3.4 Prosedur Pengumpulan Data
Beberapa prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Metode Partisipatoris Metode partisipatoris adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini memerlukan kemampuan peneliti untuk terjun langsung ke lapangan bergabung dengan masyarakat yang hendak diteliti, pada penelitian
ini penulis langsung dan berbaur dengan kehidupan masyarakat suku Bonai. Dengan demikian, penulis dapat menggambarkan liku-liku kehidupan mereka
secara mendetail berdasarkan data yang objektif. 2.
Metode Observasi Metode observasi berbeda dengan metode partisipatoris. Menurut Arikunto
dalam Triswanto, 2010:32 menjelaskan bahwa observasi disebut pengamatan atau peninjauan secara cermat. Pengamatan adalah pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan semua kemampuan pancaindra. Biasanya observasi dapat dilakukan dengan cara melihat,
mendengar, meraba, mencium, dan merasakan. Sedangkan menurut Poerlvanto dalam Triswanto, 2010:32 mengatakan,
observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Data berupa informasi faktual secara cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan, dan
situasi sosial sesuai dengan konteks tempat kegiatan-kegiatan itu terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas, penelitian ini menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai prosesi ritual lukah gilo serta mengamati semua
pola tingkah laku masyarakat suku Bonai di Provinsi Riau. 3.
Wawancara Semula istilah wawancara diartikan sebagai tukar-menukar pandangan antara
dua orang atau lebih. Kemudian, istilah ini diartikan lebih lanjut, yaitu sebagai metode pengumpulan data atau informasi dengan cara tanya jawab sepihak,
dikerjakan secara sistemik dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan. Tujuan wawancara sendiri adalah mengumpulkan data atau informasi keadaan,
gagasanpendapat, sikaptanggapan, keterangan dan sebagainya dari suatu pihak tertentu. Subyantoro, dkk, 2006:97
Dari uraian di atas dapat digambarkan bahwa penelitian ini menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data. Wawancara pada penelitian,
yakni ada dua orang atau lebih yang melakukan tanya jawab, di mana pihak pertama yaitu orang yang bertanya pewawancara yang memerlukan data atau
informasi dari pihak lain yang diwawancarai. Pihak yang diwawancarai pada penelitian ini adalah dukun atau bomoh yang akan menjadi pemandu dalam
acara ritual lukah gilo. 4.
Kajian Dokumen Metode pengumpulan data selanjutnya pada penelitian ini adalah kajian
dokumen. Berbagai data baik fakta yang terkumpul dalam surat-surat, catatan harian, foto, laporan, artefak, naskah-naskah, dan sebagainya maupun dalam
bentuk yang lain, perlu disimpan dalam bentuk dokumentasi. Sifat data ini
Universitas Sumatera Utara
tidak terbatas ruang dan waktu sehingga penulis mengetahui hal-hal yang terjadi pada waktu yang lalu.
5. Rekaman
Perekaman merupakan salah satu metode pengumpulan data pada penelitian ini. Perekaman merupakan data pendukung untuk penelitian ini. Perekaman
dilakukan mulai dari persiapan prosesi lukah gilo, dilajutkan dengan prosesi ritual lukah gilo hingga berakhirnya ritual lukah gilo tersebut. Hasil dari
perekaman akan dibuat dalam bentuk video atau dalam bentuk film untuk mengecek kembali kesesuaian data.
3.5 Teknik Analisis Data