Penawanan Paus di Avignon. 1305-1377

50 tentara diamankan ke Roma dan sebulan sesudahnya Paus meninggal di Roma. 4 Oleh karena penghinaan terhadap Paus dan kekalahan paus, maka kewibawaan Paus mengalami krisis.

2. Penawanan Paus di Avignon. 1305-1377

Paus Bonifacius VIII sudah wafat, namun pertentangan Paus dengan Raja Perancis belum juga dapat diselesaikan. Paus Clemens V sebagai pengganti Paus Bonifacius VIII dapat diterima oleh Raja Philips. Hal ini dikarenakan, Paus Clemens V merupakan seorang Uskup Agung di Bordeaux, maka secara langsung ia berkebangsaan Perancis. Paus Clemens V guna mempercepat perdamaian, lebih banyak menuruti kehendak Raja Philips daripada melakukan hal yang terbaik bagi Gereja Katolik. Paus Clemens V tidak berusaha menghalang-halangi proses yang menentang Ordo Bait Allah, yang hendak dihancurkan oleh Raja Philips. Raja Philips merencanakan penghancuran Ordo Bait Allah dengan maksud untuk mengetahui harta kekayaan ordo tersebut. Proses itu berupa perongrongan hukum, dan tindakan Raja Philips yang sewenang-wenang membuktikan betapa kekuasaan Paus telah turun. Meskipun tuduhan mengenai ajaran sesat, penghujatan, dan kemesuman tidak dapat dibuktikan, namun tetap saja Paus Clemens V menghapuskan ordo tersebut. 5 Pada tanggal 13 Oktober 1307, Paus Philips IV menyuruh menangkap segala anggota Ordo Bait Allah sebanyak 2000 orang dan mengambil alih milik ordo. Ada 138 orang yang dibunuh, sedangkan 54 orang yang lain dibakar hidup-hidup. 4 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 69. 5 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 128. 51 Para anggota Ordo Bait Allah dituduh telah memberikan ajaran sesat dan melanggar adat istiadat. Paus Clemens V protes, namun sudah terlambat. 6 Martabat seorang Paus dan Gereja Katolik semakin memprihatinkan di mana Paus Clemens V memutuskan untuk meninggalkan Roma dan tinggal di Avignon. Avignon adalah kota kepunyaan Paus, tetapi terletak di perbatasan Perancis. Pada tahun 1309, Paus Clemens V mulai pindah ke Avignon karena keadaan di Roma yang tidak aman. Keputusan Paus Clemens V dianggap kurang bijaksana karena dengan pelarian Paus itu malah membuat keadaan di Roma semakin kacau, terutama karena Avignon adalah suatu tempat yang berada di bawah pengawasan raja-raja Perancis, dan di tempat tersebut dekat sekali dengan benteng-benteng pertahanan Perancis. Dengan demikian, kuasa Perancis dalam kepausan semakin kuat. Lagipula Paus Clemens V berkebangsaan Perancis dan kebanyakan Kardinal juga berkebangsaan Perancis, sehingga Paus tidak lagi dianggap Paus umumuniversal, melainkan Paus Perancis. Hal ini mengakibatkan orang-orang Katolik di luar negara Perancis sebagian besar tidak lagi mau taat kepada Paus tersebut. Mulai tahun 1309, tahta kepausan berpindah ke Avignon. Di sini para Paus menikmati perlindungan dari Perancis terhadap anarki pemerintahan di Roma. Akan tetapi, secara tidak langsung para Paus menjadi alat kebijakan kerajaan Perancis. Selama para Paus tinggal di Avignon, kepausan mengembangkan sistem pengumpulan dana dari berbagai wilayah kegerajaan, sehingga terjadi korupsi. 7 6 H. Embuiru, op.cit., hlm. 115. 7 Eddy Kristiyanto, Visi Historis Komprehensif Sebuah Pengantar, Yogyakarta, Yayasan Kanisius, 2003, hlm. 81. 52 Paus Clemens V dan Paus berikut yang nantinya menjadi penerus Paus Clemens V tinggal di Avignon selama enam puluh sembilan tahun lamanya. Ketidakhadiran Paus di Roma malah turut memperkeruh keadaan di Roma yang sudah kacau balau, karena dengan tinggalnya Paus di Avignon yang cukup lama merupakan pelarian tanggung jawab. Roma tanpa Paus menjadi kota yang terlantar dan Gereja Katolik menjadi terlantar sejak pemimpin tertingginya tidak lagi mempedulikan Roma. Keadaan dalam Gereja Katolik dan kehormatan terhadap Paus semakin merosot, maka Paus Gregorius XI sebagai pemimpin tertinggi seluruh umat Katolik di seluruh dunia, mengambil keputusan untuk kembali ke Roma pada tanggal 17 Januari 1377. Akibat dari penawanan itu, Paus dianggap sebagai seorang yang memihak, kuasanya yang umum makin hilang. Paus tidak berhasil mendamaikan Perancis dengan Inggris yang sudah hampir seratus tahun berperang. Paus tidak sanggup mempersatukan negara-negara Kristiani untuk mengadakan Perang salib, melawan orang Islam yang pada waktu itu siap sedia menyerang Eropa. Kemewahan rumah tangga kepausan di Avignon meminta biaya yang sangat besar, sehingga Paus mulai menagih pajak yang sangat tinggi dari umat Kristiani. 8 Akhirnya, dalam Kolese Kardinal timbul pembentukan partai yaitu satu Partai Perancis dan yang satunya Partai Anti-Perancis. Kedua partai itu saling bertentangan, sehingga dengan munculnya kedua partai itu merupakan penyebab awal mula skisma Barat. 8 Kleopas Laarhoven, op.cit., hlm. 70. 53

3. Skisma Besar Gereja Barat 1378-1417