Bahasa ETNOGRAFI SUKU BONAI

Rokan Kiri telah melahirkan suku Bonai sedangkan saudaranya Sultan Janggut yang mengambil Rokan Kanan telah menurunkan suku Sakai. Juga dikatakan dalam teks itu Sultan Harimau telah mempunyai wilayah kekuasaan terhadap enam kampung, yaitu Bonai, Sontang, Titi Gading, Teluk Sono Sungai Murai dan Muara Dilam. Konon karena sifat Sultan Harimau yang pembengus, maka kampung-kampung jadi terpencar-pencar sebab takut kepada siksaan yang sering dilakukan oleh sultan tersebut. Ada banyak versi mengenai asal usul dan sejarah masyarakat suku Bonai yang sulit ditarik benang merahnya. Walaupun demikian, masyarakat Bonai tetap masyarakat asli yang dimiliki oleh Provinsi Riau yang kaya akan tradisi dan budaya.

4.3 Bahasa

Masyarakat suku Bonai menggunakan bahasa lokal yang disebut bahasa Melayu Rokan Hulu dengan dialek Bonai, salah satu dialek bahasa Melayu Riau. Dalam penelitian ini, bahasa Melayu Rokan Hulu yang dimaksud adalah bahasa Melayu yang biasa digunakan oleh masyarakat Melayu yang mendiami kabupaten Rokan Hulu. Sedangkan dialek Bonai adalah dialek lokal yang digunakan oleh masyarakat suku Bonai. Namun, ada beberapa perbedaan antara bahasa Melayu Rokan Hulu dengan bahasa Melayu Bonai, di antaranya perbedaan gramatikal dan perbedaan intonasi. Berikut beberapa contoh bahasa Melayu Rokan Hulu dengan bahasa Melayu Bonai. Tabel 3: Bahasa Melayu Rokan Hulu dan Bahasa Bonai untuk peralatan dan perlengkapan prosesi ritual lukah gilo Bahasa Bahasa Melayu Rokan Hulu Bahasa Bonai Universitas Sumatera Utara Indonesia Perahu Sampan Ojuong Kena Konai Kono Makan Makan Maken Pindah Pindah Aliah Air Ayiea Ajie: Rotan Otan Rokan Mantera Mantera Metra Selain itu, masyarakat suku Bonai juga mengenal tingkatan bahasa. Masyarakat Bonai juga memiliki bahasa kasar dan bahasa halus yang digunakan dalam konteks sehari-hari. Bahasa kasar digunakan dalam konteks sehari-hari yang tentu saja menurut ukuran rasa pengucapan dan makna yang lebih kasar, sedangkan bahasa halus digunakan dalam konteks sehari-hari yang digunakan untuk memanggil orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Sebagai contoh, dalam berbicara dengan orang yang dituakan atau dihormati, disapa dengan: Tabel 4: Bahasa Sapaan Masyarakat Melayu Rokan Hulu dan Masyarakat Suku Bonai. Bahasa Indonesia Bahasa Melayu Rokan Hulu Bahasa Bonai Bapak Ayah Abah Ibu Omak Amay Omak Abang Ulong Uwu Kakak Akak Atak Kakek Atuok Atuk Nenek Uwak Ijik Universitas Sumatera Utara Tante Acik Opuok Sejalan dengan perkembangan zaman dan akses terhadap masyarakat suku lainnya, sebagian besar masyarakat suku Bonai terutama di kalangan generasi muda warga Bonai mulai berbicara dan memahami bahasa Indonesia. Sedangkan untuk generasi tua warga suku Bonai kurang menguasai berbicara dalam bahasa Indonesia, tetapi mereka mengerti dan memahami jika lawan bicaranya menggunakan bahasa Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat suku Bonai tetap menggunakan bahasa Melayu Bonai dan sesekali menggunakan bahasa Indonesia tergantung konteksnya.

4.4 Sistem Teknologi