126
dari segala doa lainnya yang dapat kita reka buat diri kita sendiri...Karena itu, doa ini adalah doa terbaik di dunia ini. Sebab jaminan yang paling pasti ialah
bahwa Allah berkenan mendengarnya.”
b. Golongan Rohaniwan
Gereja Katolik Roma terdapat golongan rohaniwan yaitu Paus, uskup, imam, dan diakon. Paus sebagai pemimpin tertinggi dalam hirarki yang ada di dalam
Gereja Katolik Roma. Martin Luther dalam hal adanya golongan rohaniwan di dalam Gereja masih mau mengakui keberadaannya. Martin Luther hanya
mengakui dan menyetujui keberadaan uskup dan imam sebagai pelayan Gereja yang bertugas memberikan pelayanan bagi umat-umatnya.
c. Menghormati hari Sabat untuk Memuliakan Tuhan
Hari Sabat merupakan hari terakhir pekan menurut perhitungan Yahudi yang disucikan dengan ibadah kepada Allah dan merupakan hari untuk berhenti
bekerja. Hari Sabat mengingatkan bagaimana Allah berhenti dalam karya penciptaan dan bagaimana umat dibebaskan dari Mesir.
70
Martin Luther dan Gereja Katolik Roma sama-sama menghormati hari Sabat, di mana pada hari
tersebut merupakan waktu yang paling tepat untuk memuliakan Allah yaitu dengan melakukan kegiatan Ekaristi Kudus atau Misa Kudus.
d. Menjalankan Kegiatan Misioner
Martin Luther yang juga mengabdikan dirinya sebagai pelayan Gereja atas dasar kebenaran, membenarkan dengan kegiatan sosial yang dilakukan oleh
Gereja Katolik Roma yaitu kegiatan misioner. Kegiatan misioner ini diterapkan dan dipraktekkan oleh Gereja Katolik Roma dan Martin Luther, sebab ini
70
Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugia, op.cit., hlm. 282.
127
merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari perintah Tuhan Yesus, yang berbunyi demikian;”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku”. Ini
merupakan firman Yesus Kristus yang terakhir kalinya kepada pengikut-Nya untuk memberikan tantangan tugas misi yang besar.
71
Kegiatan misioner ini dilakukan dengan cara menyebarkan ajaran kebenaran agar daerah yang menjadi kegiatan misi para rohaniwan supaya mau mengikut
Tuhan Yesus Kristus. Penyebaran ajaran kebenaran tentang Yesus Kristus ini biasanya dapat dilakukan dengan pendekatan sosial kepada masyarakat yang
daerahnya menjadi kegiatan misi.
B. Akibat Perbedaan Pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma
1. Martin Luther Memisahkan Diri dari Gereja Katolik Roma
Martin Luther menempelkan 95 dalilnya pada pintu Gereja Kastil Wittenberg karena ia sangat marah dan prihatin dengan adanya praktek jual beli surat
indulgensia. Martin Luther juga menyerang gagasan bahwa Paus dapat mengurangi hukuman api penyucian. Ia juga mempertanyakan apakah para santo
dan santa mempunyai perbendaharaan kebajikan. Martin Luther mengeluhkan tentang penjualan surat indulgensia sebab ia yakin bahwa hal itu telah
menggantikan pertobatan sejati dan perbuatan-perbuatan amal yang sepenuh hati. Selain itu, Martin Luther merasa bahwa penjualan surat indulgensia memberi
umat sebuah perasaan aman yang palsu dan membuat mereka merasa puas diri.
71
Michael Keene, op.cit., hlm. 76.