40
Katekismus Besar Martin Luther Luther’s Large Catechism ditulis oleh Martin Luther, Three Treatises An den Christlichen Adel deutscher Nation von des
Christlichen Standes Besserung, De Captivitate Babylonica Ecclesiae, Von der Freihet eines Christenmenschen ditulis oleh Martin Luther, Martin Luther:
Kebebasan Seorang Kristen Von der Freiheit eines Christenmenschen ditulis oleh Martin Luther, dan Luther’s Works Volume 40: Church and Ministry Martin
Luhter Werke: Kritische Gesamtausgabe ditulis oleh Martin Luther. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, yaitu; Luther
yang ditulis oleh Hans Peter Grosshans, Zaman Reformasi yang ditulis oleh Edith Simon, Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi Iman yang ditulis
oleh Roberts Liardon, Renaissance dan Reformasi yang ditulis oleh H. Haikal, Sejarah Gereja Kristus Jilid 2 yang ditulis oleh W.L. Helwig , Sejarah Gereja
Umum II yang ditulis oleh Fl. Hasto Rosariyanto, Gereja Abadi yang ditulis oleh Kleopas Laarhoven, Pemisahan Diri Luther dari Roma yang ditulis oleh
Dian, Martin Luther yang ditulis oleh Tim Wikipedia Indonesia, dan lain sebagainya.
2. Metode Analisis Data
Menganalisis data dibutuhkan suatu metode tertentu yang terdapat dalam dua tahap yaitu verifikasi atau kritik sumber dan interpretasi atau penafsiran.
Dalam tahap verifikasi atau kritik sumber masih terbagi lagi menjadi dua macam. Verifikasi itu ada dua macam yaitu otentisitaskeaslian sumber kritik ekstern
dan kredibilitaskebiasaan dipercayai kritik intern.
50
Kritik ekstern digunakan
50
Ibid., hlm. 101.
41
untuk mengetahui keaslian sumber, sedangkan kritik intern digunakan untuk meneliti isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak.
Dalam penelitian ini, kritik ekstern mengenai otentisitas keaslian sumber data yang diperoleh tidak perlu dilakukan sebab keaslian data, atau materi
yang digunakan sudah tidak diragukan. Akan tetapi, yang perlu dilakukan adalah kritik intern, sebab kebenaran sumber data masih diragukan. Kritik
intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan artikel- artikel yang terdapat pada majalah maupun internet dengan sumber buku-
buku yang ada di perpustakaan, baik itu Perpustakaan Sanata Dharma, Perpustakaan Kolese Ignasius, maupun Perpustakaan Seminari Tinggi Kentungan,
di mana kesemuanya untuk mengecek kebenaran data-data yang ada kaitannya dengan Martin Luther.
Tahap yang kedua dari Metode Analisis Data adalah interpretasi atau penafsiran. Interpretasi atau penafsiran sering disebut sebagai biang subyektivitas.
Kegiatan interpretasi ditempuh dengan cara yaitu; dengan menganalisis data yang ditemukan dari berbagai sumber dan mensintesiskan temuan data dari
berbagai sumber.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam menghadapi gejala historis yang serba kompleks, setiap penggambaran atau deskripsi menuntut adanya pendekatan yang memungkinkan penyaringan
data yang diperlukan. Penggambaran kita mengenai suatu peristiwa sangat tergantung pada pendekatan, ialah dari segi mana yang diungkapkan, unsur-unsur
42
mana yang diungkapkan, dan lain sebagainya.
51
Hasil pelukisannya akan sangat ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipakai.
Penulis dalam melakukan penelitian guna mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16
menggunakan Pendekatan Multidimensional di mana cara pandang penulis terhadap suatu peristiwa masa lampau dengan menggunakan lebih dari satu
pendekatan, melainkan banyak menggunakan pendekatan. Pendekatan yang digunakan antara lain, yaitu; pendekatan historis, pendekatan sosiologi,
pendekatan antropologis, pendekatan psikologi, dan pendekatan politikologis. Pendekatan Historis adalah pendekatan yang digunakan untuk meneropong
peristiwa masa lampau tersebut. Dalam penelitian ini pendekatan historis berguna untuk melihat apa yang menjadi alasan bagi Martin Luther memulai
gerakan untuk mereformasi Gereja Katolik pada abad ke-16 hingga gerakan reformasi ini nantinya memberikan dampak bagi Gereja Katolik dan Eropa pada
abad ke-16. Pendekatan Sosiologi merupakan pendekatan yang berguna untuk melihat
segi-segi sosial peristiwa yang dikaji. Dalam penelitian ini, pendekatan sosiologi digunakan untuk melihat munculnya gerakan reformasi Gereja pada abad
ke-16 yang dipelopori oleh Martin Luther seorang dari golongan kaum humanis yang memiliki keprihatinan atas situasi dan kondisi Gereja Katolik
Roma dan kondisi pada zaman itu yang serba susah karena dalam Gereja
51
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta, Gramedia, 1992, hlm. 4.
43
Katolik Roma terjadi krisis kewibawaan di kepausan dan krisis rohani yang terjadi pada umat.
Pendekatan Antropologis merupakan suatu pendekatan yang berguna untuk mengungkapkan nilai-nilai yang mendasari perilaku tokoh sejarah,
status dan gaya hidup, sistem kepercayaan yang mendasari pola hidup dan lain sebagainya.
52
Dalam penelitian ini, pendekatan antropologis digunakan untuk melihat bahwa Martin Luther ialah seorang biarawan yang berasal dari keluarga
petani yang taat dan tunduk kepada Allah di mana doa dan kedisplinan sangat diteggakkan. Martin Luther sebagai biarawan dari Ordo Augustinian sepenuhnya
mengabdikan diri pada kehidupan biara, berusaha melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain melalui doa-doa untuk
jiwa mereka, ia seorang yang rajin dan berserah kepada Allah, ia juga mengakui tidak ada dasar iman keagamaan selain Alkitab. Namun, Martin Luther nantinya
menjadi pembangkang terhadap Gereja Katolik Roma, karena penyelewengan yang terjadi dalam Gereja Katolik Roma.
Pendekatan Psikologi adalah pendekatan yang berorientasi pada tingkah laku manusia, baik itu tingkah laku dalam maupun tingkah laku luar. Tingkah laku
manusia terjadi di dalam situasi di mana didorong untuk menanggapi atau menjawab situasi yang terjadi yang terkait dengan keadaan si pelaku. Tingkah
laku bukan sebuah reaksi langsung terhadap rangsangan, tetapi sebuah tanggapan yang dibuat sesuai dengan keinginan.
53
52
Ibid.
53
Robert F. Berkhofer, A Behavioral Approach to Historical Analysis, New York, A Free Press Paperback, 1966, hlm. 46.
44
Dalam penelitian ini, pendekatan psikologi digunakan untuk mengkaji biografi dari Martin Luther. Melalui pendekatan psikologi, penulis dapat menguraikan
sifat-sifat dasar dari Martin Luther yaitu sebagai pribadi yang sangat takut kepada Allah, sehingga ia selalu taat kepada Allah, orang yang bersemangat,
seorang pemberani, memiliki disiplin yang tinggi, seorang yang keras kepala, suka bermenung, seorang yang mawas diri secara sangat teliti, dan suka
menghukum diri sendiri, serta seorang yang kritis dan peka. Karena keberaniannya itu, maka Martin Luther tergerak hatinya dan terdorong untuk
memprotes segala kehidupan Gereja Katolik Roma yang sudah terbawa pada arus kemewahan duniawi bukan mementingkan keselamatan jiwa yang sesungguhnya
dan ia menjadi reformator dalam reformasi Gereja. Pendekatan Politikologis merupakan pendekatan yang menyoroti struktur
kekuasaan, jenis kepemimpinan, hirarki sosial, pertentangan kekuasaan, dan lain sebagainya.
54
Dalam penelitian ini, pendekatan politikologis digunakan untuk mengkaji pemimpin yang berkuasa pada masa Martin Luther adalah seorang Paus
yang nantinya kepemimpinan Paus terhadap seluruh aspek kehidupan ini ditentang oleh Martin Luther, dan melihat kepemimpinan Martin Luther sebagai reformator
dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.
4. Metode Penulisan Sejarah Historiografi