesar 1.000 p value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, jadi tidak ada hubungan antara peran dalam
organisasi dengan stres kerja.
5.1.8.Gambaran Hubungan Pengembangan Karir dengan Stres kerja
Analisis hubungan antara pengembangan karir dengan stres kerja pada dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2013 diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.20.
Tabel 5.20 Distribusi Responden Menurut Pengembangan Karir dengan Stres kerja
pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Pengembangan Karir
Stres Kerja p value
Stres Tidak stres
Total n
n n
Tidak Memuaskan 9
36.0 16
64.0 25
100 0.345
Memuaskan 5
20.0 20
80.0 25
100 Total
14 28.0
36 72.0
50 100
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pengembangan karir dengan stres kerja tabel 5.20, diketahui bahwa dari 25 responden yang memiliki
pengembangan karir yang tidak memuaskan sebanyak 36,0 mengalami stres kerja. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh
p value sebesar 0.345 p value 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ditolak, jadi tidak ada hubungan antara pengembangan
karir dengan stres kerja.
5.1.9. Gambaran Hubungan Gaji dengan Stres kerja