Hipotesis Analisis Stres Kerja dan Hubungannya dengan Karakteristik Pekerja, Kondisi Pekerjaan, dan Lingkungan Kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

3.3. Hipotesis

1. Ada hubungan antara usia dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 2. Ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 3. Ada hubungan antara asal program studi dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 4. Ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 5. Ada hubungan antara rutinitas kerja dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 6. Ada hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 7. Ada hubungan antara peran dalam organisasi dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 8. Ada hubungan antara pengembangan karir dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 9. Ada hubungan antara gaji dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 10. Ada hubungan antara lingkungan kerja fisik dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 11. Ada hubungan antara lingkungan kerja sosial dengan stres kerja pada dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 79 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional study karena pada penelitian ini pengumpulan data variabel dependen dan variabel independen diamati pada periode waktu yang bersamaan. 4.2.Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2013 dan lokasi penelitian bertempat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4.3.Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah dosen tetap yang bekerja di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan berjumlah 93 orang. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik simple random sampling dengan menggunakan rumus dibawah ini : [ Z 1- α2 - 2P 1 - P + Z 1- β P1 1 - P1 + P2 1 - P2 ] 2 n = P1 - P2 2 Keterangan : n : Besar sampel P : Rata-rata proporsi pada populasi P1 : Proporsi pekerja yang mengalami stres kerja berat dengan waktu kerja yang tidak sesuai = 79,2 0,792 Lelyana, 2004 P2 : Proporsi pekerja yang mengalami stres kerja berat dengan waktu kerja yang sesuai = 30,8 0,308 Z 1- α2 : Derajat kemaknaan α pada uji 2 sisi two tail, α = 5 Z 1- β : Kekuatan uji 95 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi di atas, diperoleh besar sampel sebesar : n = 25 n total 25 X 2 = 50 orang Maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 50 sampel. 4.4.Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Pengumpulan data primer dangan kuesioner tentang karakteristik pekerja, kondisi pekerjaan, dan lingkungan kerja serta stres kerja. 2. Data Sekunder Sedangkan pengumpulan data sekunder yaitu diperoleh dari penelurusan dokumen, catatan, serta profil Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4.5.Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner yang dibagi menjadi empat bagian dengan rincian sebagai berikut : 1. Pada bagian awal instrumen penelitian ini berisi data karakteristik responden yang meliputi namainisial, usia, asal program studi, masa kerja. 2. Bagian instrumen kedua yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi kondisi pekerjaan yang meliputi beban kerja, waktu kerja, rutinitas kerja, sturktur dan ikim organisasi, peran dalam organisasi, pengembangan karir promosi, gaji, lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja sosial. 3. Bagian instrumen ketiga yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi stres kerja : diukur dengan menggunakan daftar pertanyaan pada metode self report measurement atau disebut juga life event scale yang dapat untuk mengukur tingkat stres. Metode life event scale menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis, psikologi dan perilaku. Pertanyaan ini berjumlah 62 butir pertanyaan dengan skoring 0 tidak pernah, 1 jarang, 2 kadang - kadang, 3 sering, 4 setiap hari. Hasil skornya adalah hasil total skor seluruh jawaban responden kemudian dikategorikan menjadi 2, yaitu kategori stres ≥71 dan tidak stres 71. 4. Bagian instrumen keempat yaitu kuesioner untuk mengidentifikasi beban kerja dosen berdasarkan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan. 4.6.Pengolahan Data 1. Editing Dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dan kebenaran data seperti kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi pengisian setiap jawaban kuesioner. 2. Coding Kegiatan ini merupakan proses pendeskripsian data dan pemberian kode pada jawaban responden, dilakukan pada pembuatan kuesioner untuk mempermudah proses pemasukan dan pengolahan data selanjutnya. 3. Skoring Setelah dilakukan pengkodean dan kuesioner diisi oleh responden, selanjutnya melakukan proses skoring data atau proses pemberian nilaiskor pada masing – masing jawaban. 4. Entry Setelah diberi skor lalu memasukkan data dari kuesioner ke komputer sesuai dengan pengkodean yang telah ditetapkan. 5. Cleaning Untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan pada data tersebut, baik dalam pengkodean maupun dalam membaca kode, langkah selanjutnya adalah pembersihan data cleaning sebelum dilakukan analisa data. 4.7.Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel untuk mengetahui gambaran terhadap variabel yang diteliti. 2. Analisis Bivariat Analisis ini merupakan analisis dari variabel independen yang diteliti yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel dependen. Hal ini dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Adapun dalam analisis ini digunakan tabulasi silang dari masing – masing variabel dengan menggunakan uji chi square, sehingga dapat diketahui secara statistik ada tidaknya hubungan dengan derajat kemaknaan 0,05 5. Persamaan Chi Square: O - E 2 X2 = E Keterangan : X2 = Chi Square O = Frekuensi yang diamati E = Frekuensi yang diharapkan Jika p value 0.05 maka Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel. Sebaliknya jika p value ≤ 0,05 maka Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara kedua variabel. Untuk mencari hubungan antara variabel rutinitas kerja, struktur dan ilkim organisasi, peran dalam organisasi, pengembangan karir, gaji, lingkungan kerja fisik, dan lingkungan kerja sosial dengan kejadian stres kerja, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Semua variabel tersebut tidak berdistribusi normal, oleh karena itu cut of point yang digunakan adalah nilai median. Begitu juga untuk mencari hubungan antara variabel usia dengan kejadian stres kerja, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas karena data –data tersebut bersifat data numerik. Karena hasil tes uji normalitas data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji T-test Independent untuk menghubungkan antara variabel numerik dan kategorik. Setelah mendapat hasil uji T-test Independent, kemudian dilihat P dari levence test , bila P ≤ 0,05 maka varian beda dan nilai P 0,05 maka varian sama. Dengan demikian, untuk mengetahui hubungan antara variabel usia dengan stres kerja dengan derajat kemaknaan P ≤ 0,05 berarti secara statistik ada hubungan dan P 0,05 berarti tidak ada hubungan. 85 BAB V HASIL 5.1.Analisis Univariat 5.1.1.Gambaran Stres kerja Stres kerja diukur melalui pertanyaan-pertanyaan yang menyatakan intensitas pengalaman psikologis, fisiologis dan perubahan fisik yang dialami seseorang. Untuk mengetahui gambaran stres kerja dilakukan uji statistik univariat berskala ordinal. Tetapi sebelumnya dilakukan pengelompokkan menjadi 2 kategorik dengan menggunakan standar skor yaitu jika total skor jawaban yang diperoleh 71 dikategorikan mengalami tidak stres, ≥71 dikategorikan stres. Sehingga dapat diketahui distribusi responden berdasarkan stres kerja pada dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 seperti terlihat pada tabel berikut 5.1. Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Stres Kerja di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Stres Kerja Jumlah n Persentasi Stres 14 28.0 Tidak Stres 36 72.0 Jumlah 50 100 Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.1, diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengalami stres kerja yaitu sebanyak 72.0, sedangkan responden yang mengalami stres kerja yaitu sebanyak 28.0. 5.1.2.Gambaran karakteristik pekerja A. Usia Gambaran distribusi usia responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Usia pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Berdasarkan hasil tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata responden memiliki usia 36 tahun dengan usia tertua adalah 51 tahun dan usia termuda adalah 25 tahun.

B. Masa Kerja

Gambaran distribusi masa kerja responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Masa Kerja 5 tahun 22 44.0 ≥5 tahun 28 56.0 Variabel ini diukur dengan mengetahui masa kerja responden. Berdasarkan hasil penelitian seperti tabel 5.3 diatas, diketahui distribusi responden sebagian besar memiliki masa kerja ≥ 5 tahun yaitu 56. Variabel Mean SD Min - Max Usia 36.00 5.131 25-51 5.1.3.Gambaran kondisi pekerjaan A. Asal Program Studi Gambaran distribusi asal program studi responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.4. Tabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Asal Program Studi pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Asal Program Studi Pend. Dokter 24 48.0 Kesehatan Masyarakat 7 14.0 Ilmu Keperawatan 10 20.0 Farmasi 9 18.0 Variabel ini diukur untuk mengetahui asal program studi responden. Berdasarkan hasil penelitian yang ada pada tabel 5.4 diatas, diketahui distribusi dosen yang menjadi responden sebagian besar berasal dari program studi pendidikan dokter yaitu 48.0, sedangkan paling sedikit berasal dari program studi kesehatan masyarakat yaitu 14.0.

B. Beban Kerja

Gambaran distribusi berdasarkan beban kerja responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Beban Kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Beban Kerja Overload 26 52.0 Underload 24 48.0 Variabel beban kerja diukur untuk mengetahui beban kerja yang diterima responden overload atau underload. Hasil ukur beban kerja diperoleh melalui pertanyaan jenis pekerjaan responden, tuntutan tugas responden, serta tridharma perguruan tinggi yang dilakukan responden. Berdasarkan hasil penelitian seperti pada tabel 5.5 diatas, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar memiliki beban kerja berat yaitu 52.0.

C. Rutinitas Kerja

Gambaran distribusi berdasarkan rutinitas kerja responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.6. Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut Rutinitas Kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Rutinitas Kerja Membosankan 21 42.0 Tidak Membosankan 29 58.0 Variabel rutinitas diukur untuk mengetahui apakah rutinitas kerja yang dilakukan reponden membosankan atau tidak membosankan. Variabel rutinitas kerja diukur melalui pertanyaan yang jawabannya dikelompokan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai median yaitu 1.00. Berdasarkan kategori tersebut seperti pada tabel 5.6, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan rutinitas kerja membosankan yaitu 58.0.

D. Struktur dan Iklim Organisasi

Gambaran distribusi struktur dan iklim organisasi responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.7. Tabel 5.7 Distribusi Responden Menurut Struktur dan Iklim Organisasi pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Struktur dan Iklim Organisasi Tidak Mendukung 18 36.0 Mendukung 32 64.0 Variabel struktur dan iklim organisasi diukur untuk mengetahui apakah struktur dan iklim organisasi tempat responden mengajar mendukung atau tidak mendukung. Variabel struktur dan iklim organisasi diukur melalui pertanyaan yang jawabannya dikelompokan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai median yaitu 4.00. Berdasarkan kategori yang seperti tabel 5.7 diatas, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan struktur dan iklim organisasi mendukung yaitu 64.0.

E. Peran dalam Organisasi

Gambaran distribusi berdasarkan peran dalam organisasi responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 5.8 Distribusi Responden Menurut Peran dalam Organisasi pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Peran dalam Organisasi Tidak Berperan 22 44.0 Berperan 28 56.0 Variabel peran dalam organisasi diukur untuk mengetahui apakah responden berperan atau tidak berperan dalam organisasi tempat responden bekerja. Variabel peran dalam organisasi diukur melalui pertanyaan tentang keterlibatan responden dalam rapat dan pengambilan keputusan. Kemudian jawabannya dikelompokan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai median yaitu 3.00. Berdasarkan kategori seperti pada tabel 5.8 diatas, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan berperan dalam organisasi yaitu 56.0. F. Pengembangan Karir Gambaran distribusi berdasarkan pengembangan karir responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 5.9 Distribusi Responden Menurut Pengembangan Karir pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Pengembangan Karir Tidak Puas 25 50.0 Puas 25 50.0 Variabel pengembangan karir diukur untuk mengetahui apakah responden merasa pengembangan karir yang ada telah memuaskan atau tidak memuaskan. Variabel pengembangan karir diukur melalui pertanyaan tentang sistem promosi dosen dan kesempatan memperoleh pendidikan. Kemudian jawabannya dikelompokan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai median yaitu 1.50. Berdasarkan kategori tersebut seperti pada tabel 5.9, diketahui bahwa distribusi responden menyatakan baik pengembangan karir yang ada memuaskan serta tidak memuaskan sama besar yaitu masing – masing 50.

G. Gaji

Gambaran distribusi berdasarkan gaji responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.10. Tabel 5.10 Distribusi Responden Menurut Gaji pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Gaji Tidak Sesuai 40 80.0 Sesuai 10 20.0 Variabel gaji diukur untuk mengetahui apakah gaji yang diterima responden telah sesuai atau tidak sesuai dengan beban kerja yang dilakukan responden. Berdasarkan hasil penelitian seperti pada tabel 5.10, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan gaji yang diterima tidak sesuai yaitu 80.0. 5.1.4.Lingkungan Kerja A. Lingkungan Kerja Fisik Gambaran distribusi berdasarkan lingkungan kerja fisik responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 5.11 Distribusi Responden Menurut Lingkungan Kerja Fisik pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Lingkungan Kerja Fisik Tidak Baik 12 24.0 Baik 38 76.0 Variabel lingkungan kerja fisik diukur untuk mengetahui apakah lingkungan kerja fisik tempat responden bekerja telah baik atau tidak baik. Variabel lingkungan kerja fisik diukur melalui pertanyaan yang jawabannya dikelompokan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai median yaitu 6.00. Berdasarkan hasil penelitian seperti pada tabel 5.11, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan lingkungan kerja fisik baik yaitu 76.0.

B. Lingkungan Kerja Sosial

Gambaran distribusi berdasarkan lingkungan kerja sosial responden diperoleh hasil yang disajikan pada tabel 5.12. Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Lingkungan Kerja pada Dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Kategori Jumlah Lingkungan Kerja Sosial Tidak Baik 22 44.0 Baik 28 56.0 Variabel lingkungan kerja sosial diukur untuk mengetahui apakah lingkungan kerja sosial tempat responden bekerja telah baik atau tidak baik. Variabel lingkungan kerja sosial diukur melalui pertanyaan yang jawabannya dikelompokan menjadi 2 kategori berdasarkan nilai median yaitu 10.00. Berdasarkan kategori tersebut tabel 5.12, diketahui bahwa distribusi responden sebagian besar menyatakan lingkungan kerja sosial baik yaitu 56.0.

5.2. Analisis Bivariat